ini dikutip dari buku ‘Gifts From The Heart for Women’ karangan Karen
Kingsbury. Buku ini dapat Anda peroleh di toko buku Gramedia, maupun toko buku
lainnya.
Kisah ini mengajarkan kepada kita bahwa :
Inti ceritanya kira-kira seperti berikut :
Ada sepasang suami isteri yang sudah menikah cukup lama, tetapi belum juga
dikaruniai keturunan. Sang istri kemudian terlibat aktif dalam kegiatan untuk
menentang usaha-usaha aborsi, karena menurut pandangannya, aborsi berarti
membunuh seorang bayi.
Setelah bertahun-tahun berumah-tangga, akhirnya sang istri hamil. Pasangan tersebut sangat bahagia. Mereka
menyebarkan kabar baik tersebut kepada famili, teman-teman, sahabat-sahabat,
dan kenalan di lingkungan sekitarnya. Semua orang ikut bersukacita dengan
mereka. Dan yang lebih menggembirakan, dokter menyatakan bahwa janin dalam
kandingannya adalah kembar, seorang bayi laki-laki dan seorang lagi perempuan.
umur kandungannya semakin besar, sesuatu yang buruk terjadi. Janin yang berjenis kelamin perempuan mengalami
kelainan, dan dokter memperkirakan bahwa sang janin mungkin tidak bisa hidup
sampai masa kelahiran tiba. Dan kondisi tersebut juga dapat mempengaruhi
kondisi janin yang berjenis kelamin laki-laki.
Dokter menyarankan agar melakukan aborsi, demi kesehatan sang ibu dan jabang
bayi laki-lakinya.
Sang suami maupun sang istri merasa sangat sedih, tetapi mereka bersikeras
untuk tidak menggugurkan calon bayi perempuannya, karena berarti membunuh bayi
tsb, tetapi juga kuatir terhadap kesehatan calon bayi laki-lakinya.
sangat sulit !
merasakan keberadaannya, dia sedang tidur nyenyak,” kata sang ibu di sela-sela tangisannya.
Lingkungan
sekitarnya memberikan dukungan moral kepada pasangan tersebut, dengan mengatakan
bahwa hal itu adalah kehendak Tuhan.
Dalam kesedihannya, sang istri semakin mendekatkan diri dengan Tuhan, dan ia tersadar
bahwa Tuhan pasti memiliki rencana dibalik semua ini. Hal ini membuatnya menjadi
lebih tabah. Pasangan ini berusaha untuk
menerima kenyataan ini. Tetapi mereka
juga mencari informasi dari internet, pergi ke perpustakaan, bertemu dengan
banyak dokter, dan mencari sumber-sumber informasi lainnya untuk mempelajari
lebih banyak tentang masalah calon bayi mereka.
mereka temukan adalah bahwa mereka tidak sendirian. Banyak pasangan lainnya
yang juga mengalami situasi yang sama, dimana bayi mereka tidak dapat bertahan hidup
lama. Mereka juga menemukan bahwa beberapa bayi akan mampu bertahan hidup, bila
mereka mampu memperoleh donor organ dari bayi lainnya. Sebuah peluang yang
sangat langka. Siapa yang mau mendonorkan organ bayinya ke orang lain ?
mereka lahir, pasangan ini menamakan bayinya, Jeffrey dan Anne. Mereka
terus bersujud kepada Tuhan.
memohon keajaiban supaya bayi yang masih dalam kandungan sang istri bisa
sembuh. Kemudian mereka menyadari, bahwa
mereka seharusnya memohon agar diberikan kekuatan untuk menghadapi apapun yang
terjadi, karena mereka yakin Tuhan punya rencanaNya sendiri.
Keajaiban terjadi, dokter mengatakan bahwa Anne cukup sehat untuk dilahirkan,
tetapi ia tidak akan bertahan hidup lebih dari 2 jam. Sang istri kemudian
berdiskusi dengan suaminya, bahwa jika sesuatu yang buruk terjadi pada Anne,
mereka akan mendonorkan organnya. Ada dua bayi yang sedang berjuang hidup dan
sekarat, yang sedang menunggu donor organ bayi. Sekali lagi, pasangan ini
berlinangan air mata. Mereka menangis
dalam posisi sebagai orang tua, dimana mereka bahkan tidak mampu menyelamatkan
Anne. Pasangan ini bertekad untuk tabah menghadapi kenyataan yang akan terjadi.
selamat. Pada momen yang sangat berharga tersebut, sang suami menggendong Anne
dengan sangat hati-hati, Anne menatap ayahnya, dan tersenyum dengan manis.
Senyuman dari mulut Anne yang mungil tak akan pernah terlupakan dalam hidupnya.
Tidak ada kata-kata di dunia ini yang mampu menggambarkan perasaan pasangan
tersebut pada saat itu. Mereka sangat bangga bahwa mereka sudah melakukan
pilihan yang tepat, yaitu tidak mengaborsi Anne. Mereka sangat bahagia melihat Anne yang
begitu mungil tersenyum pada mereka.
beberapa jam saja. Sungguh tidak ada kata-kata yang dapat mewakili
perasaan pasangan tersebut. Mungkin hanya dengan air mata yang terus jatuh
mengalir, air mata yang berasal dari jiwa mereka yang terluka..
Anne. Keajaiban terjadi lagi, Anne tetap bertahan hidup setelah lewat 2 jam. Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi
keluarga tersebut untuk saling berbagi kebahagiaan. Tetapi Anne tidak mampu
bertahan setelah enam jam…..
Para dokter bekerja cepat untuk melakukan prosedur pendonoran organ. Setelah beberapa minggu, dokter menghubungi
pasangan tersebut bahwa proses pendonoran berhasil. Dua bayi berhasil
diselamatkan dari kematian.
sekarang sadar akan kehendak Tuhan.
Walaupun Anne hanya hidup selama 6 jam,
tetapi kehadiran Anne telah menyelamatkan dua nyawa. Bagi pasangan itu, Anne
adalah pahlawan mereka, dan si mungil Anne akan hidup dalam hati mereka
selamanya…
Ibu si bayi Anne mengatakan, “Hal terpenting bagi orang
tua bukanlah mengenai bagaimana karier anaknya di masa mendatang, dimana mereka
tinggal, maupun berapa banyak uang yang mampu mereka hasilkan. Tetapi hal terpenting bagi kita sebagai orang
tua adalah untuk memastikan bahwa anak2 kita melakukan hal-hal terpuji selama
hidupnya, sehingga ketika kematian menjemput mereka, mereka akan menuju surga.”
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.