CPU (Central Processing Unit) sangat penting perananya pada perangkat yang menggunakan Sistem Operasi. Pada perangkat Mikrotik, CPU sangat berpengaruh pada proses-proses yang dijalankan pada sistem operasi RouterOS. Tinggi rendah nya penggunaan CPU sangat bergantung pada banyak tidaknya proses yang terjadi pada sistem operasi itu sendiri. Penggunaan CPU resource yang tinggi apalagi hingga mendekati 100% terus menerus tentunya akan mengurangi performa dari perangkat Mikrotik itu sendiri.
Jadi disini kita akan bahas cara melihat kenapa kok CPU Usage Mikrotik bisa tinggi mendekati 100% terus. Proses apa yang sebenarnya terjadi di dalam sistem operasi RouterOS nya sehingga menyebabkan CPU usage tinggi.
Untuk bisa mengetahui penggunaan CPU kita bisa lihat pada winbox di menu
System –>
Resource. Bisa Anda lihat pada kolom CPU Load.
Nah, sekarang gimana caranya buat mengetahui proses apa aja yang membuat CPU Load Mikrotik nya jadi tinggi? Jawabannya mudah, kita tinggal buka aja menu Tool –> Profile. Untuk Mikrotk dengan CPU Core lebih dari 1, maka kita bisa memilih CPU Core mana yang hendak dilihat proses nya, bisa juga dilihat proses total untuk semua CPU core nya. Berikut tampilan menu profiler nya :
Bisa kita lihat pada gambar di atas ada beberapa proses yang berjalan di Mikrotik, dan kita bisa melihat proses mana yang menyebabkan tingginya beban CPU pada Mikrotik. Proses-proses tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yang disebut Proccess Classifiers. Berikut ini detail Proccess Classifiers dari wiki.mikrotik.com :
- idle – shows unused CPU. Typically idle=100%-(sum of all process cpu usages).
- ppp
- pppoe
- ppp-compression
- ppp-mppe
- ethernet – cpu used by ethernets when sending/receiving packets
- bridging
- encrypting – cpu used by packet encryption
- ipsec – IP security
- queuing – packet queuing
- firewall – packet processing in Ip firewall
- l7-matcher – cpu used by Layer7 matcher.
- p2p-matcher – Peer-to-peer traffic matcher in ip firewall
- gre – Gre tunnels
- eoip – EoIP tunnels
- m3p – MikroTik Packet Packer Protocol
- radius
- ip-pool
- routing
- sniffing
- traffic-accounting
- traffic-flow
- console
- telnet
- ssh
- ftp
- tfpt
- www
- dns
- snmp
- socks
- web-proxy
- winbox
- metarouter-fs
- metarouter-net
- kvm
- profiling – cpu used by Profiler tool itself
- btest – bandwidth test tool
- logging
- flash – cpu usage when writing to NAND
- disk – cpu usage when wiring to Disk
- networking – core packet processing
- serial
- usb
- firewall-mgmt
- queue-mgmt
- e-mail
- fetcher
- backup
- graphing
- health
- isdn
- dhcp
- hotspot
- radv – IPv6 route advertisement
- ntp – NTP server/client
- ldp
- mpls
- pim – Multicast routing protocol
- igmp-proxy
- bgp
- ospf
- rip
- mme
- synchronous – cpu usage by synchronous cards
- gps
- user-manager
- wireless
- dude
- supout.rif – cpu used by supout.rif file creator.
- management – RouterOS management processes that do not fall
into any other classifier. For example, when routes added to kernel,
internal messaging exchange between RouterOS applications, etc.
- unclassified – any other processes that were not classified.
Dari kasus
CPU Load Mikrotik tinggi di atas, proses yang membuat CPU usage tinggi yaitu proses management. Apa itu proses management pada Mikrotik? Kenapa proses management di Mikrotik membuat CPU Load nya tinggi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita bahas dulu apa itu proses management mikrotik.
Menurut wiki.mikrotik.com profile classifier management adalah sebagai berikut :
RouterOS management processes that do not fall into any other classifier. For example, when routes added to kernel, internal messaging exchange between RouterOS applications, etc.
Maksudnya adalah proses manajemen pada RouterOS yang tidak termasuk dalam salah satu dari classifier lainnya. Contohnya, ketika penambahan route pada kernel, pertukaran informasi internal antar aplikasi RouterOS, dll. Yang dimaksud classifier ini adalah proses-proses yang muncul pada menu profile seperti daftar yang disebutkan di atas. Sedangkan pertukaran informasi antar RouterOS bisa berupa SNMP (Simple Network Management Protocol).
Simple Network Management Protocol (SNMP) adalah protokol standar Internet untuk
mengelola perangkat pada jaringan.
SNMP dapat digunakan untuk berbagai data grafik. Contoh penggunaan nya pada The
Dude dan aplikasi sejenisnya
Agar Mikrotik dapat dikelola, maka SNMP harus diaktifkan.
Dari kasus tersebut memang tersangka nya adalah fitur SNMP pada Mikrotik yang menyebabkan CPU Load Mikrotik nya sangat tinggi. Hal ini dikarenakan Router Mikrotik tersebut dimonitor oleh Aplikasi monitoring jaringan yang menggunakan fitur SNMP, seperti
The Dude dan SolarWinds.
Setelah saya coba untuk disable fitur SNMP nya pada aplikasi The Dude, CPU Load Mikrotik mulai turun.
Dari gambar di atas bisa dilihat jika proses management turun drastis setelah fitur SNMP pada
the dude dimatikan. Disini yang terlihat tinggi yaitu pada proses idle. Dimana proses idle ini merupakan akumulasi dari CPU yang tidak terpakai yakni 97%, karena penggunaan CPU Load nya hanya 3% saja.
Oke, sampai disini kita sudah bahas tentang
Cara Mengetahui CPU Usage Proccess yang Tinggi di Mikrotik beserta permasalahan CPU Load tinggi yang disebabkan oleh proses Management di Mikrotik RouterOS. Untuk proses classifier lain nya tidak perlu saya jelaskan, karena sudah ada penjelasan nya.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.