''Anjing

Yuk Kenali Penyakit Canine Osteoarthritis pada Anjing, Pet Mates!


Penulis : Cinta Sabrina Pratiwi

 

 
        Osteoarthritis adalah suatu kondisi  menyebabkan nyeri pada sendi, menyerang jutaan manusia dan hewan non-manusia di seluruh dunia (Felson et al., 2000). Osteoartritis atau disebut sebagai osteoarthrosis atau penyakit sendi degeneratif adalah penyakit yang menyerang seluruh organ sendi, termasuk semua jaringan yang terkait, namun paling sering dikaitkan dengan hilangnya dan disfungsi tulang rawan artikular (Brand, 2003). Etiologi osteoartritis sangat kompleks dan jalur spesifik yang menyebabkan perkembangannya masih belum pasti (Lories dan Luyten, 2011).
 
 
        Osteoartritis mempengaruhi seluruh sendi termasuk tulang rawan, cairan sinovial, dan tulang. Penyakit ini ditandai dengan degenerasi tulang rawan dan jaringan lunak, hipertrofi tulang di tepi sendi, dan perubahan pada membran sinovial (Vaughan-Scoot dan Taylor, 1997). Proses penyakit ini membatasi jumlah protein yang dilepaskan dari sel tulang rawan untuk memperbaiki tulang rawan pada sendi (Scherer, 2014). Proses ini mengakibatkan tulang rawan kehilangan elastisitas dan permukaan pelindungnya akibat pembelahan enzimatis proteoglikan (Reid dan Miller, 2008). Semua perubahan pada sendi dan tulang dapat menyebabkan nyeri, bengkak, dan bahkan sendi tampak membesar.
 
PENYEBAB OSTEOARTRITIS
 
  • ·Ras, ras tertentu mempunyai kecenderungan dan risiko penyakit sendi tertentu sebagai akibat dari penyesuaian standar ras yang meningkatkan kemungkinan (namun tidak menjamin) berkembangnya penyakit sendi pada individu dari ras tersebut dibandingkan ras lain. Ras pada Rottweiler, Golden Retriever, dan Labrador Retriever ditemukan memiliki peningkatan risiko pecahnya ligamen, sedangkan ras yang lebih kecil umumnya mengalami penurunan risiko. Displasia pinggul dan siku muncul kemungkinan yang lebih tinggi pada ras yang lebih besar seperti Mastiff, Boxer, Italian Corso, German Shepherds, Golden dan Labrador Retriever, dan Bernese Mountain. Untuk ras yang lebih kecil seperti Pomeranian, Chihuahua, Yorkshire terrier, dan French Bulldog memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami keseleo patela dibandingkan dengan ras persilangan (Anderson et al., 2020).
  • Berat badan, berat badan yang lebih tinggi dengan demikian peningkatan beban pada sendi yang menahan beban (baik anjing ras besar, maupun individu yang kelebihan berat badan) ditemukan terkait dengan peningkatan risiko penyakit (Anderson et al., 2020).
  • Riwayat aktivitas, aktivitas yang dilakukan anjing mempengaruhi dari penyakit ini dengan terlalu banyak/terlalu sedikit aktivitas yang dilakukan anjing tersebut.
  • Riwayat penyakit (fraktur, benturan ligament, cedera otot, infeksi sendi).
  • Riwayat nutrisi, nutrisi yang diberikan pada anjing termasuk seimbang atau tidaknya sangat mempengaruhi pertumbuhan sendi pada anjing.

GEJALA OSTEOARTRITIS
 
        Gejala dari penyakit osteoarthritis pada anjing, yaitu ketimpangan, tidak mau untuk berolahraga, kekakuan karena tidak aktif, nyeri, efusi sendi, atrofi otot, penebalan sendi, perubahan rentang gerak, perubahan gaya berjalan, dan perubahan perilaku, susah untuk berdiri/duduk, tidak mau lompat/turun, tidak mau disentuh dibeberapa bagian tubuh, kehilangan energi, bergerak lebih lambat dan agresif yang tak terduga kemanusia atau hewan.
 
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
        Pencegahan dan pengobatan penyakit ini adalah mengurangi rasa sakit dan peradangan, meningkatkan fungsi sendi, menghilangkan atau mengendalikan penyebab artritis dan bahkan menghentikan prosesnya. Perawatan dapat dilakukan yaitu :
  • Pemberian makanan khusus, seperti makanan dari produk Royal Canin Mobility C2P+ yang mana produk ini membantumelindungi kesehatan tulang rawan sendi dengan kandungan kalori sedang untukmenunjang kesehatan sendi dan membantu menjaga berat badan ideal.
  • Diet, osteoartritis lebih sering terjadi pada anjing yang kelebihan berat badan, jadi dengan melakukan diet ketat pada anjing untuk mendorong penurunan berat badan, hal ini dapat mengurangi tekanan mekanis yang terjadi pada persendian. Diet harus tinggi protein dan rendah lemak, dengan keseimbangan energi negatif (Bland, 2015).
  • Olahraga, sebelum terkenapenyakit ini bisa melakukan olahraga untuk menghindari obesitas. Serta olahraga sangat penting untuk menjaga fungsi kardiovaskular, meningkatkan kekuatan otot dan mencegah atrofi, menjaga berat badan yang sesuai, dan mengurangi kekakuan sendi. Meskipun demikian, praktisi dokter hewan harus berhati-hati untuk tidak berharap terlalu banyak pada pasien ini. Istirahat total penting selama fase akut penyakit, namun penting untuk meningkatkan olahraga secara bertahap setelah anjing menunjukkan perbaikan (Lindley dan Taylor, 2010).
  • Fisioterapi dapat memberikan kenyamanan, meningkatkan mobilitas dan mengurangi pembengkakan dan kekakuan. Penggunaan gerakan pasif, peregangan, terapi panas dan pijat sebelum berolahraga, terapi dingin (cryotherapy) setelah olahraga atau di lokasi peradangan juga dapat meredakan nyeri (Langley-Hobbs, 2010).
  • Lakukan konsultasi kepada dokter hewan bagaimana pencegahan atau pengobatan yang tepat untuk osteoarthritis dan lakukan pengecekan rutin kesehatan paw kids agar dapat diketahui secara dini.


Referensi:

– Anderson, K. L., Zulch, H, O’Neill, D.G. O., Meeson, R. L. dan Collins, L. M. (2020). Risk factors for canine osteoarthritis and its predisposing arthripathies: a systematic review. Frontiers Veterinary Science, 7(220):1-16.
– Bland,S. D. (2015). Canine osteoarthritis and treatment: a review. Veterinary Science Development, 5(5931):84-89.
– Brandt, K. D. (2003). Response of joint structures to inactivity and to reloading after immobilization. Arthritis and Rheumatism, 49(2):267-71.
– Felson, D. T., Lawrence, R. C., Dieppe, P. A., Hirsch, R., Helmick, C. G., Jordan, J. M., Kington, R. S., Lane, N. E., Nevitt, M. C., Zhang, Y., Sowers, M., McAlindon, T., Spector, T. D., Poole, A. R., Yanovski, S. Z., Ateshian, G., Sharma, L., Buckwalter, J. A., Brandt, K. D. dan Fries, J. F. (2000). Osteoarthritis: new insights. Part 1: the disease and its risk factors. Annal Of Internal Medicine, 133(8):635–46.
– Langley-Hobbs, S. (2010). Patients With Orthopaedic Disease. British Small Animal Veterinary Association.
– Lindley, S. dan Taylor, P. (2010). Chronic Pain. British Small Animal Veterinary Association.
– Lories, R. J. dan Luyten, F. P. (2011). The bone-cartilage unit in osteoarthritis. Nature Review Rheumatology, 7(1):43-9.
– Reid, D. M. dan Miller, G. C. (2008). Clinical Trials In Rheumatoid Arthritis And Osteoarthritis. Springer-Verlag London Limited, United Kingdom.
– Scherer, E. (2014). What happens in osteoarthritis. (http://health.howstuffworks.com/diseases-conditions/arthritis/osteoarthritis/what-happens-inosteoarthritis.html) diakses pada 23 February 2024.
– Vaughan-Scott, T. dan Taylor J. H. (1997). The pathophysiology and medical management of canine osteoarthritis. Journal Of South African Veterinary Association, 68(1):21-5.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top