Aplikasi Takola

Manajemen Bantuan dengan Aplikasi Takola


Tahun 2017 nominasi dan manajemen seluruh
bantuan di lingkup Di
rektorat Pembinaan SD
akan dilakukan melalui Sistem Takola.
Aplikasi
manajemen Tata Kelola (Takola) SD adalah salah satu dari paket aplikasi data
warehouse. Aplikasi ini berfungsi untuk menganalisis rasio, rekapitulasi
kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, sampai rekapitulasi secara nasional. Meski
baru berusia sekitar 8 bulan, aplikasi Takola SD ini diharapkan dapat
menghasilkan data sarana dan prasarana yang lebih akurat, sehingga nantinya
tidak ada lagi gedung sekolah yang rusak karena tidak mendapatkan bantuan dari
Pemerintah.
Keunggulan sistem aplikasi Takola
SD ini antara lain golden record, paperless, tepat sasaran, bersih
dan
akuntabel. Yang
dimaksud golden record,
atau yang sering disebut versi
tunggal dari kebenaran,
adalah sebuah sistem dimana pengguna data dapat meyakini bahwa mereka
dapat memperoleh versi yang benar akan suatu informasi.

Kunci untuk membangun
Golden Record adalah memastikan sumber data yang mengisinya berkualitas, akurat
dan terverifikasi kebenarannya.
Oleh karena itu, aplikasi manajemen
Takola SD ini melibatkan SMK yang memiliki kompetensi keahlian Teknik Bangunan
yang menguasai bangunan, sehingga bisa menilai dengan benar kebutuhan anggaran
untuk setiap ruangan/bangunan yang hendak dibangun.
Sedangkan yang dimaksud dengan
keunggulan paperless, diharapkan dapat memudahkan dan efektif, terutama juga
supaya mudah untuk diaudit. Keunggulan tepat Sasaran, penerima
penyaluran bantuan adalah yang paling membutuhkan.
Keunggulan bersih, artinya tidak ada penyimpangan dari mulai
nominasi, penyaluran dan pelaksanaan bantuan. Terhindar dari segala macam
pungli dari berbagai oknum lembaga.
Sedangkan keunggulan akuntabel artinya dapat dipertanggungjawabkan dengan
baik dan mudah
, pemeriksaan
oleh lembaga-lembaga auditor
pun dapat dilaksanakan dengan lancar dan meyakinkan.

Aplikasi Manajemen Takola SD ini
dapat diakses melalui web serta dapat digunakan dengan smartphone yang
menggunakan sistem operasi berbasis android. Untuk smartphone yang dapat
digunakan spesifikasinya antara lain merupakan smartphone Android ICS versi 4.4
kit kat, memiliki kamera utama 8 megapixel, memiliki processor dual core 1 GHz,
memiliki RAM sebesar 1 GB, memiliki free memory minimal 200MB, dan memiliki
koneksi wifi yang berfungsi dengan baik.
Sedangkan untuk akses melalui
web, spesifikasi komputer/perangkat keras yang digunakan antara lain memiliki
processor minimal Pentium IV, memiliki memory sebesar 512 Megabyte, dan storage
tersisa minimal 100 Megabyte.
Untuk menjalankan Aplikasi
Manajemen Takola SD, spesifikasi perangkat lunak yang diperlukan antara lain,
untuk operating systemnya adalah window XP SP3, window Vista, Window 7 32 &
64 Bit, Window 8 32 & 64 Bit, dan Window 8.1 32 & 64 Bit. Sedangkan
untuk browser yang digunakan antara lain Google Chrome, Opera, dan Modzilla
Firefox.
SMK sebagai Operator
Aplikasi yang ditanam di
smartphone adalah aplikasi yang digunakan oleh tim SMK di lapangan untuk
memverifikasi dan memvalidasi sekolah dasar. Tim SMK juga menggunakan aplikasi
yang berbasis database, yang menyangkut detail teknis. Sedangkan aplikasi yang
berbasis web adalah yang dipergunakan oleh dinas pendidikan, yang saat ini
masih sedang dibangun. Aplikasi Takola SD ini sudah mulai dipergunakan oleh
beberapa SMK, antara lain SMK di Nusa Tenggara Timur. Menurut mereka, hasilnya
sudah cukup baik, namun tim Takola SD pun masih terus melakukan banyak
perbaikan dan penyempurnaan.
Pelaksanaan aplikasi manajemen
Takola ini dipimpin oleh Dirjen Dikdasmen. Diharapkan nantinya aplikasi Takola
ini tak hanya digunakan oleh SD, namun juga SMP maupun SMA/SMK. Untuk
pelaksanaan aplikasi manajemen Takola SD, penanggung jawabnya adalah Direktur
Pembinaan SD, sedangkan pengelola sekaligus panitia penilaiannya adalah
Subdirektorat Sarana dan Prasarana.
Untuk data validated &
verified hasil pemantauan data langsung, disediakan database kontekstual
komplementer yg dikelola Dit PSD. Struktur database didesain secara
komperhensif untuk melayani kebutuhan teknis maupun manajemen pelaksanaan rehabilitasi.
Data referensi dan entitas utama (sekolah, sarana, prasarana) tetap dari
Dapodik.
Dalam pelaksanaan di lapangan, pembina
pelaksanaan aplikasi Takola SD adalah kepala SMK. Dengan adanya kerjasama
antara SD dan SMK, tantangan yang dihadapi SMK cukup besar karena mereka akan
memiliki banyak pekerjaan. Oleh karena itu, kepala SMK wajib mengatur
manajemennya dengan baik supaya dapat berjalan lancar. Hingga saat ini ada
sekitar 611 SMK Bangunan di indonesia yang terlibat dapal kerjasama ini.
Operator aplikasi Takola SD di
SMK biasanya adalah kepala jurusan Teknik Bangunan. Fungsi operator adalah
untuk membantu pemetaan SD sasaran yang akan digarap SMK. Operator juga
berwenang menugaskan tum verifikasi langsung ke SD sasaran. Oleh karena itu,
para kepala jurusan SMK yang terlibat langsung dalam kerjasama ini dan
menjalankan aplikasi Takola SD pun mendapat bimbingan teknis mengenai aplikasi
Takola dari Kemdikbud. Bimbek tersebut telah dilaksanakan hingga dua gelombang.
Sedangkan tim verifikator SMK
yang terjun ke SD sasaran adalah guru dan siswa SMK yang ditunjuk. Petugas
verifikator yang telah didaftarkan di aplikasi dapat login pada aplikasi
menggunakan account Google ataupun Facebook yang telah terdaftar di smartphone
masing-masing.
Di SD sasaran, mereka mengambil
data lokasi dan bangunan. Untuk menentukan SD sasaran, operator dapat
menggunakan data dari dapodik demi mendapatkan data identitas data sarana
prasarana, data koordinat, termasuk data agregat. Kemudian, kondisi sarana dan
prasarana SD nantinya ditabulasi ke dalam level kerusakan ringan, sedang, dan
berat, setelah itu dinominasikan,  mulai
dari yang paling banyak rusaknya menurut dapodik.
Di lapangan, tim SMK Bangunan
mengambil data foto kerusakan-kerusakan bangunan di SD dengan menggunakan
aplikasi yang terlah terdownload di smartphone mereka. Foto yang diambil harus
aktual dan uptodate. Sudut pengambilan foto pun telah dipandu dalam aplikasi
Takola. Namun demikian, pengambilan foto diharapkan lengkap, tak hanya bagian
bangunan/sarprasnya yang rusak saja, melainkan juga penampakan bangunan/sarpras
secara keseluruhan. Data dan foto tersebut kemudian diupload ke database Takola
SD. Nantinya, data-data yang telah diupload tersebut akan diamati oleh tim
panitia seleksi dari Direktorat PSD. 
Proses nominasi setelah verifikasi dilakukan
dengan
mengamati data
foto hasil verifikasi
dan mengamati inputan data kerusakan hasil verifikasi. Hasil pengamatan dan seleksi tersebut nantinya akan
dikembalikan ke tim SMK untuk dilengkapi RAB nya. Yang harus dilengkapi antara
lain, memberikan gambaran umum perkiraan biaya pembangunan/rehabilitasi berdasarkan
indeks kerusakan komponen dan harga bangunan di daerah masing-masing. Setelah
semua data dilengkapi oleh tim SMK, data tersebut kemudian diupload lagi.
Nantinya, tim panitia seleksi akan kembali memeriksa, kemudian menyiapkan
pencairan dana bantuan yang akan segera ditransfer ke rekening SD sasaran.  
Sinergi dengan Aplikasi JAGA
Dengan penggunakan aplikasi
manajemen Takola SD, pembangunan/rehabilitasi sarpras di SD dapat terawasi
secara penuh, mulai dari pengerjaan 0% hingga 100%. Data rekapitulasi yang
telah terekam di sistem aplikasi Takola SD ini pun nantinya akan disumbangkan
ke data aplikasi KPK, yakni aplikasi JAGA. Aplikasi Jaga KPK dapat bermanfaat sebagai deterrent atau
pencegah penyimpangan pada saat seleksi, penyaluran dan pelaksanaan bantuan.
Aplikasi JAGA ini dipantau dan dilaporkan oleh masyarakat,
sehingga Masyarakat maupun
stakeholder terkait dapat memberi masukan baik kritik, informasi aduan ataupun
apresiasi positif. Data hasil masukan dari Aplikasi Jaga KPK dapat dikirim
balik ke sistem Takola agar pengelola dapat melakukan tindak lanjut atau
memberi reward kepada sekolah
-sekolah yang berprestasi baik dalam memanfaatkan bantuan.

Meski demikian, masih ada
tantangan yang harus dihadapi dalam pelaksanaan tata kelola rehab berbasis
teknologi ini, antara lain cakupan yang sangat luas, dimana SD sangat tersebar
sampai pelosok. Kebutuhan SDM juga menjadi tantangan tersendiri, karena pusat
tidak memiliki SDM yang cukup untuk menjangkau semua sasaran baik dalam hal
verifikasi & nominasi, asistensi, dan pengawasan. Kesenjangan digital
antara pusat/perkotaan dengan daerah luar kota/pedesaan pun masih banyak
terjadi, terutama disebabkan karena akses listrik, akses
Internet
dedicated,
dan kemampuan IT.
Hingga saat ini, aplikasi
manajemen Takola masih terus dikembangkan, antara lain dengan menambah
fitur-fiturnya, memperbaiki bug-bugnya, dan memperketat policy-nya. Sejauh ini, aplikasi telah berhasil mengalirkan data sekitar 10.000 sekolah terverifikasi,
mengidentifikasi sekitar 16.000
ruang kelas rusak
, menyimpan data yang telah terkirim oleh tim SMK
sebanyak 30.000, dan
menyimpan foto yang terkirim sebanyak 1.000.000 lebih. Namun begitu, aplikasi belum bisa dikatakan sempurna
karena acapkali masih
ditemukan galat yang diakibatkan pengoperasian user, variasi smartphone.

Meski demikian diperlukan dukungan dari semua pihak, khususnya para kepala dinas untuk mengorganisasikan agar seluruh
sekolah di bawah Kab/Kota masing-masing terverifikasi. Jika tidak, tertinggal,
tidak kebagian bantuan.
***
Ditulis tahun 2016
Diterbitkan di Majalah SD (Kemendikbud)

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top