''Anjing

Waspadai Penyebab Gangguan Ginjal pada Hewan Peliharaan!


 Oleh: Angie Felicia

    Halo Pet mates! Tahukah Pet mates mengenai beberapa fungsi ginjal? Ginjal memiliki peran penting dalam menjaga kestabilan tubuh. Peran ini dijalankan oleh ginjal dengan menjaga keseimbangan mineral dalam tubuh, menjaga kestabilan tekanan darah, memicu pembentukan sel darah merah, mengeliminasi zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, dan beberapa fungsi lainnya. Dengan mengetahui pentingnya peran ginjal tersebut, maka adanya gangguan pada ginjal dapat berakibat fatal pada anabul. Yuk ketahui gejala dan penyebab gangguan ginjal pada hewan peliharaan!

Merckvetmanual.com

    Adanya gangguan ginjal pada hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing dapat dicurigai bila hewan menunjukkan gejala-gejala tertentu. Gejala tersebut berupa penurunan napsu makan, muntah, dan adanya darah pada urin [1]. Namun, tahukah Pet mates faktor-faktor yang dapat menyebabkan gangguan ginjal pada hewan? Berikut merupakan penyebab terjadinya gangguan ginjal pada hewan peliharaan:

1. Dehidrasi

    Dehidrasi dapat terjadi karena tubuh kehilangan cairan yang berlebih. Kehilangan cairan ini akibat diare atau kekurangan cairan pada tubuh. Kondisi dehidrasi dapat berpengaruh pada ginjal dengan meningkatkan konsentrasi urin.

    Walaupun dehidrasi dapat ditangani dengan pemberian cairan yang cukup, tetapi jika dehidrasi pada hewan sudah menyebabkan iskemia (kurangnya aliran darah ke organ tubuh akibat kekurangan oksigen), maka dehidrasi dapat mengarah ke penyakit ginjal kronis [2].

Untuk mempertahankan tingkat hidrasi hewan, Pet mates bisa loh menyiapkan tempat minum hewan di area yang mudah dijangkau! Jangan lupa untuk selalu memperhatikan tingkat hidrasi hewan peliharaan ya, Pet mates!

                                                                    IHeartCats.com

2. Virus

    Virus tertentu, seperti FIP (Feline Infectious Peritonitis) dapat menyebabkan peradangan pada ginjal kucing. Untuk dapat mengkonfirmasi adanya kelainan atau gangguan pada ginjal, maka dapat dilakukan pemeriksaan menggunakan USG atau uji kimia darah di klinik hewan terdekat [3]. 

    Selain FIP, penyakit spesifik, seperti Polycystic Kidney Disease (PKD) juga dapat menyebabkan penyakit ginjal kronis pada kucing. Pada anjing, penyakit spesifik yang dapat menyebabkan gangguan ginjal, contohnya berupa penyakit lyme disease [4].

Nytimes.com

3. Makanan

    Sebagai pemilik hewan, Pet mates pasti sudah tidak asing dengan makanan dan buah yang berbahaya bagi hewan peliharaan. Buah anggur berbahaya bagi hewan tertentu, seperti anjing. Keracunan pada hewan peliharaan dapat ditandai dengan muntah, hewan tampak lemas, penurunan napsu makan, dan diare. Selain itu, buah seperti anggur dan kismis dapat menyebabkan gagal ginjal akut dan berkurangnya aliran darah dan oksigen ke ginjal [5].

Penting nih bagi Pet mates untuk menghindari makanan dan buah yang berbahaya dari jangkauan anabul!

Baca juga:  Makanan Berbahaya Penyebab Keracunan Hewan Kesayangan!

Sites.psu.edu

4. Obstruksi Urethral

Uretra berfungsi sebagai saluran yang mengalirkan urin sehingga dapat dikeluarkan oleh tubuh. Bila saluran ini terdapat hambatan atau gangguan, maka dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada ginjal. Hal ini dapat menyebabkan Acute Kidney Injury (AKI) [6].

Selain karena faktor-faktor diatas, terdapat beberapa faktor intrinsik yang dapat meningkatkan risiko hewan terkena penyakit ginjal. Faktor tersebut berupa:

1. Ras

Beberapa ras kucing dan anjing memiliki risiko penyakit ginjal yang lebih tinggi. Pada kucing, ras Maine coon, Abyssinian, Siamese, Russian blue, dan Burmese, kejadian penyakit ginjal kronis meningkat dua kali lipat dibandingkan ras kucing lain. Sedangkan, pada anjing ras Cocker Spaniel, Bull Terrier, dan Boxer, memiliki kecenderungan penyakit ginjal kronis yang lebih tinggi [4].

2. Usia

Semakin meningkatnya usia hewan, terutama kucing, maka dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis sebanyak 1-3% dan 0.5-1% pada anjing [4].

purina.co.nz

REFERENSI:

1. Dunaevich, A., Chen, H., Musseri, D., Kuzi, S., Tovi, M.M., Aroch, I., dan Segev, G. 2020. Acute on Chronic Kidney Disease in Dogs: Etiology, Clinical, and Clinicopathologic Findings, Prognostic Markers, and Survival. Journal Of Veterinary Internal Medicine 34: 2507. 

2. Jimenez, C.R., Lanaspa, M.A., Jensen, T., Lozada, L.G., dan Johnson, R.J. 2015. Mechanism by Which Dehydration May Lead to Chronic Kidney Disease. Annals of Nutrition & Metabolism 66(3): 10-13.

3. Jayanti, P.D., Gunawan,  I.W.N.F., Meidy, N.L.A.K., dan Sulabda, P. 2021. Laporan Kasus: Feline Infectious Peritonitis Virus pada Kucing Lokal Jantan yang Mengalami Asites. Buletin Veteriner Udayana 13(2).

4. Yanuartono, Nururrozi, A., dan Indarjulianto, S. 2017. Penyakit Ginjal Kronis pada Anjing dan Kucing: Manajemen Terapi dan Diet. Jurnal Sain Veteriner 35(1).

5. Yoon, S.S., Byun, J.W., Kim, M.J., Bae, Y.C., Shin, Y.K., Yoon, S., Lee, G., dan Song, J.Y. 2010. Natural Occurrence of Grape Poisoning in Two Dogs. National Veterinary Research and Quarantine Service.

6. Kwon, M., Kim, S., Lee, K., Yoon, H. 2022. Case Report: Imaging Features and Successful Management in a Kitten with Bilateral Atypical Papillary Transitional Mucosal Hyperplasia. Frontiers in Veterinary Science 8. 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top