Uncategorized

SIKAP ZUHUD DALAM ISLAM


OLEH
: MUBAROK,S.Ag

A. DEFINISI 
ZUHUD
Menurut
Prof.Dr. Harun Nasution, station yang terpenting bagi seorang calon sufi ialah
zuhud yaitu keadaan meninggalkan dunia dan hidup kematerian. Sebelum menjadi
sufi, seorang calon harus terlebih dahulu menjadi zahid. Sesudah menjadi zahid,
barulah ia meningkat menjadi sufi. Dengan demikian tiap sufi ialah zahid,
tetapi sebaliknya tidak setiap zahid merupakan sufi.

Secara
etimologis, zuhud berarti “Roghoba
‘ansyai’in wa tarakahu”
, artinya tidak tertarik terhadap sesuatu dan
meninggalkannya. Zahada fi al-dunya, berarti mengosongkan diri dari kesenangan
dunia untuk ibadah.

Menurut
Terminologi Zuhud adalah :

الزهد ترك ما لا ينفع في الآخرة والورع : ترك ما تخاف ضرره في الآخرة
Artinya : “Zuhud adalah meninggalkan
sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat.” Dan “Wara’ adalah
meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan membahayakan bagi kehidupan di
akhirat.”
B. DALIL
TENTANG ZUHUD
1. Q.s Al-Hadid : 23 :
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ
وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya : “(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan bersedih terhadap apa
yang tidak kamu dapatkan, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa
yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong
lagi membanggakan diri”. (QS. Al-Hadid: 23)
Memahami ayat di atas, Imam
al-Junaid mengatakan :
فالزاهد لا يفرح من الدنيا بموجود ولا يأسف منها على
مفقود
Artinya : “Orang yang zuhud tidak menjadi bangga karena memiliki dunia dan tidak
menjadi sedih karena kehilangan dunia”. (Madarij
as-Salikin, 2/10).
2. Q.s Al-Qoshos : 77 :
Artinya
: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat
baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”. [Q.s
Al-qoshos : 77]
Menanggapi
ayat diatas Habib Abdullah al-Seggaf berkata : Ketika engkau mencari ridha
allah bukan berarti engkau harus menyendiri, inggat firman Allah diatas, “La Tansa Nashibaka Minaddunya”
janganlah kamu melupakan bagianmu didunia. Banyak orang yang ‘uzlah yang
menghindari diri dari masyarakat, keramaian yang Ia katakan tipu daya dunia,
untuk memperbaiki rohani, hal seperti ini Allah kurang suka karena urusan
Ibadah bukan hanya urusan dengan Allah semata karena ada hak-hak  mahluk
yang lain dalam diri kita (hablun min an-nas) namun, yang sebenarnya yang
diinginkan Allah itu adalah ‘uzlah nafsiyah, u’zlah ruhaniyah bukanlah ‘uzlah
fisik. Anda ditengah-tengah penghianatan, kekacau balauan moral namun tetap
istiqomah, jujur hal seperti inilah yang disebut ‘uzlah nafsiyah, yakhtalitin
walakin yatamayyazun (berbaur tapi tidak bercampur).
3. Hadits
Nabi Saw :
اذا اراد الله بعبد خيرا زهده في الد
نيا ورغبه في الاخرة وبصره بعيوب نفسه
Artinya : “Jika Allah menghendaki
seorang hamba itu baik, niscaya Allah menjadikan orang itu zuhud terhadap
dunia, mencintai akhirat dan Allah memperlihatkan kepada hamba itu akan cacat
dirinya”.

C. Zuhud tidak
Harus Miskin
Zuhud adalah amal hati, sehingga yang bisa menilai hanya Allah. Karena itu,
kita tidak bisa menilai status seseorang itu zuhud ataukah tidak zuhud, hanya
semata dengan melihat penampilan luar. Kekayaan dan harta yang dimiliki, bukan
standar zuhud. Orang bisa menjadi zuhud, sekalipun Allah memberikan banyak
kekayaan kepadanya.
Contoh orang orang yang zuhud :
1.Nabi Daud As. Alloh berfirman :
وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya : “Ingatlah hamba-Ku Daud, pemilik
kekuatan (dalam melakukan ketaatan). Sesungguhnya beliau awwab (orang
yang suka kembali kepada Allah)”.
(QS. Shad: 17)

2.Nabi Sulaiman As. Alloh berfirman
:
وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya : “Kami
anugerahkan anak kepada Daud yang namanya Sulaiman. Sebaik-baik hamba.
Sesungguhnya dia awwab (orang
suka kembali kepada Allah)”. (QS. Shad: 30)

3.Nabi Ayub As. Alloh berfirman :
إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
Artinya : “Kami dapati
Ayub adalah orang yang sabar. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia orang
yang awwab (suka
kembali kepada Allah).” (QS. Shad: 44).
Anda bisa
perhatikan, ketiga nabi mulia dengan ujian yang berbeda, Allah gelari mereka
semua dengan kata ‘Awwab’. Daud dan Sulaiman ‘alaihimas salam
diuji dengan kekayaan, sementara Ayyub diuji dengan kemiskinan.
D.Hikmah
perilaku zuhud
Berikut ini beberapa hikmah yang
akan kita peroleh jika berperilaku zuhud :
1.Hatinya tidak mudah gelisah dan sedih
2.Hidupnya tentram, dan damai
3.Tidak terlena dengan kemewahan dunia
4.Tidak sombong
5.Di sukai banyak orang, karena sederhana dan tidak sombong
6.Sabar dalam menghadapi cobaan
7.Bahagia dunia dan akhirat


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top