#Aopok.com – #PSSI #terus #bergerak #cepat #dalam #proses #pencarian #pelatih #baru #untuk #Timnas Indonesia. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa ada beberapa negara asal kandidat pelatih yang sedang dipertimbangkan, yakni Inggris, Spanyol, dan Belanda. Proses penjajakan ini dilakukan dengan serius, bahkan sejumlah petinggi PSSI telah diberangkatkan ke Eropa untuk melakukan wawancara langsung dengan para kandidat.
Menurut Zainudin Amali, PSSI ingin memastikan bahwa pelatih yang akan dipilih berasal dari negara yang memiliki tradisi kuat dalam sepakbola. Ia menegaskan bahwa Eropa dipilih karena kompetisi dan kualitas pelatih yang tersedia di sana sangat kompetitif. “Yang jelas Sumardji ditugaskan ke Eropa. Ada Belanda, Inggris, dan Spanyol. Negara sepakbola lah. Tapi jangan tanya orangnya ya,” ujarnya pada Rabu, 26 November 2025.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), sekaligus anggota Exco PSSI, Sumardji, turut menambahkan bahwa beberapa anggota Exco PSSI sudah berangkat lebih dahulu ke Eropa untuk menindaklanjuti proses rekrutmen. Mereka akan menyusul Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, yang telah lebih dulu berada di Benua Biru. Para petinggi PSSI ini dijadwalkan bertemu di Eropa untuk melakukan sesi wawancara sesuai jadwal yang telah disusun.
Kandidat Pelatih dari Belanda
Belanda menjadi salah satu negara yang kuat disebut-sebut dalam proses seleksi pelatih Timnas Indonesia. Salah satunya adalah Giovanni van Bronckhorst, eks pelatih Rangers dan mantan pemain Barcelona yang kini berada dalam posisi krusial sebagai asisten pelatih Liverpool. Media Inggris melaporkan bahwa PSSI telah melakukan pendekatan terhadap Van Bronckhorst, terlebih posisinya di Liverpool disebut sedang terancam jika Arne Slot dipecat.
Jika situasi ini benar-benar terjadi, Van Bronckhorst berpeluang hengkang dan bergabung tanpa biaya kompensasi. Rekam jejaknya dalam menangani tim besar membuat namanya menjadi salah satu kandidat kuat.
Kandidat Pelatih dari Spanyol
Nama lain yang mencuat adalah Jesus Casas, pelatih asal Spanyol yang sebelumnya sukses membawa Irak hingga perempat final Piala Asia 2023 dan hampir lolos ke Piala Dunia 2026. Setelah kontraknya berakhir pada Maret 2025, Casas belum menangani klub atau tim nasional mana pun, sehingga ia menjadi kandidat ideal yang mudah dijangkau.
Selain Casas, ada pula nama Luis Milla, sosok yang sangat familiar dengan sepakbola Indonesia. Pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia pada 2017–2018 ini dianggap tak memerlukan adaptasi panjang karena sudah memahami karakter pemain lokal dan kultur sepakbola tanah air. Sosok lainnya yang mungkin muncul dari Spanyol adalah Felix Sanchez, pelatih yang membawa Qatar menjuarai Piala Asia 2019.
Kandidat Pelatih dari Inggris
Inggris ikut masuk radar PSSI, salah satunya karena kedekatan antara Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, dengan sepakbola Inggris melalui klub Oxford United yang ia miliki. Nama-nama seperti Steven Gerrard dan Gary O’Neil pun ikut disebut sebagai kandidat potensial.
Namun demikian, berdasarkan ketersediaan pelatih dan situasi proyek Timnas Indonesia, beberapa analis olahraga memprediksi bahwa pelatih asal Inggris kemungkinan bukan prioritas utama PSSI. Pelatih dari Belanda atau Spanyol dinilai memiliki peluang lebih besar karena kesesuaian filosofi sepakbola dengan gaya bermain Indonesia selama ini.
PSSI Fokus Cari Pelatih yang Tepat
PSSI ingin memastikan pelatih baru yang terpilih mampu membawa Timnas Indonesia ke level permainan yang lebih tinggi. Melihat tingginya persaingan di Asia, pemilihan pelatih berpengalaman dari Eropa menjadi langkah strategis yang diharapkan dapat meningkatkan performa Garuda dalam kualifikasi Piala Dunia, Piala Asia, hingga turnamen internasional lainnya.
Baca juga: Link LIVE STREAMING Timnas Indonesia U-22 vs Mali U-22: Preview, dan Jadwal Lengkap
Dengan proses wawancara yang sedang berlangsung, publik sepakbola nasional kini menantikan pengumuman resmi dari PSSI mengenai siapa sosok pelatih yang akan memimpin Timnas Indonesia pada periode penting ke depan.
Pingback: Polemik Penolakan Insentif Otomotif 2026: Respons Kemenperin dan Dampaknya bagi Industri Kendaraan Bermotor - Aopok