Agrobisnis

Pacaran Sambil Usaha Jualan Kerupuk Rajungan Crabby


Biografi Pengusaha Hella Ayu Setyaninda

usaha kerupuk rajungan

  

Inovasi bisnis harus dilakukan pengusaha muda kita. Pacaran sambil usaha jualan kerupuk rajungan. Nyatanya Hella dan Dani mampu membuktikan. Bahwa pacaran tidak selamanya merusak hidup kita di masa depan. Jalani gaya pacaran kamu dengan kegiatan lebih baik seperti usaha jualan kerupuk.
Pacaran sambil usaha jualan kerupuk. Kedua sejoli asal Semarang ini sudah dilakukan sejak SMA. Sejak 24 Agustus 2014 silam, sudah bertahun- tahun merintis usaha tetapi belum menemukan titik suksesnya. Apakah keduanya menyerah, justru mereka menikmati setiap usaha dijalankan.
Ide bisnis usaha jualan kerupuk rajungan karena kesempatan. Bahwa Semarang termasuk daerah yang menghasilkan rajungan. Sebagian besar tidak diolah melainkan di ekspor langsung.

Pengusaha Muda Sejak SMA

Keduanya berpacaran sejak SMA sudah berwirausaha. Kedua pengusaha muda ini mengambil para rajungan kecil. Pasalnya mereka tidak layak ekspor dan dibuang nelayan. Mereka juga mengingat seorang importir asal Amerika pernah berkata, “jangan cuma mengirim rajungan mentah saja, tapi perlu diolah juga.”
Kerupuk mereka komposisinya tidak cuma daging, juga cangkang. Diolah sedemikian rupa hingga menjadi kerupuk. Sumber rajungan dari nelayan asal Mangkang Wetan, Semarang. Daging dan kulit mampu mereka olah hingga menjadi kerupuk.
Mendapatkan bahan baku termasuk gampang. Cara marketing mereka memanfaatkan sistem reseller. Mereka menarget ibu rumah tangga yang butuh tambahan. Kerupuk rajungan mereka hingga kini sudah berproduksi hingga lebih dari 200- 300 kg per- bulan.
Untuk awal mereka hanya beromzet 10 juta keatas. Tetapi belum beromzet sampai 50 juta. Produknya ada dua macam mentah dan matang. Ukuran produk mentah 250 gram, 500 gram, dan 1000 gram. Lalu produk kerupuk rajungan matang antara 80 gram sampai 100 gram.

Mereka menggunakan pasir untuk menggoreng. Tujuannya mengurangi koleterol pada kepiting.Di tahun 2016 jumlah reseller mencapai 100 orang. Mereka ingin mencoba ekspor tetapi ada kendala produksi. Kan kalau ekspor membutuhkan ribuan kilogram untuk diekspor ke luar negeri.

Kerupuk yang kemudian diberi nama Crabby dipasarkan ke berbagai daerah. Mereka menjual dari Jawa, Sumatra, dan Papua. Untuk reseller kabanyakan dari Jawa Tengah. Pasangan pengusaha muda ini mengikuti berbagai ajang wirausaha muda, seperti Wirausaha Muda Mandiri.

Merintis Wirausaha Jualan Kerupuk Rajungan

Lantas bagaimana wirausaha muda ini melanjutkan usahanya. Proses dilalui Hella Ayu Setyaninda memang tidak menghianati hasil. Gadis 21 tahun asal Kendal yang yakin bahwa kunci sukses satu usaha ialah keuangan. Kesehatan keuangan akan mendorong perusahaan berkembang dan bertahan.

Hella hanyalah gadis kelahiran Kaliwungu, Kendal, 10 April 1994 ini. Adalah mahasiswa Semester 7 Universitas PGRI Semarang. Yang mana peduli akan keadaan lingkungan kawasan Mangkang. Dia bersama beberapa teman bermodal cuma Rp.5 jutaan saja.

Sebenernya dia sudah berbisnis kerupuk rajungan sejak lama. Awalnya keprihatian orang tua teman yang membuang rajungan kecil. Ia lantas memutar otak bagaimana caranya ya. Dia tidak mau tinggal diam. Akhirnya Hella memutuskan menjadikan itu kerupuk rajungan saja.

Awalnya kerupuk dibuat terlalu tebal potongannya. Akhirnya dia mengkonsumsi sendiri deh kerupuk tersebut. “Tapi saya terus penasaran, karena kerupuk rajungan masih langka,” tuturnya. Sulung dari tiga bersaudara ini kemudian melanjutkan usaha jualan kerupuk rajungan.

Butuh waktu hingga dia mencapai titik sukses sekarang. Banyak pengembangan Hella lakukan agar sesuai trend. Butuh waktu sampai masyarakat sadar bahwa ini bukan kerupuk biasa. Harga jual dari kerupuk rajungan memang diatas rata- rata.

Agak mahal jadi membutuhkan waktu memasarkan. Ukuran 100 gram saja dijual lumayan mahal yakni Rp.55 ribuan. Usahanya dijalankan di kawasan Mangkang, Semarang. Perbulan Hella mampu memproduksi 100 kantung dan terjual habis.

Respon konsumen bagus dijual sampai Batam, Bali, dan Kalimantan. Dia termasuk wirausaha yang super mandiri. Pasalnya Hella tetap bertahan tanpa meminjam ke Bank. Sebenarnya sudah banyak Bank yang datang menawari. Melihat perkembangan bisnsi kerupuk Crabby, ia optimis mampu tanpa hutang.

“Saya sejak awal enggan berhutang ke Bank, meski banyak yang menawari,” ujar Hella.

Kemampuan menjaga kesehatan keuangan dibutuhkan. Memutar uang menjadi modal kembali tanpa menghentikan pertumbuhan. Ia mengatakan bahwa “Tidak apa- apa jika harus ngirit dulu, saya yakin hasilnya segera menyusul.”

Dari gaji pegawai, pengadaan, dan biaya oprasional dibuat sedemikian rupa. Yang dinilai bukanlah keuntungan dan modal, tetapi kemampuan mengoprasikan keuangan. “Sebagai pengusaha pemula saya bisa mengurus keuangan tanpa masalah.”


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top