Imam Syafi’i (150- 204 H) nasabnya bertemu rasulullah SAW
pada Abdu Manaf, lahir di Ghazzah pada 150 H, rihlah ke Makkah belajar diantaranya
dengan Khalid bin Muslim az-Zanji mufti makkah pada waktu itu, Fudlail bin
‘Iyadl, Sufyan bin ‘Uyainah, dlstnya.
12 tahun
dari kelahirannya, Imam Syafi’I rihlah ke Madinah dan belajar dengan Imam
Malik, darinya menghafal al-Muwatha’ dan berbagai disiplin ilmu agama, juga mengambil
ilmu dari beberapa Ulama Makkah dan Madinah, dan diusianya ke 15 tahun menjadi
mufti.
Kemudian
rihlah ke Yaman dan mengambil ilmu
diantaranya dari Mutharrif bin Mazan, Hisyam bin Yusuf Al-Qadli, Amar bin Abi Salamah,
Yahya bin Hassan.
Kemudian
rihlah ke Iraq dan mengambil ilmu diantaranya dari Waqi’ bin al-Jarrah, Muhammad
bin al-Hassan alim-alimnya orang Iraq pada waktu itu, Hammad bin Usamah, Ayyub
bin Suwaid ar-Ramli, Abdul Wahhab bin Abdul Majid, Ismail bin ‘Ulayyah.
Menyusun kitab Al-Hujjah, terkumpul padanya manhaj
pemikirannya dalam istilah “qaul qadim” dan mulai diantaranya diikuti dan
haditsnya diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal, Imam Abu Tsauri, dlstnya.
Kemudian pindah ke Mesir dan mulai membuat banyak pembaharuan pemikirannya yang
disebut dengan “qaul jadid” dan setelahnya menyusun kitab Al-Umm, dan ushul
fiqihnya yang sangat masyhur disebut ar-risalah.
Imam Ahmad bin Hambal pernah mengatakan: Imam Syafi’I itu bagaikan
mataharinya dunia, dan bagaikan dawa’, yang artinya penyembuh.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.