Terjemah Tanbighul Ghafilin |
Kitab Tanbihul Ghafilin: Sebuah Peringatan bagi Orang-Orang Lalai
Tanbihul Ghafilin, yang berarti “Peringatan bagi Orang-Orang Lalai,” adalah salah satu kitab tasawuf yang sangat populer di kalangan pesantren di Indonesia. Kitab ini ditulis oleh Imam Abu al-Laits As-Samarqandi, seorang ulama besar yang dikenal dengan keahliannya dalam bidang fikih, hadits, dan tafsir. Kitab ini mengandung kumpulan nasihat yang disusun dengan sangat mendalam dan berfaedah, sehingga mampu menyentuh hati dan menjadi bekal spiritual bagi pembacanya.
Isi dan Manfaat Kitab
Kitab ini berfokus pada ajaran-ajaran tasawuf yang bertujuan untuk mengingatkan manusia agar tidak terjebak dalam kelalaian duniawi. Nasihat-nasihat yang terkandung dalam Tanbihul Ghafilin ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Nasihat-nasihat tersebut dapat menjadi penawar bagi kehampaan jiwa dan moral, serta membantu manusia kembali menemukan hakikat kehidupan yang sebenarnya.
Dengan konsistensi dan keikhlasan dalam mengamalkan nasihat-nasihat ini, seorang pembaca dapat mencapai kejernihan hati dan pikiran. Selain itu, nasihat dalam kitab ini juga berfungsi sebagai refleksi diri untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan akhirat. Imam As-Samarqandi dengan cermat menjelaskan keutamaan akhlak yang terpuji dan menyampaikan kabar gembira bagi mereka yang menjalankannya.
Penulis Kitab: Imam Abu al-Laits As-Samarqandi
Imam Abu al-Laits As-Samarqandi, yang memiliki nama lengkap Abu al-Laits Nashr bin Muhammad bin Ahmad bin Ibrahim as-Samarqandi al-Bakhi, lahir di Samarkand (kini wilayah Uzbekistan) pada tahun 4 Hijriyah atau 303 Masehi. Beliau dikenal sebagai ulama yang sangat piawai dalam fikih, hadits, dan tafsir, serta memiliki kemampuan yang luar biasa dalam menyusun nasihat yang penuh hikmah.
Dalam muqaddimah tahqiq Tafsir Bahrul Ulum, Dr. Zakariya Abdul Hamid menuturkan sebuah kisah menarik tentang Imam As-Samarqandi. Ketika beliau menyelesaikan penulisan Tanbihul Ghafilin, beliau membawa kitabnya ke Raudhah Nabi di Madinah dan bermalam di sana. Dalam tidurnya, beliau bermimpi melihat Nabi Muhammad SAW yang memegang kitabnya dan bersabda, “Ambillah kitabmu, wahai Faqih!” Setelah terbangun, Imam As-Samarqandi mendapati kitabnya berada di tempat di mana Nabi menaruhnya dalam mimpi tersebut. Sejak saat itu, gelar “Al-Faqih” digunakan oleh Imam As-Samarqandi sebagai simbol keberkahan (tabarruk).
Penutup
Tanbihul Ghafilin tidak hanya berfungsi sebagai bacaan, tetapi juga sebagai panduan spiritual yang bisa membawa pembacanya menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh dengan kesadaran akan tanggung jawab di hadapan Allah SWT. Kitab ini mengingatkan kita untuk senantiasa waspada terhadap kelalaian dan mengarahkan hidup kita agar senantiasa berada di jalan yang diridhai oleh Allah.
Terjemah Tanbighul Ghafilin 2 Jilid PDF
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review “Terjemah Tanbihul Ghafilin 2 Jilid PDF” semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.