MENANTI DATANGNYA PENDAMPING HIDUP
Siang datang bukan untuk mengejar malam, malam tiba bukan untuk mengejar siang. Siang dan malam datang silih berganti dan takkan pernah kembali lagi.
Menanti adalah hal yang paling membosankan, apalagi jika menanti sesuatu yang tidak pasti. Sementara waktu berjalan terus dan usia semakin bertambah, namun satu pertanyaan yang selalu mengganggu
“ Kapan aku menikah ?“
Langkah pertama yang harus diperhatikan adalah:
1. NIAT
Ketika kita sudah memiliki keinginan untuk menikah, maka niatkanlah menikah untuk beribadadah. Karena menikah merupakan salah satu dari sunnah nabi, dan niatkanlah untuk nengagungkan syiar islam.
Jika sudah dibangun diatas niat yang benar, insya allah, Allah akan mudahkan urusan kita semua.
yang berikutnya, selayaknya bagi orang yang hendak meniti jalan pernikahan untuk mengerti tentang
2. ILMU PERNIKAHAN
Baik ilmu yang berkaitan dengan muamalah suami istri, hak-hak istri, kewajiban seorang suami, dan semua hukum-hukum yang terkait dengan rumah tangga, imam bukhori mengatakan:
العلم قبل القول والعمل
Berilmu sebelum berucap dan beramal.
Ini penting untuk kita ketahui,agar kita tidak salah langkah.
Setelah 2 poin diatas terpenuhi, maka
Bersungguhlah dalam berusaha, Allah berfirman:
ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻋَﺰَﻣْﺖَ ﻓَﺘَﻮَﻛَّﻞْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐُّ ﺍﻟْﻤُﺘَﻮَﻛِّﻠِﻴﻦ
”Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
Serahkan urusanmu kepada Allah,
Kuatkan hatimu, bahwa ditangan Allahlah jodoh dan rezeki.
Dan kemudian
Ikhtiyarlah,,
berusahalah untuk mengambil sebab, jalan-jalan yang bisa mendekatkanmu kepada jodohmu.
Yakinlah,, Islam tidak memberatkan pemeluknya,,
Dan jauhilah hal-hal yang mengantarkanmu kepada perbuatan zina
Dan kami nasehatkan kepada para ayah, para bapak yang sudah memiliki anak perempuan yang sudah cukup umur dengan sabda Nabi:
ﺇِﺫَﺍ ﺃَﺗَﺎﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﺗَﺮْﺿَﻮْﻥَ ﺧُﻠُﻘَﻪُ ﻭَﺩِﻳْﻨَﻪُ ﻓَﺰَﻭِّﺟُﻮْﻩُ . ﺇِﻟَّﺎ ﺗَﻔْﻌَﻠُﻮْﺍ ﺗَﻜُﻦْ ﻓِﺘْﻨَﺔٌ ﻓِﻲْ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻓَﺴَﺎﺩٌ ﻋَﺮِﻳْﺾ
“ Jika datang seorang lelaki yang melamar anak gadismu, yang engkau ridhoi agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah (musibah) dan kerusakan yang merata dimuka bumi “[HR.At-Tirmidziy dalam Kitab An Nikah(1084 & 1085), dan Ibnu Majah dalam Kitab An Nikah(1967). Di-hasan-kan oleh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (1022)]
Jadi, yang terpenting dalam agama kita adalah ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, bukan sekedar kekayaan dan kemewahan. Sebuah rumah yang berhiaskan ketaqwaan dan kesholehan dari sepasang suami istri adalah modal surgawi, yang akan melahirkan kebahagian, kedamaian, kemuliaan, dan ketentraman.
Namun sangat disayangkan sekali, realita yang terjadi di masyarakat kita, jauh dari apa yang dituntunkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Hanya karena perasaan “malu” dan “gengsi” hingga rela mengorbankan ketaatan kepada Allah; tidak merasa cukup dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan dalam syari’at-Nya. Mereka melonjakkan biaya nikah, dan mahar yang tidak dianjurkan di dalam agama yang mudah ini. Akhirnya pernikahan seakan menjadi komoditi yang mahal.
⚠ Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- telah menganjurkan umatnya untuk mempermudah dan jangan mempersulit dalam menerima lamaran dengan sabdanya,
ﻣِﻦْ ﻳُﻤْﻦِ ﺍﻟْﻤَﺮْﺃَﺓِ ﺗَﺴْﻬِﻴْﻞُ ﺃَﻣْﺮِﻫَﺎ ﻭَﻗِﻠَّﺔُ ﺻَﺪَﺍﻗِﻬَﺎ
“ Diantara berkahnya seorang wanita, memudahkan urusan (nikah)nya, dan sedikit maharnya“. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (24651), Al-Hakim dalam Al- Mustadrok (2739), Al-Baihaqiy dalam Al-Kubro (14135), Ibnu Hibban dalam Shohih-nya (4095), Al- Bazzar dalam Al-Musnad (3/158), Ath-Thobroniy dalam Ash-Shoghir (469). Di-hasan-kan Al-Albaniy dalam Shohih Al-Jami’ (2231)]
Mudah -mudahan sedikit ini bisa menjadi penulis terkhusus Dan para pembaca umumnya.
Forum Salafy Surabaya &127806;&127806;&127806;
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.