Uncategorized

Walau dikhianati, dia tetap sahabatku



15 tahu kami bersahabat. Tidak banyak waktu yang kami lalui bersama sama. Tapi bukan berarti tidak banyak pula yang kami lakukan. Terutama dalam putaran transaksi di jantung financial center dunia. Itu sudah cukup untuk membuat kami seperti tak terpisahkan. Kini aku sedang di sebuah villa yang berada di atas bukit yang serba hijau, Sekeliling Villa ditanami bunga. Seakan Villa ini berada di tengah taman.  Hujan turun rintik rintik di sore itu. Aku sedang menanti Mira yang berjanji akan menemuiku di Villa ini.


Dari jauh nampak Pelangi. Indah sekali menyapa sore. Pelangi yang indah hanya akan muncul ketika hujan deras berakhir. Sama seperti manusia yang harus merasakan lelahnya usaha untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sama seperti kata pepatah “Berakit-rakit ke hulu berenang renang ke tepian”, tiada mimpi yang dapat tercapai tanpa usaha yang giat dan kerja keras. Oleh karena itu, nilai orang bukan seberapa besar dia dapat tetapi seberapa besar effort nya meraih itu. 


Pelangi bertahan dalam waktu yang tidak begitu lama, namun pelangi selalu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi siapapun yang melihatnya. Begitu juga seharusnya manusia memandang bahwa hidup ini memang penuh warna dan singat seperti Pelangi. Alangkah tololnya waktu yang  singkat itu dihabiskan dengan amarah dan benci. Genggam waktu yang dengan erat, dan pergunakanlah itu dengan sebaik mungkin.


Setiap warna dalam pelangi punya makna sendiri. Merah yang melambangkan kasih sayang, kuning yang melambangkan kecerian dan semangat. Begitu juga dengan setiap manusia yang hidup, mereka juga punya cerita masing-masing dalam hidup ini.  Oleh karena itu, tidak boleh menilai seseorang tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Semua warna yang berbeda dalam pelangi itulah yang menciptakan pelangi menjadi fenomena alam yang begitu indah dan menawan. Keberagaman yang ada tidak boleh sama sekali menciptakan jarak, melainkan keberagaman adalah hal yang indah bila bersatu. Oleh karena itu, 

Ya, kekuatan pelangi untuk menginspirasi orang memang tidak diragukan lagi. Tidak heran bila begitu banyak orang yang berhasil memunculkan ide yang beragam dari fenomena alam yang satu ini. Kamu juga harus bisa menginpirasi dan membantu satu sama lain, meskipun mungkin orang tidak menghargaimu usahamu. Ingatlah bagaimana pelangi selalu tulus kepada semua orang.

***

Tahun 2011 Mira tawarkan tambang batubara relasinya. Saat meeting dengan mereka. Saya tahu, konsesi itu didapat karena kedekatanya dengan Pejabat. Mereka punya empat IUP atas nama empat perusahaan. Kemudian saham empat perusahaan itu di transfer right ke Holding Company di Singapore. Transfer right itu terjadi karena menyembunyikan beberapa pihak sebagai pemegang saham. Mereka datang ke saya sebenarnya tidak niat jual. “ Saya perlu uang USD. 150 juta. Skema hutang konversi “ Katanya. 

Saya tahu, itu hanya menunda tidak default, dan tidak menyelesaikan utang. Dengan USD 150 juta itu dia bisa focus untuk exit. Saat itu memang prospek harga batubara engga bagus amat. Kalau berhasil ya bagus. Kalau gagal, dia lepas semua. USD 150 juta jadi sampah. Untuk negosiasi dengan mereka, tidak mudah. Mereka masih terlalu kuat.  

Saya tahu kedekatan Mira dengan Pemegang saham pengendali. Itu karena selama sebulan dia terus kejar saya.  Akhirnya saya putuskan. Setuju, dengan sarat saya akan financial closing 3 bulan. Mereka setuju. Tapi minta confirmation fund dari bank di luar negeri sebelum MOA. Dalam seminggu saya atur confirmation fund.  Mira nyeberang ke saya. Dia ingin bermitra dengan saya. Saya setuju. 

Selama proses penggalangan dana itu saya didampingi oleh Mira. Dia jadi team saya. Meeting dengan bank, investor di Hong Kong, Singapore dan Swiss dia ikut. Sampai tiga bulan. Saya gagal memenuhi kontrak MOA. Saya minta extend dan bayar finalty USD 1,5 juta untuk tiga bulan lagi.  Tapi apa yang terjadi? mereka menolak extend. Saya tidak bisa berbuat banyak. Belakangan saya tahu, Mira menikah dengan pemegang saham Tambang barubara itu. Dia lupakan saya.

***

Tahun 2013, Mira datang lagi ke saya. Dia minta tolong agar saya bantu cari jalan keluar. Karena suaminya default atas utang konversi. “ Kan kreditur di luar negeri itu, teman abang. Coba bicara dengan mereka. Kami minta restruktur utang sampai 5 tahun ke depan.” katanya. Saya tatap dia lama. Manusia macam apa ini? dia sudah sabotase mitra saya, dan singkirkan saya. Masih berani bicara. 

“ Kalau gagal, suami saya kehilangan segala galanya. Mungkin dia akan ceraikan saya” Katanya memelas. Saya diamkan saja. Tahun 2014, semua saham tambang itu diakuisisi sebagai konsekuesi hutang konversi.

Tahun 2018, saya bertemu dia di cafe Premium Club di kawasan Kebayoran. Cafe ini banyak wanita penghibur kelas atas. Target mereka para expatriat dan pengusaha.  Saya bertemu dengan Mira. Dia tersenyum dari jauh dan mendekati saya. “ Bang, apa kabar?


“ Baik.” kata saya memeluknya.


Dia salah tingkah. Saya diamkan saja. 


“ Belakangan saya baru tahu, dibalik kreditur di swiss itu adalah abang sendiri. “ katanya. “ Informasi itu saya dapat dari teman di Singapore. Tahun 2016 abang jual tambang itu ke Investor China lewat private placement dengan harga dua kali lipat. “ Lanjutnya dengan wajah sedih. Saya diam saja.


“ Mengapa abang permainkan saya ? tanya nya. Lama saya berpikir apakah perlu penjelasan. Mengapa dia tidak secerdas titel MBA nya untuk tahu alasan saya. Tapi oklah. Saya akan cerahkan dia. Setidaknya saya berharap dia bisah berubah dan mendapatkan hikmah.


“ Kamu pintar. MBA dari luar negeri. Kamu cantik. Benar benar cantik. Tapi kelemahan kamu, karena  kamu punya ambisi. Orang punya ambisi itu mudah jadi dikorbankan dan mudah dibuat bego. “ Kata saya.


“ Bego ? 


“ Kamu kehilangan akal sehat. Bayangin aja. Kamu saya ajak keluar negeri meeting dengan banker dan asset manager. Kamu kira akses itu saya dapat dengan mudah dan cepat.? Dan semudah kamu bisa telikung saya..” 


“ Jadi dari awal abang sudah tahu kelemahan saya dan gunakan saya untuk menjebak pemilik tambang batubara itu ?


“ Ya. “


“ Mengapa ?


“ Karena kamu cantik dan pria seperti pengusaha batu bara itu memang mudah ditaklukan oleh wanita seperti kamu. Dia kaya karena koneksi pejabat, bukan karena dia petarung kelas dunia. Saya perlu kamu meyakinkan dia dan kamu punya kompetensi untuk itu.” kata saya.

Dia menangis. Saya keluar dari cafe itu dan memberi tip USD 300 ke dia. 


***


Tahun 2021 dia datang lagi kepadaku di villa ini. Wenny setuju untuk rekrut Mira  jadi Direktur anak perusahaan Yuan holding di Singapore. Itu setelah dia benar benar terpuruk dan menyadari kesalahannya. Saya harus ambil bagian merecovery nya. Usianya sudah 45 tahun. Bagaimanapun dia teman saya. 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top