Kumpul Belajar Bareng

YUK, BELAJAR SAMBIL MAIN KE BANK SAMPAH MALANG (BSM)



Bank Sampah Malang (BSM)
saat ini menjadi salah satu program unggulan yang diapresiasi secara nasional
dan ikut mengundang berbagai prestasi lingkungan. Selain itu, Bank Sampah
Malang seringkali dijadikan percontohan secara nasional baik konsep maupun prakteknya.
Nah, tahu tidak SobatEH! P
ada hari Sabtu, 14 Januari 2017 telah
diadakan Kumbang #3. Kali ini, Kumpul Belajar Bareng ke-3 ini dilaksanakan di
Bank Sampah Malang (BSM), yang terletak di daerah Sukun Kota Malang. 
Para
volunteer sampai di Bank Sampah Malang (BSM) pada pukul 08.00 dan segera
berkumpul di kantor utama BSM. Pada pukul 09.00, pihak BSM yang diwakili oleh
Ibu Zahro melakukan presentasi dengan memutarkan video yang berisi profil BSM. BSM
dibentuk karena adanya masalah terkait minimnya TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
di kota Malang yang semakin berkurang. Untuk mengatasi membludaknya sampah yang
hanya di buang pada satu TPA, terbentuklah BSM untuk mengurangi jumlah sampah
yang ada. Untuk lebih jelasnya, mari kita simak penjelasan berikut:
Apa itu Bank Sampah Malang (BSM)?
Bank
Sampah Malang (BSM) merupakan suatu wadah berbasis koperasi yang mengelola
sampah anorganik di Kota Malang. BSM secara resmi didirikan pada tanggal 15 November
2011 oleh CSR PLN Malang. BSM memiliki beberapa tujuan, antara lain  untuk membantu pemerintah mengurangi volume
sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), mengubah pola pikir masyarakat bahwa
sampah dapat diolah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis,
melatih, membina, dan mendampingi masyarakat untuk mengolah sampah, serta untuk
menyerap tenaga kerja. 
  

Bank Sampah Malang membedakan sampah menjadi empat
jenis, yaitu sampah logam, plastik, kaca, dan kertas yang dibagi lagi menjadi
70 item dan kemudian dibagi lagi menjadi 120 item sampah lainnya. Sebagai wadah
untuk mengolah sampah, BSM sudah memiliki 24.000 nasabah. Nasabah tersebut
dibedakan menjadi empat golongan , yaitu nasabah individu, nasabah kelompok,
nasabah instansi, dan nasabah sekolah. Pada nasabah kelompok, minimal harus
memiliki 20 orang anggota. Dalam setiap kelompok nasabah, memiliki pengurus
masing-masing yang mengelola para anggotanya. Para nasabah tersebut akan
mengumpulkan sampah-sampah mereka dan akan tercatat di buku tabungan
masing-masing. 
Setelah
presentasi dari pihak BSM, kemudian dibuka sesi tanya jawab antara volunteer
Earth Hour Malang dengan pihak BSM. Para volunteer terlihat antusias pada sesi
ini.  Setelah sesi tanya jawab, para
volunteer diajak berkeliling ke area pengolahan sampah. 
Bagaimana sih proses pengolahan sampah
di BSM?
Proses
awal pengolahan sampah dimulai dengan memilah sampah menurut jenisnya, seperti
plastik, logam, kertas dan botol kaca. Karena BSM berfokus pada program
pencacahan plastik, maka sampah yang dikelola adalah khusus sampah plastic
jenis PET. Proses pengolahan sampah plastik diawali dengan pencabutan label
kemasan kemudian digiling dengan mesin penggiling hingga menjadi cacahan
plastik. Cacahan plastik tersebut kemudian dicuci dan dikeringan. Selain itu,
BSM juga mengadakan pengolahan sampah yang dibuat kerajinan tangan yang diolah
sendiri oleh nasabah. Hasil kerajinan tersebut dapat dijual sehingga memiliki
nilai ekonomis. 
Setelah
volunteer paham mengenai proses pengolahan sampah, kegiatan selanjutnya adalah
diskusi kelompok. Para volunteer dibagi ke dalam kelompok-kelompok acak yang
terdiri dari kelompok 1-7. Tiap kelompok diberi waktu untuk mendiskusikan
mengenai rangkuman presentasi dan hasil penjelasan selama proses pengolahan sampah,
serta opini tentang pemanfaat sampah. Setelah diskusi kelompok, masing-masing
perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusinya serta kritik saran
kegiatan Kumbang #3 kali ini.

Aksi
Kumbang #3 kali ini, menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi semua
Volunteer Earth Hour Malang, salah satunya adalah Dimas Herlambang. “Kesan yang
aku dapat di Aksi Kumbang #3 ini benar-benar bagus. Aku jadi bisa tahu hal baru
tentang pengelolaan sampah yang ternyata masih bisa diolah dan bisa bernilai
ekonomis bagi masyarakat”, ucapnya. Hal ini pun sama seperti yang dirasakan
oleh Nena, salah satu Volunteer Earth Hour Malang, “Selain menambah pengetahuan
tentang cara pengelolaan sampah dan meningkatkan kesadaran tentang lingkungan,
dengan adanya aksi di BSM kita ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan
mengurangi permasalahan sampah di Kota Malang.”
Dan
pada akhirnya, Aksi Kumbang #3 berakhir pada pukul 11.00 dan ditutup dengan
foto bersama. Dengan diadakan Aksi Kumbang #3 kali ini, Earth Hour Malang
berharap agar ilmu tentang pengolahan sampah yang didapat dapat bermanfaat dan masyarakat
semakin tergerak mengikuti dan menjadikan pelajaran dari BSM untuk bisa
berpikir lebih maju tidak hanya membuang sampah secara benar, namun mengerti
bagaimana cara memilah sampah dan akan dikemanakan sampah ini nantinya.




Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top