Teladan Berkata-Kata

Cara Menyampaikan Pesan


Suatu hari, seorang tukang kayu yang buta huruf
menerima sepucuk surat. Karena ia buta huruf, maka ia tergesa-gesa menuju ke rumah temannya, si
penjual daging, yg punya watak keras untuk minta tolong membacakan
surat.

“Ini surat dari putramu !”, seru Si Tukang Daging. “Dengar, begini bunyinya !
Ayah aku sakit dan tidak punya uang sesenpun, tolong kirimkan aku sejumlah uang
sesegera mungkin.
Putramu”.

Si Tukang Daging membacakan surat itu dengan keras dan kasar. Si Tukang Kayu menjadi marah, dan berkata, “Dasar anak tak tahu diri !
Memangnya dia siapa memerintah aku, ayahnya? Jangan harap aku akan mengirimi dia
uang se-sen pun !”

Dalam kemarahannya ia pulang kembali ke rumahnya.
Di perjalanan ia
bertemu sahabatnya, Si Penjahit yang bersuara lembut.

Si Tukang Daging bercerita tentang isi surat tersebut kepada Si Penjahit.
“Ini suratnya, cobalah engkau membaca surat putraku ini.  Sungguh sangat tidak tahu sopan santun ia sekarang”.

Si penjahit pun lalu membaca surat itu dengan suaranya yang lembut, tenang, dan
jelas.

Sambil mendengar Si Penjahit membacakan surat itu, Si Tukang Kayu itu  menjadi sedih.  Tiba-tiba surat itu berbunyi sangat lain.

“Oh anakku malang!”, katanya dengan cemas.
“Ia pasti sangat
menderita, lebih baik aku segera mengirimnya uang sekarang juga”

Dengan bergegas Si Tukang Kayu menuju rumahnya.  Ia ingin segera mengirimkan uang untuk anaknya yang sedang sakit di tempat yang jauh. 

———— REFLEKSI

Pesan sangat tergantung pada cara penyampaiannya.  Dengan kalimat yang sama namun disampaikan dengan intonasi dan intensitas suara yang berbeda, akan menghasilkan pesan yang berbeda pula.

Bila kita
renungkan, konflik yang sering terjadi antara pasangan, sahabat, saudara, rekan kerja, dan lainnya,
seringkali bukan karena ada masalah besar dan rumit yang tidak bisa
dipecahkan.  Namun karena kita tidak dapat mengatur cara menyampaikannya.

Emosi  membuat kita menyampaikan pesan dengan keras dan bisa-bisa menjadi kasar, terutama saat kita tidak setuju.  Kalau kita menyampaikannya
dengan sikap lebih sabar, ramah, lembut, maka yang mendengarnya akan mudah
menerima dan tidak akan terjadi pertentangan.

Mari kita belajar untuk
menggunakan pilihan kata-kata yang baik, dengan intonasi yang baik dan sikap yang lebih baik lagi, sehingga pesan yang disampakan bisa sampai dengan baik dan memberi dampak yang baik bagi yang menyampaikan pesan dan yang menerima pesan tersebut.  Sehingga ketika ada masalah pun, dapat
memberi hasil (solusi) yang lebih baik.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top