DELIVERY SAMBAL ROA JUDES JAKARTA

HOBY : MENGUJI ADRENALIN MELALUI OLAHRAGA DOWNHILL.


Binta Rohani tak bisa menahan rasa grogi dan ragu ketika berhadapan dengan trek downhill di Pacet, Mojokerto, pada 2013. Pria yang akrab disapa Hanif itu sebenarnya sudah sering bersepeda. Akan tetapi, baru kali itu ia akan menjajal bersepeda downhill. Hanif yang belum tahu lika-liku trek tersebut mengobservasinya terlebih dahulu dengan berjalan kaki. Kegiatan itu dikenal dengan istilah track walk dan lumrah dilakukan bahkan dalam ajang downhill kelas dunia. Karena waktu itu ia masih pemula, kecepatannya pun tidak terlalu tinggi. Di tikungan ia juga masih banyak mengerem. Tapi setelah dua sampai tiga kali meluncur, pria asal Tuban, Jawa Timur ini sudah bisa paham celahnya.
Bersepeda downhill, kata Hanif, tidak perlu banyak menggowes. Sesuai namanya, trek downhill merupakan lintasan menurun dengan variasi tantangan berupa kelok, lompatan, dan juga turunan terjal. Menurut Hanif, bersepeda adalah olahraga yang sangat menyenangkan. Ia pun memanfaatkannya sebagai sarana penyegaran dari rutinitas pekerjaan sebagai seorang wiraswasta. Khusus untuk downhill, terdapat bonus pemandangan indah hutan dan juga adrenalin. Bersepeda downhill, membawa Hanif ikut berkomunitas. Bersama beberapa orang rekannya ia membuat klub downhill Rockmanz Tuban sejak 2014. Klub downhill Rockmanz kini memiliki anggota sebanyak 15 orang. Hanif mengaku, prestasi komunitasnya pun cukup baik dan tercatat sebagai bagian dari 10 besar klub terbaik organisasi Indonesia Downhill (IDH).
Kartika Yuwono, juga memilih bersepeda karena merasa perlu berolahraga teratur. Kartiko yang mulai hobi bersepeda sejak 2010 itu pun semakin mendapatkan banyak waktu luang setelah keluar dari pekerjaan tetapnya. Ia bercerita, waktu itu berat badannya hampir tembus 90 kilogram. Jadi, ia merasa butuh olahraga dan berpikir bersepeda itu sangat menyenangkan. Kartiko mengaku tidak sepenuhnya menekuni olahraga downhill. Sebagai pesepeda gunung, ia pernah bersepeda di beberapa trek downhill seperti Gunung Pancar, Bogor, dan Cikole, Bandung. Meski begitu, ia mengaku kemampuan sepedanya tidak mumpuni untuk melibas trek itu dengan kecepatan penuh. Dibutuhkan sepeda khusus untuk melakukan downhill. Sepeda gunung jenis cross country miliknya bisa melewati trek downhill namun dengan kecepatan rendah. Bila ada lompatan yang jaraknya lebih dari satu meter, biasanya ia mengambil jalur aman (chicken way), karena memang sepedanya tidak kuat.
Agus Teguh Stipan, yang aktif dalam komunitas Kediri Downhill Community, mengatakan, inti tantangan dari bersepeda downhill adalah mampu melewati lintasan secara aman dan cepat. Maka, menurut Stipan, wajar bila seorang pemula merasa takut pada awal belajar downhill karena trek-nya yang cukup ekstrem. Pria asal Kediri, Jawa Timur ini menyarankan pemula untuk lebih dulu melatih otot-otot lengan, pinggang, dan kaki. Hal itu bisa dilakukan dengan bersepeda di trek non aspal. Bila yang jarang bersepeda, tapi langsung mencoba downhill dikhawatirkan akan kaget dan justru kapok.
Sepeda downhill merupakan bagian dari keluarga besar sepeda gunung. Bedanya, sepeda downhill sengaja dirancang untuk bisa mengatasi trek menurun dan rintangan-rintangan ekstrem. Sepeda downhill dilengkapi dengan garpu depan ganda serta suspensi sekitar 200 milimeter. Hal itu berguna untuk menjaga kestabilan sepeda ketika mendarat atau melewati rintangan jalan berbatu. Sepeda downhill dijual di pasaran mulai dari harga belasan juta rupiah. Untuk standar atlet, harga sepeda paling murah mulai sekitar Rp 50 juta. Salah satu faktor penentu harga adalah kualitas suspensi.
Downhill bisa dilakukan oleh remaja minimal usia 15 tahun. Sebagai olahraga ekstrem, jatuh adalah hal lumrah ketika bersepeda downhill. Maka itu, prosedur keamanan strandar wajib digunakan selama bersepeda downhill. Hal itu seperti pelindung badan, helm, kacamata, pelindung siku dan lutut, sarung tangan, serta sepatu khusus untuk bersepeda. Selain itu, seseorang juga perlu memahami batas kemampuan diri. Walaupun ada teman yang sudah bisa melewati rintangan tertentu, kita jangan sampai memaksakan diri kalau memang belum mampu.

Pemula bisa mulai belajar teknik dasar melompat seperti bunny hop. Hal itu bisa dilatih di trek datar dan akan sangat berguna untuk melewati rintangan berupa lompatan. Ketika meluncur, jangan ragu untuk mengurangi kecepatan terutama saat tikungan. Rem adalah hal penting untuk bisa meningkatkan daya kendali pada sepeda. Sebuah trek downhill memiliki panjang lintasan minimal 1,5 kikometer. Untuk kategori amatir, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu sekitar 2 menit 23 detik. Sementara untuk tingkat atlet, catatan waktu bisa mencapai 1 menit 30 detik. Meski memiliki banyak rintangan, kecepatan sepeda ketika meluncur bisa mencapai 80 kilometer per jam. Karena harus fokus melewati rintangan tersebut, bersepeda downhill ini juga bisa melatih konsentrasi dan reflek.

Komunitas Kediri Downhill Community sengaja dibuka untuk umum dan menampung semua orang yang mencintai sepeda. Di komunitas ini, berkumpul pesepeda downhill dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Tulung Agung, Trenggalek, dan Malang. Usia juga bukan menjadi halangan untuk menikmati olahraga downhill. Bahkan, di Kediri Downhill Community pernah ada pesepeda yang berusia 60 tahun, dan ia tetap bisa meluncur di lintasan yang sama dengan anak muda, walaupun kecepatannya tidak secepat anak muda. Karena masalah usia berkaitan dengan kebugaran. Jadi, yang terpenting adalah aktif berolahraga lain seperti lari.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top