Hadits

Istilah-istilah dalam Ilmu Hadits


ISTILAH  HADITS

Oleh : Al-Ustadz Qomar Suaidi, Lc
Istilah-istilah dalam Ilmu Hadits

Berikut ini beberapa istilah hadits yang sering dipakai :

1.    MUTAWATIR   yaitu : Hadits yang diriwayatkan dari banyak jalan (sanad) yang lazimnya dengan jumlah dan sifatnya itu, para rawinya mustahil bersepakat untuk berdusta atau kebetulan bersama-sama berdusta. Perkara yang mereka bawa adalah perkara yang indrawi yakni dapat dilihat atau didengar.
Hadits mutawatir memberi faedah ilmu yang harus diyakini tanpa perlu membahas benar atau salahnya terlebih dahulu.

2.    AHAD,    yaitu : Hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.

3.    SHAHIH (sehat),    yaitu : Hadits yang dinukilkan oleh orang yang adil (muslim, baligh, berakal, bebas dari kefasiqan yaitu melakukan dosa besar atau selalu melakukan dosa kecil, dan bebas dari sesuatu yang menjatuhkan muru’ah/kewibawaan) dan sempurna hafalan/penjagaan kitabnya terhadap hadits itu, dari orang yang semacam itu juga dengan sanad yang bersambung, tidak memiliki ‘illah (penyakit/kelemahan) dan tidak menyelisihi yang lebih kuat.
Hadits shahih hukumnya diterima dan berfungsi sebagai hujjah.

4.    HASAN (baik),    yaitu : Hadits yang sama dengan hadits shahih kecuali pada sifat rawinya dimana hafalan/penjagaan kitabnya terhadap hadits tidak sempurna, yakni lebih rendah.
Hadits hasan hukumnya diterima.

5.    DHA’IF,    yaitu : Hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih atau hasan.
Hadits dha’if hukumnya ditolak.

6.    MAUDHU’ (palsu),    yaitu : Hadits yang didustakan atas nama Nabi padahal beliau tidak pernah mengatakannya, hukumnya ditolak.

7.    MURSAL,    yaitu : seorang tabi’in menyandarkan suatu ucapan atau perbuatan kepada Nabi. Hukumnya tertolak karena ada rawi yang hilang antara tabi’in tersebut dan Nabi, dan mungkin yang hilang itu adalah rawi yang lemah, hukumnya tertolak.

8.    SYADZ,    yaitu : Hadits yang sanadnya shahih atau hasan namun isinya menyelisihi riwayat yang lebih kuat dari hadits itu sendiri, hukumnya tertolak.

9.    MUNGKAR,    yaitu : Hadits yang sanadnya dha’if dan isinya menyelisihi riwayat yang shahih atau hasan dari hadits itu sendiri, hukumnya juga tertolak.

10.   MUNQATHI’,    yaitu : Hadits yang terputus sanadnya secara umum, artinya hilang salah satu rawinya atau lebih dalam sanad, bukan di awalnya dan bukan di akhirnya dan tidak pula hilangnya secara berurutan. Hukumnya tertolak.

11.    SANAD,    yaitu : Rangkaian para rawi yang berakhir dengan matan.

12.    MATAN,    yaitu : Ucapan rawi atau redaksi hadits yang terakhir dalam sanad.

13.    RAWI,    yaitu : Orang yang meriwayatkan atau membawakan hadits.

14.    ATSAR,    yaitu : Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada selain Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam, yakni kepada para sahabat dan tabi’in.

15.    MARFU’,    yaitu : Suatu ucapan, perbuatan, atau persetujuan yang disandarkan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wasallam.

16.    MAUQUF,    yaitu : Suatu ucapan atau perbuatan yang disandarkan kepada sahabat.

17.    JAYYID (bagus),     yaitu : Suatu istilah lain untuk shahih.

18.    MUHADDITS,    yaitu : Orang yang menyibukkan diri dengan ilmu hadits secara riwayat dan dirayat (fiqih hadits), serta banyak mengetahui para rawi dan keadaan mereka.

19.    AL-HAFIZH,    yaitu : Orang yang kedudukannya lebih tinggi dari muhaddits, yang ia lebih banyak mengetahui rawi di setiap tingkatan sanad.

20.    MAJHUL,    yaitu : (Rawi yang) tidak dikenal, artinya tidak ada yang menganggapnya cacat sebagaimana tidak ada yang men-ta’dil-nya (lihat istilah ta’dil di poin 23, red.), dan yang meriwayatkan darinya cenderung sedikit.
Bila yang meriwayatkan darinya hanya satu orang maka disebut majhul al-‘ain, dan bila lebih dari satu maka disebut majhul al-hal.
Hukum haditsnya termasuk hadits yang lemah.

21.    TSIQAH,    yaitu : (Rawi yang) tepercaya, artinya tepercaya kejujuran dan keadilannya serta kuat hafalan dan penjagaannya terhadap hadits.

22.    JARH,    yaitu : Cacat, dan majruh artinya tercacat.

23.    TA’DIL,    yaitu : Menilai adil.

24.    MUTTAFAQUN ‘ALAIH,    Maksudnya hadits yang disepakati oleh al-Bukhari dan Muslim rahimahumallah dalam kitab Shahih mereka.

25.    MU’ALLAQ/TA’LIQ,    yaitu : Hadits yang terputus sanadnya dari bawah, satu rawi atau lebih.

Sumber : http://web.archive.org/web/20111018221923/https://asysyariah.com/syariah/khazanah/710-istilah-hadits-khazanah-edisi-6.html
========================

✔  WSC


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top