Asma ul-Husna ke-74
Al-’Akhir ertinya Allah Maha Penghabisan, Maha Akhir, yang kemudian dan
tiada berkesudahan sebagaimana firmanNya bermaksud:
tiada berkesudahan sebagaimana firmanNya bermaksud:
Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Terang dan Yang Tersembunyi dan Dia
mengetahui akan segala sesuatu.
mengetahui akan segala sesuatu.
(Al-Hadid:3)
Maha Akhir danMaha Penghabisan
Al-Akhir adalah yang terakhir tanpa memiliki suatu permulaan yang terakhir
dalam sifatNya berupa keabadian dan kekalan. Dia menangguhkan sesuatu yang
datang belakangan. Dialah Yang Terakhir tanpa siapapun telah menundaNya dan
menjadikanNya demikian. Dialah Yang Terakhir kerana pemberian rezekiNya kepada
kita.Dialah Yang Terakhir menurut aturan keniscayaan: Dialah Yang Terakhir yang
melindungii sesiapa saja yang Dia kehendaki.
dalam sifatNya berupa keabadian dan kekalan. Dia menangguhkan sesuatu yang
datang belakangan. Dialah Yang Terakhir tanpa siapapun telah menundaNya dan
menjadikanNya demikian. Dialah Yang Terakhir kerana pemberian rezekiNya kepada
kita.Dialah Yang Terakhir menurut aturan keniscayaan: Dialah Yang Terakhir yang
melindungii sesiapa saja yang Dia kehendaki.
Allah membiarkan ganjaran mencapai orang-orang yang berusaha meraihnya dan
hukuman bagi mereka yang layak menerimanya. Sebagaimana Dia Yang Pertama sejak
masa azali, ketika tidak ada sesuatu pun di sisiNya sama sekali, maka Diaakan
tetap Yang Terakhir dan tak akan ada sesuatu pun di sisiNya.
hukuman bagi mereka yang layak menerimanya. Sebagaimana Dia Yang Pertama sejak
masa azali, ketika tidak ada sesuatu pun di sisiNya sama sekali, maka Diaakan
tetap Yang Terakhir dan tak akan ada sesuatu pun di sisiNya.
Menyakini Hari
Kematian
Kematian
Merujuk kepada ini, maka sifat manusia yang ketujuhpuluh empat denganbercermin pada Asma ul-Husna ialah menyakini bahawa setiap yang bernyawa akan
mengakhirinya dengan kematian untuk mempertanggungjawabkan segala perbuatan
kita di dunia kepada Allah swt.
Di antara perbuatan baik seorang mukmin berkaitan dengan sifat ini adalah
bahawa ia terus mengingatnya (zikir) sekerap mungkin sehingga cahayanya
menjelma ke dalam kalbunya dan sehingga ia akan lari dari tempat tinggal yang
sementara ini (dunia) dan mencari tempat tinggal yang abadi; ia hijrah dari
dirinyasendiri mencari Allah, Tuhan langit dan bumi.
bahawa ia terus mengingatnya (zikir) sekerap mungkin sehingga cahayanya
menjelma ke dalam kalbunya dan sehingga ia akan lari dari tempat tinggal yang
sementara ini (dunia) dan mencari tempat tinggal yang abadi; ia hijrah dari
dirinyasendiri mencari Allah, Tuhan langit dan bumi.
Wallahu ’alam
Adil Akhyar
Kehebatan berzikir dengan
Asma ul-Husna
Asma ul-Husna
Pustaka Azhar, 2010
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.
