Camkan ini!

Ketika Aku Dijodohkan dengan Seorang Pria Pilihan Orang Tuaku


Setelah lulus SMA aku tak bisa melanjutkan kuliah karena orang tuaku tak mampu membiayaiku, alhasil aku hanya bisa bekerja di sebuah toko kerudung sebagai pelayan. Beberapa bulan bekerja di toko itu, aku mulai bosan karena jam kerja yang lama dan gaji yang sangat kecil, aku akhirnya memutuskan untuk keluar kerja dan kembali menganggur di rumah.
Setelah keluar dari tempat kerjaku, aku sempat mendaftar kerja di beberapa kantor namun hasilnya masih nihil. Sekitar 3 bulan aku menganggur dan belum mendapatkan pekerjaan, orang tuaku agaknya cukup cemas dengan masa depanku karena aku hanya tinggal di rumah tanpa berbuat hal yang positif. Ayahku sempat bertanya kepadaku,
Ayah : nak, kamu di rumah aja apa gak bosen?
Aku : ya bosen yah, aku cari kerja belum dapat juga nih
Ayah : ayah sama ibu gak meksa kamu buat kerja nak, kami cuma kasihan aja liat kamu di rumah terus
Aku : iya si yah, abis mau kemana bingung
Ayah : apa mau nikah aja? kamu udah gede inih
Aku : ih ayah apaan si, ntar aja lah lagian belum ada calonnya
Ayah : anak ayah yang cantik masa gak ada yang naksir sih?
Aku : ih bukan gitu yah, yang pada naksir takut ke rumah, katanya ayah galak hehehe
Ayah : ayah kan cuma ingin menjaga kamu, ayah gak suka kamu cuma dipacari sama cowok-cowok gak bertanggung jawab, kalau mereka benar serius ya sini bilang dulu sama ayah.
Aku : iya iya ayah sayang, aku tahu kok
Ayah : ntar tek cariin jodoh sama ayah aja yah
Aku : ih ayah emang jaman Siti Nurbaya apa main jodoh-jodohan segala, ntar juga nemu jodoh sendiri
Entah kenapa hanya berselang satu bulan dari percakapan itu, tiba-tiba suatu malam datang 3 orang tamu, mereka adalah pasangan suami istri teman ayah dan anak lelakinya. Dan ternyata mereka datang untuk acara perjodohanku dengan anaknya, WHAT? Ayah beneran mau menjodohkanku dengan pria yang tidak aku kenal sama sekali, apa-apaan ini?! Aku dipaksa berkenalan dengan pria itu, namanya Aryo, dia bekerja sebagai seorang guru di sebuah sekolah dasar.
Aku sengaja memasang wajah cemberut ketika berkumpul di ruang tamu bersama mereka, sengaja aku tak mau menatap pria yang akan dijodohkan denganku itu. Namun sepertinya mereka mengacuhkanku karena mereka tetap asik ngobrol, aku hanya diam saja sambil sesekali melirik pria itu, hmm wajahnya gak jelek-jelek amat dan nyatanya dia sangat sopan dengan keluargaku, tapi aku tetap tidak menyukainya karena aku menolak perjodohan ini.
Setelah tamu itu pulang, aku langsung saja masuk kamar dan mengunci pintu, aku dengar ayah dan ibu mengetuk pintuku namun aku diam saja dan tak menjawab mereka. 3 hari aku ngambek dan tak bicara dengan kedua orang tuaku, kupikir mereka jahat karena mencoba menjodohkanku dengan pria yang tak ku kenal sama sekali. Ini kan sudah jaman maju, kenapa masih ada acara perjodohan segala sih?
Kedua orang tuaku ternyata sudah suka dengan Aryo, mau tidak mau aku harus berkenalan dan mulai mengakrabinya, yah dengan terpaksa aku harus membalas sms dan menerima telepon darinya hampir setiap malam. Aku menanggapinya dengan sangat dingin, tapi entah kenapa Aryo tak pernah marah apalagi ngambek dengan kelakuanku yang kekanak-kanakan ini.
Lama kami berhubungan melalui telepon, akhirnya Aryo mengajakku ke pantai pada hari Minggu, hmm bodo amat ah yang penting bisa jalan-jalan. Di sepanjang jalan aku diam saja tak pernah memulai obrolan dengannya, sampai di pantai kami juga tak banyak bicara, bahkan aku lebih senang jalan sendiri menikmati indahnya pantai, sementara Aryo hanya mengikutiku dari belakang tanpa menggangguku.
Sampai akhirnya kami duduk di salah satu kursi di bawah pohon, sambil minum es kelapa muda akhirnya Aryo mulai bicara kepadaku,
Aryo : aku tahu kamu tidak suka dijodohkan denganku, kamu mungkin sangat membenciku dan terpaksa jalan denganku karena perintah orang tuamu, benar kan?
Aku : apaan sih? kamu yang ngajak kok
Aryo : asal kamu tahu aja yah, aku juga sebenarnya gak pernah minta untuk dijodohkan denganmu sama sekali, sebelumnya aku juga sudah punya pacar. Ayahmu dan ayahku adalah sahabat seperjuangan, mereka ingin tetap menjaga hubungannya dan mempereratnya dengan menjodohkan kita. Aku sebenarnya sangat menolak karena aku sudah punya calon sendiri, namun orang tuaku terus memaksa dan aku hanya ingin berbakti kepada mereka, jadi mau tidak mau aku akhirnya memutuskan pacarku dan memilih untuk menuruti keinginan mereka.
Aku : hah? beneran?! Jadi kamu putusin pacar kamu hanya demi perjodohan denganku?
Aryo : Iya, kalau gak percaya kamu bisa menanyakan langsung kepada mantan aku. Tapi sebaiknya jangan sih, dia sangat marah denganku dan mungkin dia juga akan menyalahkanmu sebagai alasanku memutuskannya.
Aku : maafin aku yah, aku egois banget. Tapi aku juga sebenarnya gak suka dijodoh-jodohin, tapi mau gimana lagi aku gak berani ngelawan orang tua yang sudah merawatku dari kecil, aku merasa berhutang budi pada mereka.
Aryo : iya sama-sama, aku juga punya alasan seperti kamu. Jadi kamu masih mau terus dengan hubungan ini atau kamu menolaknya? Kalau kamu menolaknya, aku takut orang tua kita akan terganggu hubungannya yang sudah lama bersahabat itu.
Aku : yah gimana lagi, aku akan mencoba menerima kamu deh, aku juga minta maaf udah nyuekin kamu terus
Aryo : iya aku tahu keadaan kamu kok, aku juga ngerasain.
Sejak aku tahu hal itu, aku malah sangat respect dengan Aryo, dan entah kenapa akhirnya ada rasa cinta yang tumbuh di hatiku. Ku pikir tak ada salahnya dijodohkan, toh Aryo adalah pria yang tampan, mapan, dan sangat bertanggung jawab.
Akhirnya aku mantap menerima Aryo, dan kedua orang tua kami akan segera mengurusi acara pernikahan kami berdua. Aku dan Aryo masih terus berhubungan dan kini kami sedang merasakan indahnya pacaran, ditambah dengan restu dari orang tua kami, hmm hal yang tak terbayangkan sebelumnya sama sekali.
  • Menjalani Pernikahan dengan Pria yang Dijodohkan Orang Tuaku

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top