Ketika seorang ayah menyerahkan anak perempuannya kepada seorang lelaki melalui jalan pernikahan, bukankah itu sama saja dengan berlepas diri dengan anak perempuannya? Inilah yang terkadang disalah artikan oleh para mertua yang kurang memahami makna sebuah pernikahan.
Ada seorang pria yang menikahi wanita yang dia cintai, pada awalnya pernikahan mereka berjalan dengan lancar dan hari-hari pengantin baru ini terlihat bahagia. Namun hal ini tidak berjalan lama karena ikut campurnya pihak orang tua dari sang wanita.
Pasangan muda ini masih tinggal di rumah mertua wanita, dan mau tidak mau mereka harus menuruti peraturan yang ada di dalam rumah tersebut, dan nyatanya mulai dari ayah dan ibu mertuanya itu memiliki aturan ketat dan mengekang. Misalnya saja, jatah makan yang dibatasi, jatah listrik dibatasi, dan pengeluaran lain yang dibebankan kepada anak mantunya ini.
Sang suami muda pernah mengutarakan niatnya untuk keluar dari rumah ini dan memilih untuk mengotrak sebuah rumah, namun sayangnya hal ini tidak diijinkan oleh orang tuanya, dan sang suami muda semakin tertekan karena dia seakan tak memiliki kuasa terhadap keluarga kecilnya itu.
Bahkan selang beberapa bulan kemudian, sang ayah mertua semakin menjadi saat memaksa menantunya itu untuk membelikan mobil baru. Padahal gaji dari pekerjaannya masih sangat pas-pasaan, dan dia beserta istrinya rajin menabung agar bisa membeli rumah kelak. Namun karena tidak enak dengan permintaan sang ayah mertua, mau tidak mau sang menantu harus menurutinya walau dalam hati dia kecewa.
Mobil baru yang dibelinya itu juga atas nama sang ayah mertua, bahkan dia yang membelinya ini tak pernah bisa memakainya sekalipun karena surat-surat dan kuncinya selalu dipegang sanga mertua. Pernah dia suatu kali iseng ingin meminjamnya, eh tidak dikasih dengan alasan yang sangat menjengkelkan “kalau mau pakai mobil ya kamu beli lagi, ini kan punya ayah”.
Terakhir yang membuatnya menyerah adalah saat sang ibu mertua meminta uang untuk membangun rumahnya ini, uang yang diminta tidak sedikit karena rumah itu terbilang luas. Dengan segala pertimbangan, akhirnya sang suami memberikan pilihan kepada istrinya, kalau masih mau menjadi istrinya dia harus ikut keluar dari rumah orang tuanya, namun kalau mau tetap di dalam rumah orang tuanya itu, terpaksa mereka harus bercerai.
Istrinya itu nyatanya terbawa dengan ucapan orang tuanya sendiri, padahal dalam agama harusnya sang istri lebih taat kepada suaminya dibandingkan dengan ayahnya sendiri sekalipun. Dan akhirnya pernikahan mereka berakhir sampai di situ, sang suami muda sagat kehilangan istri yang dia cintai, namun sayang istri dan keluarganya hanya kehilangan sumber uang yang selama ini mereka peras.
Hati-hatilah kalian para lelaki yang akan menikah, jangan sampai kejadian ini menimpa kalian, carilah wanita yang tahu agama dan tidak terlalu menuntut denganmu, perhatikan juga tingkah laku mertuamu, jangan sampai mereka adalah diktator dalam keluargamu kelak.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.