Suatu hari, ketika si Kancil sedang berjalan-jalan menyusuri jalanan setapak di hutan itu, tiba tiba ada si Kuda yang berlari sangat kencang mendahuluinya. “Hai Kancil jelek! ayo kejar aku kalau bisa…. kamu tidak bisa berlari.. hehehehehe!” Ejek si Kuda sambil terus berlari. Si Kancil yang kaget menghentikan langkahnya. “Dasar kuda jangan sombong, aku bisa berlari cepat kok, Besok kita buktikan di perlombaan”. Gumam Kancil. sementara si Kuda sudah tidak tampak, menghilang di sebuah kelokan.
Esok paginya, acara perlombaan pun akan segera dimulai. Tampak si Kerbau dan Si sapi sudah siap-siap dengan kostum lari kebanggaan mereka. Sementara Si Kuda asyik merumput tak jauh dari tempat panitia lomba. Dia pun sudah mengenakan kostumnya. Tak jauh dari si Kuda tampak si Kambing, Si Keledai, dan Si Kancil sedang melakukan pemanasan dengan bolak-balik berlari-lari kecil. Sementara si Jerapah sedang melakukan pendaftaran di panitia lomba. Selesai merumput, si Kuda mendekati si Kancil yang masih melakukan pemanasan. “Buat apa kamu melakukan itu semua cil, buang-buang tenaga saja!!!.” Kata si Kuda meremehkan. “Ini namanya pemanasan agar otot-otot kita tidak tegang tau???” Jawab si Kancil. “Ah bohong, paling-paling kamu lagi bergaya biar dilihat sama yang lain. Aku tidak pernah pemanasan tidak pernah ototnya tegang tuh!!!” Kata Kuda lagi. “Lihat itu si Kambing dan si keledai juga tau pentingnya pemanasan, mereka melakukannya”. Kata kancil sambil menunjuk ke arah Kambing dan Keledai, kemudian dia berlalu meninggalkan si Kuda yang memperhatikan Si Kambing dan keledai berlari bolak-balik tidak jauh dari tempatnya berdiri.
Tepat pada pukul sepuluh pagi pertandingan pun segera akan dimulai. “Priiiiiiiiiiittttttttt !!!!!!” terdengar suara pluit panjang dari panitia pertandingan menandakan agar para peserta lomba untuk segera berkumpul. Setelah mereka berkumpul dan mendengarkan beberapa instruksi dari panitia, merekapun segera menuju lintasan lari. Aba-aba pun di bunyikan, Si Kuda langsung berlari meninggalkan si kancil dan peserta lainnya. Teman-teman si kancil berteriak memberi semangat pada kancil, sehingga ia terus berusaha berlari mengejar kuda yang sudah jauh di depan. Di belakang si kancil tampak si Kambing, Keledai dan jerapah. Sementara peserta yang lain masih jauh tertinggal di belakang. Di urutan paling depan si Kuda yang merasa sudah jauh meninggalkan peserta lain seskali menengok ke belakang dan sesekali sengaja bergaya dengan berjalan mundur. Tampak olehnya si kancil sudah mulai menyusul. Dengan cepat si kuda berlari dan menambah kecepatannya. Namun tiba-tiba dia meringkik keras sambil jatuh terduduk memegangi kakinya yang terasa kaku dan sakit. Rupanya si Kuda kejang otot gara-gara malas melakukan pemanasan. Akhirnya si kancil bisa mendahului si kuda yang sedang meringis kesakitan di lintasan. Disusul kemudian oleh si Kambing, si Keledaia dan peserta yang lain. Akhirnya si kancil itupun memenangkan lomba lari sebagai juara pertama dan disusul Kambing dan Keledai.
sementara Si kuda langsung di hampiri oleh para medis yang terdiri dari si gajah dan si badak. Si gajah yang sudah hafal benar dengan tabiat buruk si kuda yang suka mengejek binatang lain sengaja menakut-nakuti si Kuda. “Wah gawat nih, otot kaki kamu kayaknya tidak bisa pulih, lihatlah !!! ini kaku sekali seperti batang kayu” Mendengar itu si Kuda sangat ketakutan dan cemas kalau dia tidak akan bisa berlari lagi. “Jangan begitu dong pak Gajah, tolong sembuhkan sakit di kakiku ini. Apapun permintaanmu akan saya penuhi” Janji si Kuda. “Benarkah??? kamu akan memenuhi permintaan saya kalau kakimu sembuh nanti?” Tanya gajah. “Iya saya janji, sembuhkan dulu kakiku ini” Jawab si Kuda. Mendengar jawaban si Kuda, gajah lalu memoleskan ramuan ke kaki si Kuda. dengan di urut sebentar, kaki kuda pun mulai bisa digerakan dan berkurang rasa sakitnya. Sebenarnya walau kuda tidak berjanji apa-apa pun, si gajah juga akan menyembuhkan kakinya karena tugasnya sebagai para medis pertandingan. Namun sekalian menyelam minum air ibarat pepatah, maka kesempatan itu ia gunakan untuk menyadarkan si Kuda atas tabiat buruknya. “Sekarang kakimu sudah baikan, sekarang aku ingin meminta sesuatu dari kamu, Kuda”. Kata gajah menagih janji. “katakanlah apa yang pak gajah inginkan dari saya, pasti saya kabulkan.” kata Kuda. “Saya hanya minta kamu untuk belajar merubah sifat kamu yang kurang baik, jangan suka meremehkan binatang lain dan janganlah sombong pada sesama hewan, itu saja permintaanku padamu”. Kuda terdiam dan merenungi kata-kata si Gajah, “Rupanya selama ini aku telah banyak berbuat kesalahn, telah berlaku sombong dan jahat pada teman-teman saya. Dan hari ini masih ada yang peduli dan mau mengingatkan aku atas kesalahan yang selama ini aku lakukan” Kata kuda dalam hati. Akhirnya ia pun menyadari kesalahannya. dia bersumpah tidak akan melakukan kesalah yang sama. Kuda yang sombong itu pun segera meminta maaf pada si kancil dan semua teman-temannya yang pernah dia jahati. Kini si Kuda sudah banyak mempunyai teman, tidak seperti dulu yang selalu dijauhi karena sifat buruknya. Akhirnya semua hewan di hutan itu pun hidup dengan rukun dan damai.
Pesan Moral Cerita Dongeng Fabel Kuda, Kancil dan Gajah adalah : Hendaknya kita jauhi sifat sombong dan merasa paling bisa. Dan jangan suka jahil terhadap teman. Orang yang sombong, jahil dan nakal akan dijauhi teman. Perbuatan sombong adalah perbuatan yang dibenci Tuhan.