'anabul'

“Ekor Paw Kids Kalian Kotor dan Berminyak? Kenali Penyebabnya!”


Penulis : Cinta Sabrina Pratiwi

(Sumber : petlife.ca) 


Kulit dan rambut kucing berfungsi sebagai pelindung tubuh dan sebagai pertahanan pertama yang kontak dengan agen penyakit dari luar seperti trauma, suhu lingkungan, infeksi bakteri, infeksi virus, dan lain-lain. Apabila kulit dan rambut kucing tidak bersih dan tidak terawat, maka fungsinya sebagai pelindung tubuh akan berkurang. Kucing juga dikenal karena rambutnya yang indah dan terawat, tetapi terkadang ada keadaan yang dapat menyebabkan kondisi tertentu yang memengaruhi rambut kucing. 

Kucing ternyata memiliki kelenjar minyak pada folikel rambutnya. Pada bagian tubuh tertentu seperti di dagu dan pangkal ekor, jumlah kelenjar ini lebih banyak daripada daerah tubuh lainnya atau keadaan ini sering dikenal “stud tail”. Di beberapa kucing terkadang kelenjar minyak ini menjadi overaktif atau menghasilkan sebum (minyak) berlebihan. Penyebab terjadinya hal ini paling umum adalah peningkatan ekskresi kelenjar minyak di area pangkal ekor kucing jantan yang sedang mengalami ketidakseimbangan hormon testosteron, kucing jantan yang memasuki fase birahi, dan kucing jantan yang belum di steril (Foil, 1995). 

Bagaimana Tanda Tanda Ekor Paw Kids Jika Menghasilkan Minyak Berlebihan? 

Kelenjar  pada kucing ini menghasilkan minyak berlebihan mengakibatkan ekor kucing menjadi seperti berikut : 

  • Rambut berminyak di dekat bagian belakang punggung dan di bagian ekor 
  • Pada kucing dengan bulu berwarna terang, bulunya menguning di dekat atau di bagian ekor 
  • Rambut di pangkal ekor kucing terlihat berkomedo, kotor, dan kehitaman yang mana bisa membentuk dermatosis lokal 
  • Rambut di pangkal ekor terlihat basah, lengket dengan tekstur seperti lilin, kasar, bahkan rontok (Alsaad, 2021). 

(Sumber : https://geligelikucing.com/stud-tail-pada-kucing/) 

Sebenarnya Bahaya Gak Sih Kalau Dibiarin Aja? 

Seberapa bahaya hal ini tergantung dari minyak yang dihasilkan dari setiap kucingnya. Namun, jika hal tersebut dibiarkan bisa menyebabkan luka yang bermacam macam tergantung tingkat keparahan, mulai dari alopesia parsial (kerontokan rambut sebagian), hingga alopesia penuh (kerontokan rambut keseluruhan), serta rambut gimbal, hiperpigmentasi (berubahnya warna rambut), memicu tumbuhnya jamur, serta infeksi bakteri sekunder yang dapat menyebabkan pembengkakan lokal, eritema, nyeri atau pruritus (Noli dan Colombo, 2020). 

Pencegahan dan Pengobatan Yang Harus Dilakukan 

Pencegahan dan pengobatan tergantung dari tingkat keparahan yang terjadi pada ekor kucing tersebut. Pencegahan dan pengobatan yang bisa dilakukan adalah : 

  • Pembersihan area ekor setiap hari untuk menghilangkan kelebihan minyak dengan tisu basah yang mengandung anti bakteri (Alsaad, 2021). 
  • Cuci area yang terkena dengan sampo pembersih lemak atau sampo antibakteri. 
  • Apabila sudah terjadi infeksi bakteri sekunder bisa dibawa ke dokter hewan secepatnya dan berikan obat antibiotik sesuai dengan resep yang diberikan dokter hewan. 
  • Sterilisasi agar berkurangnya hormon sehingga minyak yang dihasilkan berkurang. Pada umumnya kucing jantan yang belum sterilisasi akan mengalami kenaikan kelenjar minyak karena reaksi dari hormon testosteron dengan sterilisasi bisa mengendalikan hormon testosteron yang akan mengurangi jumlah kelenjar minyak yang dihasilkan. 
  • Melakukan konsultasi ke dokter hewan untuk pengecekan keseluruhan dari area yang terkena. 

Referensi : 

Alsaad, K. M. (2021). Some Skin Problems in Cats. Journal of Agriculture and Veterinary Science, 14 (8) : 2319-2372.  

Foil, C. S. (1995). Facial, Pedal, and Other Regional Dermatoses. Veterinary Clinics of North America: Small Animal Practice, 25(4), 923–944.  

Noli, C, dan Colombo, S. (2020). Feline Dermatology. Springer, Switzerland. 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top