Mengungkap Keindahan Desa Sidowarno – Desa Sidowarno, terletak di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, adalah desa yang tidak hanya dikenal dengan keindahan alamnya tetapi juga dengan tradisi kerajinan wayang kulitnya.
Desa ini memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak tahun 1960, ketika Mbah Hadi Kasimo pertama kali memperkenalkan seni wayang kulit kepada masyarakat setempat. Kini, setelah lebih dari 60 tahun, kerajinan wayang kulit di Sidowarno telah menjadi simbol budaya yang kuat dan bagian penting dari identitas desa ini.
Warisan Budaya dari Mbah Hadi Kasimo
Kerajinan wayang kulit di Desa Sidowarno pertama kali dikembangkan oleh Mbah Hadi Kasimo pada tahun 1960.
Sejak saat itu, tradisi ini terus dilestarikan oleh generasi demi generasi. Saat ini, terdapat sekitar 75 perajin wayang kulit yang masih aktif, mengolah kulit sapi, kerbau, dan kambing menjadi karya seni yang memukau.
Dengan semakin terkenalnya kerajinan ini, Desa Sidowarno resmi dinyatakan sebagai desa wisata wayang oleh Pemerintah Kabupaten Klaten pada tahun 2020.
Menjadi Destinasi Wisata Resmi pada Tahun 2020
Sejak diresmikan sebagai desa wisata wayang, Sidowarno telah menjadi tujuan wisata yang menarik bagi banyak orang. Wayang kulit di sini terkenal karena kualitasnya, dengan kulit sapi sebagai bahan utama yang digunakan.
Di sini juga sering diadakan pagelaran wayang kulit, baik oleh orang-orang sepuh maupun generasi muda. Desa ini memiliki luas sekitar 277,8 hektar dan lebih tepatnya terletak di Desa Butuh. Desa ini dikelilingi oleh aliran sungai yang menambah suasana semakin asri dan nyaman.
Langkah Membuat Wayang Kulit
Proses pembuatan wayang kulit di Desa Sidowarno adalah seni yang memerlukan ketelitian dan keterampilan tinggi. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatan wayang kulit:
- Pemilihan Kulit: Kulit sapi atau kerbau yang sudah disamak dipilih untuk dijadikan bahan dasar. Kulit berkualitas tinggi diperlukan untuk memastikan wayang yang dihasilkan kuat dan tahan lama.
- Perataan Kulit: Kulit diratakan menggunakan alat khusus hingga permukaannya halus. Proses ini penting untuk memastikan detail ukiran terlihat jelas.
- Penggambaran Pola: Pola wayang digambar di atas kulit menggunakan pensil atau alat penanda. Pola ini harus akurat sesuai dengan karakter wayang yang ingin dibuat.
- Pengukiran: Setelah pola digambar, kulit diukir menggunakan alat pahat khusus. Proses ini memerlukan ketelitian dan keterampilan tinggi untuk menghasilkan detail yang indah.
- Pewarnaan: Wayang yang sudah diukir kemudian diberi warna dengan cat khusus agar tampak cerah dan tidak mudah pudar.
- Pemasangan Sangkang: Sangkan atau tangkai dipasang pada wayang, biasanya terbuat dari tanduk kerbau yang dibentuk rapi.
- Penyempurnaan: Tahap akhir adalah pemeriksaan dan penyempurnaan wayang. Jika perlu, wayang dipernis agar lebih mengkilap dan terlindungi dari kerusakan.
Menjelajahi Tradisi dan Kebudayaan Lokal
Pengakuan sebagai Salah Satu dari 75 Desa Wisata Terbaik
Menghargai Tradisi dan Keberagaman di Desa Sidowarno
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.