WRITING

STRATEGI MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN


PEMETAAN
BELAJAR PESERTA DIDIK DAN PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
STRATEGI
MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan formal dan
informal telah berlangsung bagi anak sejak lahir ke dunia, bahkan saat masih di
dalam kandungan ibunda. Memberinya stimulasi dengan membacakan ayat-ayat suci
Al Quran, mengajaknya berkomunikasi, adalah bentuk pendidikan yang diberikan
ibunda, sebagai guru pertama dan utama.
Bagi pendidik formal, guru di sekolah, siswa merupakan amanah yang diberikan oleh
orang tua untuk diberikan pembelajaran.
Sekolah formal, mulai dari
taman bermain sampai sekolah menengah atas bahkan sekolah tinggi, adalah tempat
belajar siswa baik akademis maupun non akademis, dan bagi mayoritas sekolah,
diajarkan pula akhlak sebagai pembelajaran utama di sekolah tersebut.
Keberhasilan pembelajaran
dapat dicapai bila elemen-elemen terkait dapat dilaksanakan dengan baik. Antara
lain yang akan dibahas dalam makalah ini adalah bagaimana mengupayakan
keberhasilan pembelajaran dengan meningkatkan minat belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MINAT BELAJAR
Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu
menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk
mencapai hasil yang optimal.1
Teori belajar Behaviour yang
dicetuskan Ivan Pavlov, Skinner dan Thorndike, menyebutkan belajar merupakan
perubahan berdasarkan stimulus dan respon. Robert M. Gagne, Jean Peaget,
Ausubel dan Bruner dengan teori belajar kognitifnya mengartikan belajar sebagai
peristiwa mental yang pengetahuannya dibangun dalam diri internal melalui
interaksi dengan lingkungan.
Belajar adalah proses meniru
dari lingkungan dan membutuhkan model merupakan teori belajar sosial yang dikemukakan
Albert Bandura. Sedangkan Bloom, Hubermas, dan Carl Rogers dalam teori belajar
humanistik menyebutkan bahwa belajar merupakan aktualisasi diri, memanusiakan
manusia.
Membangun pengetahuan dari
pengalaman merupakan teori belajar konstruktivistik yang dicetuskan oleh jean
Peaget dan Van Glaserveld.
Dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses dari tidak tahu menjadi tahu,
tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti melalui peniruan,
interaksi dengan lingkungan, dari pengalaman, berdasarkan stimulus yang
diberikan dan adanya model.
Minat belajar atau dorongan untuk belajar didapat dari suasana
pembelajaran yang akan memberikan motivasi dan kebebasan dalam mengeksplorasi
atau menganalisis pengalaman belajar. Desain pembelajaran yang kondusif akan
memberikan kebebasan mengekspresikan ide dan motivasi belajar mandiri.
——————————-
1http://
wikipedia.org


B. MEDIA PEMBELAJARAN
Media merupakan bentuk jamak dari medium secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. AECT (1979: 21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran
untuk proses transmisi informasi.2
Gagne mengartikan media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar. Sedangkan Briggs mengartikan media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.
Media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali.3
Media dalam lingkup
pendidikan adalah segala benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan untuk kegiatan
tersebut (National Education Association/NEA).
C. MANFAAT MEDIA
1. Mudah, media mempermudah siswa memahami materi yang disampaikan dan
memudahkan guru menyampaikan materi. Materi tentang gerhana bulan atau tentang
gerhana matahari akan lebih mudah dipahami siswa jika siswa melihat alat
peraga, bukan hanya sekedar digambarkan.
2. Menarik, siswa dapat lebih mempunyai minat dan motivasi untuk belajar.
Materi pencampuran budaya di Indonesia (akulturasi, asimilasi, akomodasi) akan
lebih menarik jika diumpamakan dengan tetesan warna yang dicampur.
Materi bahasa asing akan sangat menarik jika disajikan dalam bentuk audio
visual seperti film, lagu, dan gambar.
3. Efisien, dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya serap siswa.
—————————-
2Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009)
p.457
3Ibid., p.458
Penggunaan buah apel atau telur rebus yang dibelah dua sebagai penggambaran
bumi dapat digunakan untuk menjelaskan struktur lapisan bumi.
4. Efektif, dapat digunakan sesuai tujuan yang ingin dicapai. Untuk menjelaskan
dan mengerti materi tekanan, dapat digunakan alat sederhana berupa botol
mineral bekas yang dilubangi dengan ketinggian berbeda.
D. PERANAN MEDIA
Peranan media digambarkan Edgar Dale dalam sebuah kerucut yang dinamakan Edgar
Dale cone of experience atau Kerucut Pengalaman Edgar seperti berikut :
Siswa hanya dapat mengingat
10% dari materi yang dibaca, 20% materi dari yang mereka dengar, 30% materi
jika mereka melihat, 50% materi dapat diingat jika mereka melihat dan
mendengarkan, 70% dapat mereka ingat bila mereka menyatakan dan menulis materi,
dan 90% dapat mereka kuasai jika mereka mempraktekkannya secara langsung.
10% sampai dengan 20% materi terserap jika disampaikan dengan cara dilihat dan
didengar, ini yang kita jumpai bila metode pembelajaran yang diterapkan adalah
metode ceramah, yakni guru menerangkan, siswa membaca dan mendengarkan.
Melihat gambar dan menonton
film atau video hanya mampu membuat siswa menyerap 30% dari materi
pembelajaran. Sedangkan melihat demonstrasi dan pameran dapat meningkatkan
pemahaman materi pembelajaran sampai dengan 50%.
Dengan menciptakan, berkreasi
dan jika siswa diajak terlibat sepenuhnya dalam pembuatan media pembelajaran,
siswa dapat lebih meningkatkan pemahamannya dalam materi pembelajaran sampai
dengan 90%.
E. PEMILIHAN MEDIA
Rogers mengemukakan One main
role of the change agent is to facilitate the flow of innovations from a change
agency to an audience of clients. For this type of communication to be
effective, the innovations must be selected to match clients needs.4
Guru sebagai fasilitator
harus dapat mengerti kebutuhan dan kondisi siswa agar pembelajaran dan
komunikasi yang terjalin efektif.
1. Sesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, bila dalam pembelajaran bahasa
Inggris, siswa diharapkan dapat menambah kosakata, maka kita dapat membuat atau
menggunakan media yang dapat menambah kosakata siswa, misalnya dengan kartu
kata, membawa siswa mengenal arti tiap kata yang diinginkan dengan melihat dan
mengalami secara langsung. Contoh, bila ingin memperkenalkan nama buah-buahan,
siswa diminta membawa beragam buah. Untuk menyampaikan teori hukum kepuasan
yang menurun, The law of diminishing return, siswa diminta membawa makanan
kesukaannya dan langsung mengalami teori tersebut dengan mempraktekkannya.
2. Manfaatkan barang yang ada di lingkungan sekitar sekolah dan rumah. Yang
————————-
4Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation (New York: Free Press,1995), p.368.

terbaik adalah dengan memanfaatkan barang-barang bekas, selain mengajarkan siswa
untuk ikut membantu mengatasi sampah yang kita hasilkan, juga dapat mengajarkan
siswa untuk kreatif dan tidak konsumtif. Misalnya dengan membuat proyek untuk
membuat peraga sains dengan materi laut, dapat digunakan barang-barang bekas
yang diolah sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan media pembelajaran yang
menarik.
3. Audiens sangat menentukan pemilihan media, media yang sangat bagus untuk
siswa sekolah dasar belum tentu tepat digunakan untuk siswa menengah, demikian
pula sebaliknya. Oleh karena itu diperlukan pemilihan media yang tepat bagi
siswa, sesuai dengan jenjang pendidikan dan usia siswa. Contoh, permainan tebak
kata dengan menggunakan inisial dapat digunakan siswa yang sudah pandai dan
mahir membaca.
Dengan menggunakan media
pembelajaran, otak merespon dengan bervariasi sehingga otak kita dapat
berfungsi secara optimal. Warna pun sangat berpengaruh untuk daya kerja otak
kanan yang merupakan tempat kedudukan pikiran visual, emosional, holistik
fisikal, spatial dan kreatif.
Media pun dapat mengatasi
keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa, dalam hal ini media berupa buku
dapat memperkaya pengalaman siswa, terlebih lagi dengan melakukan kunjungan
edukatif dan praktek secara langsung, seperti halnya dalam memberi pengalaman
suasana pasar, siswa dapat diajak untuk langsung melihat dan berinteraksi
dengan lingkungan pasar, tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi siswa dan
lingkungan. Pengalaman dapat melatih siswa untuk melakukan interaksi dengan
lingkungannya.
Media dapat mengingkatkan keingintahuan
siswa dan membangkitkan motivasi untuk belajar. Keunikan dan kedahsyatan sel,
dapat disaksikan siswa melalui media audio visual. Selain menarik, juga dapat
meningkatkan ketakwaan atas kekuasaan Allah terhadap penciptaan alam.
F. JENIS-JENIS MEDIA
PEMBELAJARAN
1. Grafis, berupa gambar, yaitu melibatkan indera penglihatan. Materi yang
disampaikan dengan media ini bersifat nyata atau konkret. Sangat sering
digunakan dalam pembelajaran, contohnya dalam menunjukkan materi tentang alam,
bumi, perilaku manusia, dan lain-lain.
2. Audio, melibatkan indera pendengaran. Sering sekali digunakan untuk media
pembelajaran Bahasa Inggris, untuk melatih kemampuan listening atau
mendengarkan.
3. Audio Visual, melibatkan indera penglihatan dan pendengaran. Contohnya
adalah media televisi, multimedia dan alat komunikasi masa kini yakni telepon
genggam yang memiliki fitur-fitur multimedia.
4. Permainan atau simulasi, melibatkan pebelajar secara aktif dalam proses
belajar, yang menonjol adalah aktivitas interaksi antar pebelajar, dapat
memberikan umpan balik langsung, memungkinkan penerapan konsep-konsep atau
peran-peran ke dalam situasi nyata di masyarakat, memiliki sifat luwes karena
dapat dipakai untuk berbagai tujuan pembelajaran dengan mengubah alat dan
persoalannya sedikit saja, mampu meningkatkan kemampuan komunikatif pebelajar,
mampu mengatasi keterbatasan pebelajar yang sulit belajar dengan metode
tradisional, dan dalam penyajiannya mudah dibuat serta diperbanyak.
Gagne (dalam Sadiman,
1986:23) menyebutkan jenis media ada 7 macam yaitu :
1. Benda untuk di demonstrasikan
2. Komunikasi lisan
3. Media cetak
4. Gambar diam
5. Gambar gerak
6. Film bersuara
7. Mesin belajar
G. UPAYA MENINGKATKAN MINAT
BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN
Banyak sekolah yang telah menggunakan beragam media pembelajaran untuk
meningkatkan minat belajar siswa, sekolah Kami, Sekolah Islam Terpadu Fajar
Hidayah adalah salah satunya. Perpaduan antara penggunaan media pembelajaran
dengan fun learning, belajar dengan menyenangkan sudah menjadi suatu keharusan.
Upaya-upaya yang telah
dilakukan antara lain :
1. Proyek, siswa diberi tugas membuat kreasi tertentu sesuai materi
pembelajaran. Contoh mata pelajaran sains, siswa diminta mengumpulkan beragam
jenis daun, ditempel dan diberi nama jenisnya, atau membuat miniatur tempat
bersejarah atau terkenal di dunia untuk pelajaran sosial.
2. Display, hasil karya siswa didisplay atau ditempel di dinding kelas, di
dalam atau di luar kelas, sehingga menimbulkan perasaan bangga terhadap hasil
karya siswa dan membangkitkan motivasi untuk membuat kreasi sebaik-baiknya.
3. Permainan, siswa diajak mengenal materi pembelajaran melalui
permainan-permainan yang menarik dan menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan
minat belajar siswa.
Contoh permainan :
Bernyanyi dengan tema materi pembelajaran
Tebak kata
Tebak gambar
dan lain-lain
4. Praktek, mengenal nama sayuran dan buah dengan fun cooking, memasak sambil
menyebutkan nama sayuran dalam bahasa asing, dan mengenal prosedur.
BAB III
KESIMPULAN
Minat belajar siswa dapat
ditingkatkan dengan pemilihan media yang tepat, sesuai dengan kondisi,
lingkungan dan tujuan yang ingin dicapai.
Adanya variasi penggunaan
media diperlukan agar siswa selalu tertarik dan tertantang untuk memahami dan
menguasai materi pembelajaran.
Pendekatan yang tepat pun
diperlukan guna keberhasilan pembelajaran, kondisi siswa yang kondusif
memungkinkan tercapainya tujuan penggunaan media pembelajaran.

Sumber 


Everett M. Rogers, Diffusion of Innovation (New York: Free Press,1995)
Yusufhadi Miarso, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2009)
http://wikipedia.org


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top