RINCIAN TENTANG HUKUM MEMBAWA ANAK KECIL KE MASJID
Berkata Syaikh Ali Bin Yahya Al-Haddadi Hafizhahullah:
“Telah disebutkan beberapa pernyataan para imam yang menjelaskan beberapa ketentuan dan syarat- syarat yang dibolehkan bagi seseorang membawa anak- anak ke masjid, kapan syarat- syarat tersebut terpenuhi, maka dibolehkan membawa mereka, dan kapan terdapat sesuatu yang tidak memenuhi syarat, maka menghadirkan mereka (ke masjid) lebih mendekati perbuatan dosa daripada mendapatkan pahala. Diantara syarat tersebut adalah:
anak itu telah berusia sempurna tujuh tahun, berdasarkan sabda Rasulullah َصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّم :
“Perintahkan anak- anak kalian untuk shalat dikala berusia tujuh tahun”.
Sebab sebelum sempurna mencapai usia tujuh tahun, sangat memungkinkan baginya melakukan perbuatan yang sia- sia dan mengganggu. Maka jangan dia membawanya ke masjid kecuali jika ia memiliki uzur, seperti dikhawatirkan baginya sesuatu apabila anak tersebut ditinggal di rumah.
Diantaranya pula bahwa anak yang berusia tujuh tahun itu termasuk anak yang tidak membuat gangguan di masjid, dan kalau seandainya terjadi gangguan darinya, lalu ketika ia dilarang, maka dia segera menahan dirinya dari gangguan tersebut, lalu segera menjaga adab dan kesopanan, dan memuliakan masjid dan para penghuninya.
Para ulama mengetahui bahwa seorang wanita terkadang datang shalat bersama anaknya yang masih kecil. Demikian pula Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ mengerjakan shalat, dalam keadaan menggendong Umamah Bintu Zaenab, dan juga Hasan dan Husain naik ke punggung Beliau dalam keadaan Beliau sedang shalat, namun para ulama tidak memahami dari nash- nash ini bahwa hal tersebut dibolehkan dan dijinkan secara mutlak, dengan mengumpulkan dan mengkompromikan dalil- dalil yang ada.
Diantara ucapan para ulama dalam perkara ini adalah perkata Imam Malik رَحِمَهُ اللهُ tatkala Beliau ditanya tentang anak- anak, apakah boleh di bawa ke masjid?
Beliau menjawab:
“Jika dia tidak bermain- main karena kekanakannya, dan segera menahan diri tatkala dilarang, maka menurutku hal tersebut tidak mengapa. Lalu Beliau berkata: dan jika dia bermain- main karena kekanakannya, maka Aku tidak berpendapat bolehnya ia dibawa ke masjid.”
Imam Ahmad berkata: “Sepantasnya anak- anak dijauhkan dari masjid.”
Dan berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رَحِمَهُ اللهُ : “Hendaknya masjid dijauhkan dari hal- hal yang mengganggunya, dan mengganggu orang- orang yang shalat di dalamnya, termasuk anak- anak yang meninggikan suaranya di masjid, dan juga yang mengotori tikar- tikarnya, dan yang semisalnya, terlebih lagi disaat waktu shalat, karena hal itu termasuk diantara kemungkaran yang besar.”
Juga disebutkan dalam fatwa lajnah daimah yang diketuai oleh Syaikh Bin Baaz رَحِمَهُ اللهُ : “membawa anak- anak ke masjid bersama ayah dan ibunya adalah hal yang tidak mengapa jika dikhawatirkan atas mereka sesuatu menimpanya (bila ditinggal dirumah), sebab hal ini terjadi dimasa Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلٰى آلِهِ وَسَلَّمَ , namun wajb menjaga mereka dari perbuatan sia- sia di masjid, dan dari mengganggu orang- orang yang mengerjakan shalat, dan siapa diantara mereka yang mencapai usia tujuh tahun atau lebih, maka dia diperintahkan untuk berwudhu dan shalat agar ia terbiasa dengannya, sehingga dia dan orang tuanya mendapatkan pahala.”
Disebutkan pula pada jawaban Beliau yang lain: “yang wajib memelihara masjid dari perbuatan sia- sia yang dilakukan anak- anak dan gangguan mereka, sebab masjid dibangun untuk melakukan ibadah. Maka siapa yang menghadirkan anaknya dengan tujuan melatih mereka shalat, maka wajib baginya bersemangat untuk hal tersebut, dan melatih mereka untuk tidak berbuat sia- sia dan bermain- main di masjid, atau mempermainkan mushaf- mushaf yang ada di masjid. Semoga Allah َّعَزَّ وَجَل memberi taufik.”
Ini sebagian penukilan yang datang dari para ulama yang menjelaskan tentang kapan dihadirkannya anak- anak ke masjid menyebabkan gangguan,kegaduhan dan pengrusakan, maka menghadirkan mereka (ke masjid) merupakan hal yang terlarang.”
(Dari khutbah Syaikh yang berjudul “Zhahiratu ‘abatsil athfaal fil masaajid.”
Baca Juga : Menyoroti Perihal Membawa Anak ke Masjid
Text arabic
جاءت تقريرات الأئمة توضح الضوابط والشروط التي يجوز معها اصطحاب الأطفال إلى المساجد، فمتى اجتمعت الشروط جاز إحضارهم، ومتى اختلت كان إحضارهم أقرب إلى الإثم منه إلى الأجر، فمنها
• أن يكون الصبي قد أتم سبع سنين، لقوله صلى الله عليه وسلم: “مروا أولادكم بالصلاة لسبع”
لأنه قبل تمام السابعة مظنة للعبث والأذى.
فلا يصطحب إلى المسجد إلا من عذر كأن يخاف عليه لو تركه في البيت.
• ومنها: أن يكون الصبي ابن السبع ممن لا يؤذي في المسجد ولو قدر وحصل منه الأذى، ونهي عنه، انكف عن أذاه، ولزم جادة الأدب والاحترام، وتوقير المسجد وأهله
وقد علم أهل العلم: أن المرأة قد كانت تأتي تصلي وصبيها معها، وأن النبي -صلى الله عليه وسلم- صلى وهو يحمل أمامة بنت ابنته، وأن الحسن والحسين ارتحلاه في صلاته، ولكن لم يفهموا من هذه النصوص الإباحة والإذن مطلقاً جمعا بين الأدلة، وتوفيقا بينها، ومن كلامهم في هذا الباب قول مالك -رحمه الله- وقد سُئِلَ عَنْ الصِّبْيَانِ: يُؤْتَى بِهِمْ إلَى الْمَسَاجِدِ؟ فَقَالَ: “إنْ كَانَ لَا يَعْبَثُ لِصِغَرِهِ، وَيَكُفُّ إذَا نُهِيَ فَلَا أَرَى بِهَذَا بَأْسًا، قَالَ: وَإِنْ كَانَ يَعْبَثُ لِصِغَرِهِ فَلَا أَرَى أَنْ يُؤْتَى بِهِ إلَى الْمَسْجِدِ”.
وقال أحمد: “ينبغي أن تجنب الصبيان المساجد”
وقال شيخ الإسلام ابن تيمية -رحمه الله-: “يُصَانُ الْمَسْجِدُ عَمَّا يُؤْذِيهِ، وَيُؤْذِي الْمُصَلِّينَ فِيهِ، حَتَّى رَفْعُ الصَّبِيَّانِ أَصْوَاتَهُمْ فِيهِ؛ وَكَذَلِكَ تَوْسِيخُهُمْ لِحُصْرِهِ، وَنَحْوُ ذَلِكَ، لَا سِيَّمَا إنْ كَانَ وَقْتَ الصَّلَاةِ، فَإِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَظِيمِ الْمُنْكَرَاتِ”.
وجاء في فتاوى اللجنة الدائمة برئاسة الشيخ ابن باز -رحمه الله-: “استصحاب الصبيان مع آبائهم أو أمهاتهم إلى المساجد إذا خيف عليهم لا بأس به؛ لأن هذا كان موجودًا على عهد النبي -صلى الله عليه وسلم-، ولكن يجب ضبطهم عن العبث في المسجد، وإيذاء المصلين، ومن كان منهم يبلغ سن السابعة فأكثر، فإنه يؤمر بالوضوء والصلاة ليعتاد ذلك، ويكون له ولوالده الأجر”
وجاء فيها أيضاً في جواب آخر: “الواجب صيانة المساجد من عبث الأطفال وإزعاجهم؛ لأنها بنيت للعبادة، ومن أحضر أطفاله ليدربهم على الصلاة، فيجب عليه الحرص عليهم، وتدريبهم أيضًا على عدم العبث واللعب بالمساجد، أو المصاحف الموجودة في المسجد، وبالله التوفيق”.
فهذه بعض النقولات عن أهل العلم تبين أنه متى كان في حضور الصبيان للمساجد أذية وإزعاج وتخريب، كان إحضارهم ممنوعا منه
[من خطبة بعنوان “ظاهرة عبث الأطفال في المساجد”]
Dikutip dari Channel Telegram Thalab Ilmu Syar’i
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.