Profil Pengusaha Abby Fleck
Bayangkan anak kamu menjadi penemu teknologi baru. Dia adalah pengusaha cilik inspiratif. Si kecil juga bisa jadi pengusaha loh. Itulah yang nampaknya kita perlu perhatikan. Di negara berkembang anak- anak pengusaha jadi tren.
Tak harus sesuatu yang berlebihan dalam bisnisnya. Sebut saja kisah yang perlu kami tulis ada seorang anak yang berjualan jus lemon. Atau, kisah dua bersaudara yang berjualan batu warna- warni. Perlu juga dicatat bahwa bisnis tidak harus tentang uang.
Penemu Teknologi Sederhana
Inilah kisah Abbey Fleck, bocah pengusaha yang menemukan produk originalnya sendiri. Ketika itu, ia masih berusia 8 tahun. Ketika itu ia sedang bersama sang ayah, Jonathan Fleck, tengah memasak bacon (daging babi asap).
Mereka tengah berpikir cara terbaik mengolah olahan daging babi ini. Akhirnya, mereka memilih memanggang daging bacon mereka di pemanggang di pekarangan rumah. Pada saat itu, musim panas 1991, Abbey tampak bersemangat.
Ketika panggangan selesai. Abbey berlari ke dapur mencari alat peniris. Perlu anda tau bahwa daging babi mengandung banyak minyak meski sudah diasap. Bahkan minyaknya semakin kentara ketika dipanggang. Ia yang kembali di dapur tak menemukan alat peniris.
Dia akhirnya membawa setumpuk koran bekas. Kertas korang yang dia dilipat- lipat untuk meniriskan bacon. Ibu Abby yang tau itu langsung saja memarahinya.
Dia memarahi Abby karena koran bukanlah alat yang tepat. Coba anda bayangkan bagaimana minyak dan tinta pada koran bertemu. Itu benar- benar tidak sehat. Tinta pada koran memang mengandung bahan beracun.
Tak kehabisan akal, Abby kembali ke dapur, dan kali ini membawa jaring- jaring. Dia menggantung jari- jari itu agar minya mentes ke bawah dulu. Setelah itu barulah daging- daging itu diletakan ke piring.
Pengusaha Alat Ajaib
Dari ide kecil itu maka jadilah sebuah alat bernama Makin’ Bacon. Ide produknya adalah sebuah alat untuk meniriskan daging bacon. Ayah Abby lah yang membantu produk ini jadi nyata. Yang awalnya hanya konsep sederhana ini menjadi alat serba guna.
Pada awalnya, masyarakat Amerika kesulitan untuk memasak bacon. Apalagi untuk membuatnya dengan oven. Memanggang oven berbeda dengan di panggangan luar rumah.
Akan ada banyak minyak diatas piring dalam oven. Daging bacon pun akan mengumpul dengan minyaknya sendiri. Tak benar- benar kering dan terpanggan. Dengan Makin’ Bacon, sebuah alat peniris dimana ada tiga tiang dalam mangkuk.
Tiang- tiang itu digunakan untuk menaruh daging bacon. Daging bacon yang sudahlah terpotong- potong itu ditaruh seperti jemuran. Jika dipanggang di oven, minyak akan menetes ke mangkuk, dan daging bacon bisa terpanggang kering tanpa terendam minyak.
Karena terdengar aneh kala itu. Siapa yang mau membuat bacon dengan oven? Tapi kenyataanya itu sangat berguna. Kala itu, Abby tak bisa langsung menjual produknya. Dia dan ayahnya mencoba berbagai cara agar bisa menjualnya dan mematenkan produk Makin’ Bacon.
Meski dalam prototipenya benda itu terbuat dari plastik dan kayu, itu unik. Mereka bahwa tau itu akan menjual. Mereka mencoba mendekati Wal- Mart dan K-Mart, jaringan retail terbesar di Amerika. Sayang, penemuan mereka ditolak.
Tak putus asa. Mereka lalu menawarkan produk itu ke perusahaan bacon. Perusahaan yang bernama Armour Bacon setuju untuk menjual produk Abby. Mereka memperbaikinya, menjadikan produk ini produk masal. Mereka pun menjualnya melalui iklan di setiap bacon yang dijualnya.
Dukungan awal dari Armour membuat produk ini jadi terkenal dan mengangkat Abbey jadi terkenal secara viral. Keluarga mengambil keuntungan dari fenomena penemu cilik, mereka mengirimkan Abbey untuk tur pers.
Dia memberikan wawancara kepada berbagai acara dari 20/20, Dateline, David Letterman, dan akhirnya melakukan penampilan di Oprah.
Oh … dan tak lama setelah penampilan Oprah, Wal-mart memanggil Abbey untuk rapat. Sisanya adalah sebuah sejarah.
Meski awalnya ditolak oleh beberapa retailer besar tidak menghalangi Abbey dan dia tetap agresif dalam mencari cara- cara baru untuk memasarkan produknya. Agresivitas di awal itu akhirnya terbayar lunas dan akhirnya memberikan kesempatan bagi Abby.
Untung ketika itu ia dan ayahnya tak memberikan hak paten produknya kepada perusahaan retailer. Ia dan ayahnya memutuskan membangun perusahaan sendiri.
Perusahaan bernama A. de F. Ltd menjadi satu- satunya perusahaan yang memproduksi alat ini. Karena di tahun 1996 “peralatan memanggang di oven” ini telah dipatenkan di Amerika. Dengan dukungan dari Armour setelahnya Abby dan ayahnya jadi fenomena.
Kini, Abby Fleck telah menikah dan masih tinggal di Southern California. Sementara itu bagaimana dengan ayahnya? Jonathan Fleck ternyata tak berhenti. Dia memilih membuat proyeknya sendiri. Sang ayah lantas tercatat menciptakan penemuan Deflector.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.