Menjelang malam, kawasan Granada Square yang terletak di daerah Tangerang Selatan, justru terasa semakin hidup. Berlokasi di kawasan BSD City, di tempat ini mudah ditemukan bermacam penjual makanan dan minuman dengan harga bersahabat. Terletak agak menjorok ke dalam, sebuah coffee shop mungil bernama Kararopi, bisa menjadi tujuan. Di dalam coffee shop milik Yan Dikara ini, nampak peralatan pembuat kopi tertata rapi di meja, berdampingan dengan beragam pilihan biji kopi asal nusantara, di antaranya Sunda Aromanis, Sulawesi Latimojang, Flores Golo Pau, dan Bali Toya Bungkah.
Biji kopi lokal di tempat ini dipilih bukan tanpa alasan. Selain ingin memuliakan hasil tanah Indonesia, penggunaan biji kopi lokal juga diharapkan bisa meningkatkan perekonomian petani. Menurut Yan, kopi asal Indonesia itu sangat banyak jenisnya. Setiap daerah punya ciri khas sendiri. Dari satu daerah saja sudah ada banyak variannya. Dari semua biji kopi lokal yang pernah dicobanya, Yan lebih suka biji kopi dari Indonesia Timur, yang memiliki rasa lebih fruity. Selain itu, ia juga menyukai kopi asal Jawa Barat seperti Malabar, Pengalengan, dan Garut. Dengan adanya trend ngopi yang berkembang di tengah masyarakat saat ini, menurut Yan, perkebunan kopi yang dulu sempat sekarat pun kini sudah mulai sehat kembali.
Kecintaannya akan kopi yang kemudian mencetuskan ide untuk membuka sebuah coffee shop. Dimulai di tahun 2014, ia menjual kopi dengan tehnik cold brew. Kemudian pada Februari 2016, coba membuka sebuah coffee shop bernama Kararopi di daerah Kalimalang. Tak disangka, tanggapannya baik. Dan pada September 2016 ia membuka satu coffee shop lagi di kawasan BSD. Kararopi menawarkan lebih dari sekedar tempat ngopi, karena di tempat ini sering terjadi dialog seputar kopi antara pelanggan dan pemilik. Pasalnya, selain menjual olahan biji kopi, Yan, yang lebih suka disebut tukang kopi ketimbang barista atau brewer ini, juga tak pelit berbagi ilmu mengenai kopi.
Kararopi buka sejak pukul 16.00 WIB hingga 24.00 WIB setiap hari kerja dan sejak pukul 07.00 WIB sampai 24.00 WIB pada akhir pekan. Desain ruangan yang seperti sebuah dapur modern terbuka sengaja dipilih Yan agar interaksi dengan pelanggan berjalan lancar. Yan ingin menjadikan tempatnya ini sebagai working space dan art space. Latar belakangnya sebagai pekerja di salah satu media, membuatnya punya banyak teman fotografer dan desainer. Ke depannya, menurut Yan, mereka bisa menaruh karyanya di Kararopi. Karena itu pula, desain tempatnya ini Yan buat agar pengunjung terasa nyaman bagai ada di rumah kedua. Tidak terlalu banyak furnitur di dalamnya. Beberapa titik ia buat sederhana tapi catchy, agar instagramable.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.