Saya bingung menuliskan judulnya jadi seenak kata-kata saya sendiri yah hehehee, semoga si yang baca kisah ini tahu dengan maksud kalimat saya di atas. Kisah ini adalah kisah yang memilukan, entah mau bagaimana dan entah salah siapa namun kita perlu belajar dari kisah ini, semoga kita tidak pernah mengalaminya.
Cerita berawal dari sebuah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan 2 orang anak kecil, mereka hidup dalam kesusahan, rumah semi permanen di pinggir hutan jauh dari pemukiman warga, sang suami bekerja sebagai kuli, anak pertamanya masih SD dan anak terakhirnya masih balita. Tersadar keadaan hidup mereka yang tidak kunjung berubah, akhirnya sang istri memutuskan untuk menjadi seorang TKW dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Singapura, singkat cerita istri itu berangkat meninggalkan suami dan kedua anaknya yang masih kecil.
Setahun berlalu hidup keluarga ini masih belum berubah, sang suami masih bekerja sebagai kuli dan anaknya masih hidup dalam kekurangan, mereka terus hidup menderita dalam keadaan yang memprihatinkan. Namun akhirnya sang istri yang hampir satu tahun berlalu di negri singa itu, akhirnya mengirimkan uang dari hasil kerjanya, lumayan banyak uang yang dikirimkan. Uang itu mulanya dipercayakan istrinya kepada sang suami agar rumahnya dibangun dan dirapikan menjadi rumah bagus yang permanen, istrinya juga menyuruh untu membeli sepeda motor untuk mereka, tak lupa memberikan kebutuhan hidup untuk anak-anak tercintanya. Sang suami yang awalnya mengiyakan permintaan istrinya itu, tergoda dengan uang yang cukup banyak, hanya sedikit permintaan istrinya yang dipenuhi, yah hanya membeli motor bekas, membiayai anak-anaknya, namun sang suami tidak membenahi rumahnya, yang ada malah dia pergunakan uang dari hasil jeri payah suaminya untuk foya-foya, mulai dari main perempuan, main judi, mabuk-mabukan, dan kegiatan negatif lainnya. Anaknya yang masih kecil belum tahu apa-apa, mereka hanya menurut saja kepada ayahnya yang memang satu-satunya wali mereka saat itu.
3 tahun berlalu akhirnya kontrak kerja sang istri berakhir, dia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya dan melihat keadaan keluarga yang sudah lama dia tinggalkan. Sesampainya di rumah sang istri kaget melihat keadaa rumah dan keluarganya yang tidak berubah sama sekali, uang yang selam ini dia kirimkan tidak berbekas sama sekali, jangankan membangun rumah, yang ada rumahnya semakin rusak, anak-anaknya seakan tidak terdidik sama sekali, saat itu juga sang istri murka terhadap suaminya yang dianggap membohongi dirinya, segala macam pakaian dan perabotan yang ada di rumah diobrak-abrik karena saking kesalnya, dia lalu meminta cerai kepada suaminya karena kekecewaan yang mendalam. Namun sang suami dan keluarga besarnya menasehatinya agar bersabar dan mengurungkan niatnya itu, karena nasehat dari banyak orang akhirnya sang istri tidak jadi meminta cerai kepada suaminya, namun dia masih merasa jengkel dan kecewa dengan kelakuan suaminya yang dianggap menghianati perjuangannya selama 3 tahun itu, akhirnya sang istri yang kesal memutuskan untuk kembali berangkat ke negri orang untuk menjadi TKW lagi, kali ini dia berangkat dengan rasa kesal dan tanpa restu sang suami. Suaminya yang mengakui kesalahannya itu juga merasa malu, dia hanya bisa meratapi apa yang sudah dia lakukan, kesalahan yang sudah dia perbuat itu memang kesalahan yang harus disesali dan ditinggalkan selanjutnya, yah dia akhirnya bertaubat.
Setahun di negri orang, tak ada kiriman yang datang dari istrinya, saat itu sang suami agak khawatir dengan keadaan istrinya yang seakan tak ada kabar sama sekali, namun akhirnya kabar tentang istrinya datang juga, sang istri akhirnya pulang setelah satu tahun merantau, namun yang sangat menyakitkan, ternyata sang istri pulang dengan lelaki lain yang merupakan suami barunya, padahal mereka belum bercerai dan masih menjadi sepasang suami istri yang sah. Sang suami yang murka datang dan hendak mempertanyakan perbuatan istrinya itu, namun jawaban istrinya yang terkesan sombong dan mengabaikan suaminya itu akhirnya membuat suami malang itu tau diri dan akhirnya memilih mundur dan menceraikan istrinya secara sah. Akhirnya sang istri menikah lagi dengan pria lain, dan sang istri awalnya tidak mengakui anaknya karena malu istrinya berkata bahwa anak itu adalah keponakannya. Hati siapa yang tidak sedih mendengar perkataan seperti itu dari seorang ibu kandung? Setelah ditelantarkan cukup lama, akhirnya sang istri mengakui anaknya dan mau merawat mereka, suami barunya juga akhirnya mau menerima keadaan keluarganya itu. Mereka kini hidup dalam kemewahan karena suami baru itu adalah orang yang cukup kaya, anak-anaknya kini bisa hidup dalam keadaan yang lebih baik, dan suaminya dulu yang malang akhirnya hidup dalam kesendirian meratapi nasib dan kesalahan yang pernah dia perbuat dulu.
Entah dalam kisah ini siapa yang benar dan siapa yang salah, namun say pribadi kasihan dengan anak mereka yang selama bertahun-tahun tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya, kini walaupun mereka hidup normal, namun saya yakin dalam hati mereka masih menyimpan trauma yang sangat mendalam. Ini adalah kisah nyata, bukan sebuah fiktif, ini adalah kisah tetangga saya dan ini harusnya anda sadari, apalagi untuk anda yang memiliki keluarga yang menjadi TKW, hati-hatilah…
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.