Bahaya Zina (Hubungan diluar Nikah)
Zina meruapakan kejahatan yang paling besar. Betapa tidak, ia merusak kemaslahatan hukum alam dalam memelihara garis keturunan, melindungi kehormatan, menghindarkan hal-hal yang haram, sampai yang menjurus pada tindak kriminal. Kejahatan ini bisa terjadi pada istri kawan sendiri, anak sendiri, saudara perempuan sendiri, bahkan ibu sendiri. Ini jelas-jelas merusak tatanan lingkungan, sekaligus memicu rangkaian kejahatan lain. Tak heran kalau masalah ini tak luput dari perhatian Allah dan Rasul-Nya, dibahas tuntas di dalam Kitab-Nya dan di dalam sunnah Rasul-Nya.
Imam Ahmad berkata, “Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih besar (dosanya) setelah pembunuhan, daripada zina.”
Buku karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah ini mengulas tentang apa itu zina, faktor-faktor yang menyebabkan manusia terjerumus ke dalamnya, serta dampak dan bahaya yang ditimbulkan oleh zina. Disini kita akan tau bahwa Zina akan membawa kehancuran hidup dan kefakiran kepada pelakunya di dunia. Sedangkan nanti di akhirat, zina mengakibatkan siksaan, kehinaan, azab yang pedih, dan keabadian di neraka, meskipun pelakunya sudah bertobat dan beramal saleh di dunia.
Penulis kitab ini adalah Ibnul Qayyim al-Jauziyyah beliau melengkapi uraiannya dengan perbuatan-perbuatan keji lainnya yang terkait dengan zina. Tidak hanya sampai disitu, beliau pun menjabarkan sanksi hukum (hadd) syariat terhadap pelakunya, dan terapi yang dapat meyembuhkan pelakunya dari kebiasaan melakukan perbuatan-perbuatan keji itu.
Dengan membaca buku ini, kita diajak untuk lebih waspada terhadap segala bentuk pemicu yang dapat menggiring manusia mendekati perzinaan dan perbuatan keji lainnya. Sehingga, kita dapat menjaga diri, kehormatan, keluarga beserta masyarakat sesuai dengan norma dan ajaran Islam.
Dalam buku ini dijelaskan tentang kejinya praktik zina yang merupakan perbuatan keji atau kotor yang sudah mencapai tingkat yang tinggi dan dapat diakui kekejiannya oleh setiap orang berakal bahkan oleh sebagian banyak bangsa binatang, sebagaimana disebutkan oleh Al-Bukhari dalam Shahihnya dari Amr bin Al-Audi, dia berkata, “Aku pernah melihat pada masa jahiliyah seekor kera jantan yang berzina dengan seekor kera betina. Lalu datanglah kawanan kera mengerumuni mereka berdua dan melempari keduanya sampai mati.” Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala juga memberitahukan bahwa praktik zina adalah seburuk-buruk jalan; karena merupakan jalan kebinasaan, kehancuran, dan kehinaan di dunia, siksaan dan adzab di ahirat.
Perlu diketahui bahwa ujung pangkal dari perbuatan zina yang keji ini dari pandangan mata, maka Allah Ta’ala lebih mendahulukan perintah untuk memalingkan pandangan mata sebelum perintah untuk menjaga kemaluan, karena banyak musibah besar yang asal muasalnya adalah dari pandangan; seperti kobaran api yang besar asalnya adalah percikan api yang kecil. Mulanya hanya pandangan, kemudian khayalan, kemudian langkah nyata, kemudian terjadilah musibah yang merupakan kesalahan besar (zina).
Oleh karenanya, ada yang mengatakan, bahwa barangsiapa yang bisa menjaga empat hal maka berarti dia telah menyelamatkan agamanya: Al-Lahazhat (pandangan pertama), Al-Khatharat (pikiran yang melintas di benak), Al-Lafazhat (lidah dan ucapan), Al-Khathawaat (langkah nyata untuk sebuah perbuatan).
Itulah tulisan kami tentang ulasan dan review “Terjemahan Ad-Da wa ad-Dawa | Ibnu Qayyim al-Jauziyyah” semoga bermanfaat bagi para pembaca dan jika tulisan ini bermanfaat bagi orang lain silahkan untuk berbagi dengan men SHARE kepada orang lain dan jika ada lebih rezeki silahkan untuk berdonasi untuk perkembangan blog ini
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.