Akhirnya, ia mendapatkan ide yang brilian. Ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya. Ia berkata kepada para tetangganya itu untuk menimbun sumur tua itu karena memang sudah tidak dipakai dan membahayakan, katanya. salah satu tetangganya pun bertanya bagaimana dengan keledainya. Tidak mengapa lembar saja tanahnya kedalam sumur itu. Walau beberapa tetangganya tidak setuju tetapi mereka tetap melaksanakan penimbunan sumur dengan tanah. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. mereka beranggapan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup – karena berbahaya); jadi tidak berguna untuk menolong si keledai.
Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian dan orang orang pun merasa kasihan. Tetapi semua kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam dan semakin tinggi menuju tepi sumur. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, mereka melihat ke dalam sumur dan tercengang dengan apa yang dilihatnya.
Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga mengguncangkan badannya dan melangkah naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri!
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.