(فَصْلٌ) فُرُوْضُ الْغُسْلِ اِثْنَانِ: النِّيَةُ وَ تَعْمِيْمُ
الْبَدَنِ بِالْمَاء.
الْبَدَنِ بِالْمَاء.
Fardhu-fardhu mandi (wajib) ada 2, yaitu:
1. Niat
2. Meratakan air ke seluruh badan
Pembahasan
Telah kita ketahui dalam pembahasan sebelumnya bahwa fardhu
adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam sebuah perkara atau ibadah. Dalam
masing-masing perkara memiliki fardhu-fardhu tersendiri. Mandi wajib itu
sendiri memiliki beberapa kefardhuan.
adalah hal-hal yang wajib dilakukan dalam sebuah perkara atau ibadah. Dalam
masing-masing perkara memiliki fardhu-fardhu tersendiri. Mandi wajib itu
sendiri memiliki beberapa kefardhuan.
Adapun fardhu-fardhu atau kewajiban yang harus dilakukan
ketika mandi wajib adalah sebagai berikut:
ketika mandi wajib adalah sebagai berikut:
1. Niat
Dalam mandi wajib diharuskan untuk niat. Hal ini untuk
membedakan antara mandi yang mubah dan mandi ibadah. Karena itulah diwajibkan
niat dalam mandi yang bernilai ibadah. Hal ini berdasarkan hadist Nabi yang
telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Hanya saja dalam memandikan
mayit, meskipun hukumnya wajib dilakukan oleh orang-orang yang masih hidup,
tetapi tidak diwajibkan niat.
membedakan antara mandi yang mubah dan mandi ibadah. Karena itulah diwajibkan
niat dalam mandi yang bernilai ibadah. Hal ini berdasarkan hadist Nabi yang
telah disebutkan dalam pembahasan sebelumnya. Hanya saja dalam memandikan
mayit, meskipun hukumnya wajib dilakukan oleh orang-orang yang masih hidup,
tetapi tidak diwajibkan niat.
Adapun niat mandi wajib diantaranya adalah:
“Saya niat
mengangkat hadast besar (نَوَيْتُ رَفْعَ الْحَدَثِ
الْأَكْبَر),
mengangkat hadast besar (نَوَيْتُ رَفْعَ الْحَدَثِ
الْأَكْبَر),
saya niat mandi wajib (نَوَيْتُ
فَرْضَ الْغُسْلِ),
فَرْضَ الْغُسْلِ),
saya niat bersuci untuk shalat(نَوَيْتً
الطَّهَارَةَ لِلصَّلَاة).”
الطَّهَارَةَ لِلصَّلَاة).”
Niat-niat tersebut diperbolehkan bagi orang yang terkena
kewajiban mandi wajib baik orang yang junub, haidh, nifas ataupun melahirkan.
Namun diperbolehkan juga niat secara khusus yaitu “Saya niat mengangkat hadast
janabah (نَوَيْتُ رَفْعَ حَدَثِ الْجَنَابَة) bagi orang yang junub,
kewajiban mandi wajib baik orang yang junub, haidh, nifas ataupun melahirkan.
Namun diperbolehkan juga niat secara khusus yaitu “Saya niat mengangkat hadast
janabah (نَوَيْتُ رَفْعَ حَدَثِ الْجَنَابَة) bagi orang yang junub,
saya niat mengangkat hadast haidh(نَوَيْتُ
رَفْعَ حَدَثِ الْحَيْض) bagi
orang yang haidh
رَفْعَ حَدَثِ الْحَيْض) bagi
orang yang haidh
atau saya niat mengangkat hadast nifas (نَوَيْتُ رَفْعَ حَدَثِ النِّفَاس) bagi orang yang terkena hadast nifas.
Waktu niat
Waktu niat mandi wajib adalah ketika pertama kali air
menyentuh anggota tubuh mana saja. Karena anggota mandi wajib adalah seluruh badan,
sehingga dianggap satu.
menyentuh anggota tubuh mana saja. Karena anggota mandi wajib adalah seluruh badan,
sehingga dianggap satu.
Permasalahan
1. Seorang terkena dua sebab atau lebih yang mewajibkan
mandi, seperti seorang yang terkena hadast karena bersetubuh dan keluar mani.
Apakah cukup hanya dengan satu niat saja?
mandi, seperti seorang yang terkena hadast karena bersetubuh dan keluar mani.
Apakah cukup hanya dengan satu niat saja?
Jawab: Ya,
cukup baginya satu niat saja.
cukup baginya satu niat saja.
2. Seorang terkena kewajiban mandi wajib, namun ia juga
ingin melaksanakan mandi sunnah, seperti seorang yang keluar mani dan ingin
mengerjakan mandi untuk shalat jumat. Apakah cukup hanya dengan satu niat saja?
ingin melaksanakan mandi sunnah, seperti seorang yang keluar mani dan ingin
mengerjakan mandi untuk shalat jumat. Apakah cukup hanya dengan satu niat saja?
Jawab: Tidak cukup, ia wajib meniatkan semuanya.
2. meratakan air ke seluruh badan
Fardhu mandi yang kedua adalah meratakan air keseluruh
anggota tubuh, baik kulit, kuku dan rambut yang tebal maupun tipis. Semuanya
wajib dibasuh dengan air. Termasuk yang wajib dibasuh adalah anus. Adapun bagian
dalam hidung dan mulut tidak wajib dibasuh.
anggota tubuh, baik kulit, kuku dan rambut yang tebal maupun tipis. Semuanya
wajib dibasuh dengan air. Termasuk yang wajib dibasuh adalah anus. Adapun bagian
dalam hidung dan mulut tidak wajib dibasuh.
Diwajibkan membasuh bagian-bagian yang terlipat dari anggota
tubuh sehingga sunnah untuk memperhatikan bagian yang terlipat.
tubuh sehingga sunnah untuk memperhatikan bagian yang terlipat.
Tata-cara dan sunnah-sunnah dalam mandi
Sebelum mandi disunnahkan menghilangkan kotoran yang
menempel pada dirinya, baik benda suci seperti mani ataupun benda najis seperti
kencing, kemudian menghadap kiblat, membaca basmalah, bersiwak, membasuh kedua
telapak tangan, berkumur dan menghirup air ke dalam hidung. Semua hal tersebut
diniatkan sebagai sunnah mandi.
menempel pada dirinya, baik benda suci seperti mani ataupun benda najis seperti
kencing, kemudian menghadap kiblat, membaca basmalah, bersiwak, membasuh kedua
telapak tangan, berkumur dan menghirup air ke dalam hidung. Semua hal tersebut
diniatkan sebagai sunnah mandi.
Kemudian membasuh kemaluan depan dan belakang dengan niat
mengangkat hadast keduanya. Setelah itu wudhu secara sempurna yaitu dengan
mengulangi bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan seterusnya.
mengangkat hadast keduanya. Setelah itu wudhu secara sempurna yaitu dengan
mengulangi bersiwak, membasuh kedua telapak tangan, berkumur dan seterusnya.
Niat wudhunya adalah niat sunnah mandi.
Setelah wudhu sempurna, kemudian mengucurkan air ke kepala
dan ketika pertama kali air menyentuh bagian kepala berniat mengangkat hadast
besar atau niat-niat lain sebagaimana pembahasan sebelumnya.
dan ketika pertama kali air menyentuh bagian kepala berniat mengangkat hadast
besar atau niat-niat lain sebagaimana pembahasan sebelumnya.
Kemudian mengucurkan air ke sisi kanan tubuh bagian depan,
kemudian sisi kanan bagian belakang, kemudian sisi kiri bagian depan, kemudian
sisi kiri bagian belakang.
kemudian sisi kanan bagian belakang, kemudian sisi kiri bagian depan, kemudian
sisi kiri bagian belakang.
Permasalahan
1. Dalam tata-cara mendi diatas disunnahkan mendahulukan
membasuh kemaluan dengan niat mengangkat hadast kemaluan tersebut. Apa faidah
dari hal tersebut?
membasuh kemaluan dengan niat mengangkat hadast kemaluan tersebut. Apa faidah
dari hal tersebut?
Jawab: supaya tidak diperlukan menyentuh kemaluan
ketika mandi, karena dengan mandi hadast kecil seperti wudhu terangkat.
Sehingga tidak perlu wudhu kembali. Namun jika menyentuh kemaluan atau
mengerjakan hal-hal yang membatalkan wudhu ketika mandi, maka diwajibkan wudhu
kembali.
ketika mandi, karena dengan mandi hadast kecil seperti wudhu terangkat.
Sehingga tidak perlu wudhu kembali. Namun jika menyentuh kemaluan atau
mengerjakan hal-hal yang membatalkan wudhu ketika mandi, maka diwajibkan wudhu
kembali.
Tambahan
Beberapa mandi yang disunnahkan, diantaranya yaitu:
1. Mandi jum’at
Masuk waktu disunnahkan mandi jum’at adalah ketika muncul
fajr siqd dan berakhir ketika tidak mungkin lagi untuk hadir shalat jum’at.
fajr siqd dan berakhir ketika tidak mungkin lagi untuk hadir shalat jum’at.
Mandi jum’at ini disunnahkan bagi orang yang hendak hadir
shalat jum’at. Dan lebih utama mengerjakan mandinya ketika ingin keluar untuk
shalat jumat.
shalat jum’at. Dan lebih utama mengerjakan mandinya ketika ingin keluar untuk
shalat jumat.
2. Mandi shalat ied
Mandi untuk shalat ied waktunya dimulai ketika tengah malam
dan berakhir ketika tenggelamnya matahari di hari ied tersebut.
dan berakhir ketika tenggelamnya matahari di hari ied tersebut.
Kesunnahan mandi ini disunnahkan bagi siapa saja, karena
untuk memuliakan hari ied bukan untuk orang yang mau hadir shalat ied saja.
Sehingga mandi ini tetap disunnahkan meski untuk orang yang haidh dan anak yang
belum tamziz.
untuk memuliakan hari ied bukan untuk orang yang mau hadir shalat ied saja.
Sehingga mandi ini tetap disunnahkan meski untuk orang yang haidh dan anak yang
belum tamziz.
3. Mandi setelah memandikan mayit
Mandi ini disunnahkan meskipun yang dimandikan adalah mayit
orang kafir, atau yang memandikan adalah perempuan yang haidh atau nifas.
Karena memandikan jasad yang tidak bernyawa bisa menyebabkan badan menjadi
lemas sehingga disunnahkan mandi supaya badan kembali segar.
orang kafir, atau yang memandikan adalah perempuan yang haidh atau nifas.
Karena memandikan jasad yang tidak bernyawa bisa menyebabkan badan menjadi
lemas sehingga disunnahkan mandi supaya badan kembali segar.
Mandi ini waktunya dimulai setelah selesai memandikan mayit
dan hilang kesunnahan mandi setelah berpaling atau enggan untuk mandi.
dan hilang kesunnahan mandi setelah berpaling atau enggan untuk mandi.
4. Mandi Istisqa’
Istisqa’ adalah shalat meminta hujan. Sebelum melaksanakan
shalat istisqa’ disunnahkan untuk mandi.
shalat istisqa’ disunnahkan untuk mandi.
Waktu disunnahkan mandi istisqa’ adalah ketika hendak
mengerjakan shalat istisqa’ jika mengerjakan shalat sendiri. Namun jika
melaksanakan shalat istisqa’ secara berjamaah maka kesunahan mandi dimulai
ketika orang-orang telah berkumpul. Dan hilang kesunnahan mandi setelah
mengerjakan shalat istisqa’.
mengerjakan shalat istisqa’ jika mengerjakan shalat sendiri. Namun jika
melaksanakan shalat istisqa’ secara berjamaah maka kesunahan mandi dimulai
ketika orang-orang telah berkumpul. Dan hilang kesunnahan mandi setelah
mengerjakan shalat istisqa’.
5. Mandi ketika gerhana bulan dan gerhana matahari
Ketika terjadi gerhana bulan maka diantara hal-hal yang
disunnahkan adalah mandi.
disunnahkan adalah mandi.
Mandi ini dimulai waktunya ketika mulai terjadi gerhana. Dan
hilang kesunnahan mandi ketika telah mengerjakan shalat gerhana.
hilang kesunnahan mandi ketika telah mengerjakan shalat gerhana.
6. Mandi bagi orang kafir ketika masuk islam
Disunnahkan bagi seorang yang baru memeluk agama islam untuk
mandi. Dengan ketentuan bahwa ketika di masa kafirnya ia tidak junub, jika ia
pernah mengalami junub di masa kafirnya maka wajib baginya untuk mandi.
mandi. Dengan ketentuan bahwa ketika di masa kafirnya ia tidak junub, jika ia
pernah mengalami junub di masa kafirnya maka wajib baginya untuk mandi.
7. Mandi setelah sadar dari gila atau pingsan
8. Mandi setelah bekam
9. Mandi ketika hendak masuk masjid
10. Mandi setiap malam di bulan Ramadhan
Kesunnahan mandi ini dimulai setelah tenggelamnya matahari.
Hal ini dikarenakan supaya lebih semangat dalam ibadah mengisi malam-malam
bulan Ramadhan.
Hal ini dikarenakan supaya lebih semangat dalam ibadah mengisi malam-malam
bulan Ramadhan.
11. Mandi bagi orang-orang yang haji dan umrah.
و الله أعلم

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.