Hanya Allah yang Berhak Mengamputasi
Hanya Allah yang Berhak Mengamputasi |
Kisah ini kami (mococerpen) dapat dari cuplikan cerita dari buku yang berjudul “Kisah-kisah Wanita Super Inspiratif” tulisan Nur Kholish Rif’ani. Selamat menikmati artikel ini ya sahabat, semoga kita bisa meresaki setiap kata yang terdapat didalamnya.
Wanita shaleha memang selalu disayang Allah. Dia mempunyai kedudukan yang lebih di hadapan-Nya. Setiap kali dia mendapatkan unian, dia selalu tabah dan bersyukur. Ketika mendapat cobaan, ia selalu memperbaiki dirinya. Sebab, ia tidak ingin merasakan pedihnya azab dari Allah.
Inilah kisah yang terjadi pada seorang wanita yang mengabdikan hidupnya dalam kebaikan. Setiap hari dia gemar berbuat kebajikan, senantiasa mengingat Allah, dan hanya mengucapkan kata-kata yang baik. Bila disebut api neraka, ia lantas ketakutan luar biasa dan hatinya menjadi sangat cemas. Dia mengangkat tangannya seraya memohon dengan penuh ktundukan agar terhindar dari neraka. Jika disebut surga, semangatnya dalam beribadah semakin menggebu. Rasa cintanya kepada manusia tidak menjadikan ia sombong. Ia juga berteman dengan siapa pun, tanpa memandang materi.
Dalam kebaikan itu, tiba-tiba ia merasakan sakit yang luar biasa di pahanya. Lalu dia cepat-cepat mengambil minyak, mengolesi dan mengurutnya. Dia mengompresnya dengan air hangat, tapi rasa sakit itu malah semakin bertambah. Derita itu berlangsung beberapa hari.
Karena sakit yang tidak kunjung sembuh, maka ia pun pergi untuk berobat. Tidak ada satu pun rumah sakit yang dapat menolongnya. Akhirnya, ia bersama suaminya pergi keLondon. Di sebuah rumah sakit besar, setelah dilakukan diagnosa secara detail, tim dokter menyimpulkan bahwa ada pembusukan di dalam darahnya. Mereka lalu mencari sumbernya dan ternyata sumber rasa sakit itu ada di bagian paha.
Para dokter pun memutuskan, wanita ini positif menderita kanker di pahanya. Itulah yang menjadi sumber rasa sakit dan pembusukan. Tim dokter menyarankan agar segera dilakukan pemotongan (amputasi) pada salah satu kaki wanita ini dari bagian atas paha supaya kankernya tidak menyebar.
Dalam sebuah kamar operasi, wanita ini pasrah dan menyerahkan semua urusan kepada Allah. Tim dokter berkumpul dan sudah bersiap melakukan operasi amputasi yang tergolong berat. Pisau telah ditancapkan di alat pemotongnya dan posisi wanita ini pun didekatkan. Daerah yang akan diamputasi juga sudah diukur sedemikian teliti. Di tengah rasa takut yang menghantui, aliran listrik pun dihidupkan.
Baru saja alat pemotong bergerak, tiba-tiba terdengar suara pisau patah. Semua tercengang melihat kejadian yang baru pertama kali itu. Operasi pun terpaksa diuang lagi dengan meletakkan pisau baru. Namun, kejadian serupa kembali terjadi, hingga terualng tiga kali.
Kejadian yang aneh dalam sejarah medis tersebut meninggalkan tanda tanya dan kebingungan dari wajah-wajah para dokter yang saling berpandangan satu sama lain. Kepala tim dokter mengajak rekan-rekannya berbincang sebentar di sisi pasien untuk berembuk. Kemudian mereka memutuskan untuk melakukan operasi bedah terhadap paha yang semula akan diamputasi. Belum sempat menyentuh sasaran, mereka kembali dibuat tercengang.
Dengan mata kepala sendiri, tiba-tiba mereka melihat sebuah kapas yang membusuk dlam bentuk yang tidak indah dan kurang sedap baunya.
Setelah melakukan pekerjaan ringan, tim dokter segera membersihkan daerah pembusukan itu. Tidak berapa lama, wanita itu berteriak keras. Dan setelah itu, rasa sakit yang ia alami hilang sama sekali dan ia tidak merasakan keluhan apa-apa.
Setelah tersadar, wanita ahli ibadah itu menengok kearah kakinya yang ternyata tidak diamputasi dan mendapati suaminya tengah berbincang dengan tim dokter yang masih tanpak tercengang. Mereka terus bertanya kepada sang suami, apakah sebelum ini istrinya pernah melakukan operasi bedah pada pahanya?
Dari jawaban sang suami, para dokter itu akhirnya tahu bahwa pasangan suami-istri ini pernah mengalami kecelakaan di jalan raya beberapa waktu lalu yang menyebabkan istri mengalami luka parah di daerah di mana terjadi pembusukan itu. Maka, secara spontan, para dokter itu berkata serentak, “sungguh ini merupakan petunjuk Tuhan.”
Mengetahui kondisinya sudah pulih, wanita shaleha itu terlihat gembira. Semula, dia membayangkan bakal berjalan dengan hanya satu kaki. Tetapi rupanya hal itu tidak terjadi. Dia pun tidak henti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah atas kasih sayang dan rahmat-Nya.
Pesan moral :
Sesunggunya Allah akan melindungi hambanya yang rajin menyembah kepadanya. Seperti cerita diatas, bahwasannya Allah tidak mengizinkan kaki wanita itu untuk diamputasi, karena memang diagnosa dokter salah, tim dokter mendiagnosa bahwa wanita itu menderita kanker paha, padahal yang terjadi adalah adanya pembusukan dibagaian paha karena terdapat gumpalan kapas yang disebabkan hasil dari operasi yang pernah ia lakukan dahulu akibat kecelakaan. Karena hal tersebut Allah menunjukkan bahwa kaki wanita itu tidak boleh diamputasi.
Bagaimana sahabat mococerpen, artikel tentang Hanya Allah yang Berhak Mengamputasi apakah dapat dijadikan sebagai nasehat buat teman, untuk menjadikan diri kita menjadi manusia yang lebih taat lagi ibadah kepadanya. Semoga bermanfaat buat kita semua. Ammiiiinnnnnn…………..
——————–*****——————–
Jangan lupa sukai fanspage Facebook Moco Cerpen dan follow twitter @MC_MocoCerpen ya Sahabat.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.