Sambang Baby Tree

PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP NASIONAL DAN SEJUTA POHON INTERNASIONAL: BERSAMA NGALUP.CO DAN KOLABORAKSI DENGAN EARTH HOUR SURABAYA


Ada apa dengan 10 Januari?

Hai SobatEH! Tahukah kalian bahwa tanggal 10 Januari merupakan Hari Lingkungan
Hidup Nasional dan Hari Sejuta Pohon Internasional? Dua hari besar ini memiliki
korelasi yang kuat di dunia. Khususnya untuk Hari Sejuta Pohon Internasional,
banyak sekali masyarakat didunia merayakannya,dengan melakukan gerakan menanam
pohon yang bersifat penting dan bermanfaat untuk lingkungan. Dengan adanya peringatan
pada tanggal 10 Januari ini diharapkan masyarakat mengetahui dan melestarikan
pohon yang bermanfaat bagi lingkungan dan kehidupan manusia didunia.

Menurut SobatEH bagaimana kondisi lingkungan hidup dan pohon
saat ini?

Jika
ingin mengetahui bagaimana kondisi lingkungan hidup pada saat sekarang, SobatEH
dapat melihat dari catatan bencana alam yang terjadi pada satu tahun terakhir.
Karena, antara kondisi pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dengan bencana
alam saling memiliki keterkaitan. Tahun 2017, tercatat sebanyak 2.175 bencana
alam telah terjadi di Indonesia. Dengan rincian, 737 kejadian banjir, 651
kejadian puting beliung, 577 kejadian tanah longsor, 96 kejadian kebakaran
hutan dan lahan, 67 kejadian banjir dan tanah longsor, 19 kejadian kekeringan,
18 kejadian gempa bumi, 8 kejadian gelombang pasang dan 2 kejadian letusan
gunung api. Dengan begitu, kondisi lingkungan hidup bisa dikatakan tidak dalam
kondisi yang baik. Permasalahan lingkungan hidup merupakan permasalahan yang
serius, karena langsung mempengaruhi kehidupan dari manusia.

Lalu bagaimana dengan kondisi pohon?

Perlu SobatEH ketahui bahwa jumlah pohon di
Indonesia berjumlah 3 triliun. Angka yang fantastis yang membuat kita berfikir
bahwa, ok dunia mungkin sudah cukup baik dengan memiliki jumlah pohon yang
terbilang sangat banyak. Tapi ada yang perlu SobatEH ketahui lagi bahwasanya
setiap tahunnya jumlah pohon berkurang karena proses penebangan yang membuat
populasi pohon berkurang 15,3 milyar pada setiap tahunnya. Tidak ada kabar
pastinya kapan angka penebangan pohon tersebut dihitung, tapi coba dihitung
dari jarak tahun paling dekat. 5 tahun mungkin? Jika 5 tahun dikalikan dengan
15,3 milyar, sudah berapa banyak populasi pohon berkurang di dunia ini? Padahal
pohon sangat berperan terhadap keseimbangan lingkungan hidup. Mengapa bisa
dikatakan seperti itu? Pohon dapat berperan dalam mengurangi pencemaran udara,
mengendalikan kelembapan dan suhu dan juga mengendalikan bencana alam seperti
banjir, tsunami dan abrasi. Pohon dapat menyerap 48 ton karbondioksia per
tahun, bahkan pohon yang tua sekalipun masih dapat menyerap karbondioksida
walaupun dalam nilai penyerapan yang sedikit. 
Menurut
penelitian National Geographic, hutan yang memiliki pohon
dengan bentuk daunnya menjarum mampu membuat 60% air hujan terserap tanah,
sedangkan yang berdaun lebar mampu membuat 80% air hujan terserap tanah.
Sehingga dari sini maka kita dapat meningkatkan cadangan air tanah demi
kesejahteraan manusia. Hal ini dapat mengurangi
19 kejadian kekeringan di Indonesia.

Rawat Pohon, Selamatkan Bumi”

SobatEH, untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Nasional dan Hari Satu
Juta Pohon Internasional, Earth Hour Malang mendapat kesempatan untuk
berpartisipasi dalam aksi yang diadakan oleh
Ngalup.co (NGALUP Coworking Space Malang) yang juga
bekerja sama dengan
Parimaya (Pariwisata Malang Raya). Ngalup.co adalah sebuah wadah yang memfasilitasi
kolaborasi yang memberikan manfaat bagi ekosistem kreatif Malang Raya. Beberapa
rekan hotelier yang “digandeng” dalam aksi ini adalah Jatim Park
Group,
Whiz Prime Malang, Gets Hotel, Atria Hotel & Convention Malang, Ibis Styles Malang, BeSS Resort Waterpark
Lawang
, The Himana Malang, Everyday Hotel Malang, Selorejo Hotel, Jambuluwuk Batu, Santika
Premiere Hotel
, dan Alianda Guest House.




Dengan
mengangkat tema “Rawat Pohon, Selamatkan Bumi”, kolaborasi ini
dilaksanakan di Taman Bibit Mojolangu,Sudimoro, Malang dan dimulai pada pukul
09.00 pagi waktu setempat. Aksi ini dibuka dengan penanaman bibit
pohon secara simbolis oleh Wakil Walikota Malang, yakni Bapak
Sutiadji.  

Bibit
yang ditanam antara lain adalah bibit buah belimbing, jeruk, jambu biji, matoa,
dan lainnya. Dengan berbekal cangkul, sekop, sabit, dan alat berkebun lainnya,
kegiatan menanam bibit-bibit tersebut dimulai dengan dibantu oleh pihak Dinas
Perumahan dan Pemukiman (DPKP) Kota Malang.




“Menanam Mangrove bersama Earth Hour
Surabaya”

Minggu
lalu (07/01/2018), Earth Hour Malang berpartisipasi dalam #kolaborAksi MAGER.
Apa sih itu? Jadi, aksi ini dilaksanakan oleh Earth Hour Surabaya yang
berkolaborAksi dengan M Radio dan Lapis Kukus Pahlawan. Aksi yang dilakukan
adalah dengan menanam 500 bibit mangrove di Ekowisata Mangrove Wonorejo. Selain
bertujuan untuk menjaga hijaunya bumi, tanaman mangrove juga dapat menahan
abrasi pantai, serta memperbaiki habitat bagi fauna perairan pesisir.





Aksi
dimulai pada pukul 07.00 WIB dengan dihadiri oleh berbagai komunitas lokal yang
juga mendukung terciptanya kelestarian lingkungan. Diawali dengan sambutan dari
pihak Ekowisata Mangrove lalu M Radio, Lapis Kukus Pahlawan dan yang terakhir
adalah sambutan dari Earth Hour Surabaya. Setelah itu, para peserta diberikan
materi tentang teknik penanaman mangrove. Oh ya, tanaman mangrove yang
digunakan adalah jenis
Rhizophora stylosa dan Bruguiera gymnorrhiza,
Mengapa jenis itu? Spesies ini dipilih karena memiliki tingkat adaptasi
lingkungan dan daya tumbuh yang tinggi. Setelah pemberian materi selesai,
peserta diarahkan langsung ke lahan untuk aksi menanam dan diakhiri dengan sesi
foto bersama. 





Selama
aksi berlangsung, peserta juga dihibur dengan penampilan dari Layung Temaram
dan Jason Ranti serta berbagai quiz dan games menarik. Selain itu, peserta juga
bisa mengikuti MAGER Photo Challenge dimana pemenang akan diumumkan pada akhir
aksi. Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan akan lebih banyak lagi para
penggiat lingkungan dan mampu menumbuhkan rasa kepedulian terhadap kelestarian
lingkungan sekitar.

Apa yang dapat kita pelajari?

SobatEH , yang dapat kita ambil pelajaran dari
semuanya ialah, b
ukan dilihat dari berapa banyaknya
pohon yang ditanam melainkan sebuah harapan dalam melakukan penanaman pohon
inilah yang membuat aksi penanaman pohon ini penting untuk dilakukan. Dengan
satu pohon yang SobatEH tanam, itu sudah sangat membantu dalam menjaga kondisi
lingkungan hidup agar kedepannya menjadi lebih baik lagi. Dengan diadakannya
peringatan Hari Lingkungan Hidup Nasional dan Hari Satu Juta Pohon
International ini, diharapkan agar masyarakat Malang, baik yang bergerak di
bidang lingkungan maupun tidak, dapat menyadari pentingnya menanam pohon dan
menjaga kelestarian lingkungan sekitar.


Jadi,
yuk SobatEH, jangan ragu untuk memulai mengubah gaya hidup kita menjadi gaya
hidup ramah lingkungan dan dari sekarang. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?


Penulis:

Adinda Prasty, Nogie Wikarsa, M. Nazarudin

Sumber:

Icha
Wulansari dan Rhett A. Buttler (
www.mongabay.co.id)
Estu
Suryowati (
www.nasional.kompas.com)


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top