Uncategorized

Konsep Tuhan dalam Islam


Konsep Tuhan dalam Islam.[1]
Oleh : Bana Fatahillah
Pemahaman
manusia terhadap Tuhannya akan menentukan woeldview yang digunakannya dan
menentukan posisinya diantara manusia lainnya”
(Akmal
Sjafril, M.Pd.I)
Pendahuluan
            Setiap agama pasti
mempunyai Tuhan. Karena inti dari setiap ajaran agama adalah konsep ritual
ibadah kepada Tuhannya. Tuhan di setiap agama pun berbeda-beda. Bukan berarti
kita menganut paham pluralisme, yang mengatakan bahwa semua ajaran agama adalah
sama, yakni menuju pada tuhan yang satu.

Ust Akmal Sjafril, M.Pd.I, Penulis buku “Islam Liberal 101”, dalam
sesi kuliah ke-4 Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Fatahillah di INSISTS,  menerangkan tentang berbagai macam kerancuan
terhadap konsep tuhan di berbagai agama. Seperti agama yang dianut oleh kaum
Yunani dahulu, dengan dewanya yang bernama Zeus, yang merupakan sosok dewa yang
suka berbuat zina dan telah memakan istrinya sendiri. Lalu Kristen, dengan
konsep trinitas dan tragedi penyaliban Yesus Kristus, dan  Hindu, dengan sistem kasta yang membedakan
derajat manusia menurut kerjanya.

Meski tidak dibahas secara mendalam mengenai pemahaman agama agama
diatas, Ust Akmal memberi gambaran tentang bagaimana sosok Tuhan dalam
agama-agama yang dianunt mereka. Dikalangan umat Kristen, misalnya,  bagaimana ia bisa mendudukkan Yesus sebagai
anak tuhan, sementara ia juga sebagai Tuhan.

Maka disinilah Islam mengajarkan konsep Tauhiidullah. Dimana
Allah adalah satu-satunya Tuhan yang ada dan tidak ada tuhan melainkan ia. umat
muslim tidak boleh percaya dan menyembah kepada Tuhan yang lain, karena itu
adalah dosa syirik, dosa yang tidak akan diampuni oleh Allah. Dalam surat
al-fatihah disebutkan, “iyyaaka na’budu wa iyyaka nastaiin (hanya
kepadaMu kami menyembah, dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan)”.

Allah : Nama Tuhan Agama Islam
            Diantara agama
agama yang ada, Islam mempunyai Tuhan yang bernama Allah. Allah pun secara
langsung mengenalkan dirinya di Dalam al-Qur’an dan dalam kumpulan nama nama
Allah yang baik (asmaaul husna). Dalam surat Thah ayat 18 disebutkan, “Qul
Innanii ana Allaha laa ilaaha illa ana  fa’budnii wa aqimi as-shalaata lidzikrii”.
(sungguh,
Aku ini Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan tegakkanlah
sholat untuk mengingatku).  Nama
tuhan dalam islam bukanlah sebuah nama yang disandarkan atas konsep budaya dan
bukan pula buatan manusia.

            Islam sebagai
agama wahyu, mempunyai konsep Tuhan yang sudah final dan konkrit. Tidak ada
perdebatan dimanapun itu. Seluruh muslim di Dunia memanggil nama Tuhannya
dengan panggilan Allah, yang mana ini menunjukkan bahwasanya islam adalah agama
wahyu. Dalam syahadat kita pun jelas, “Asyhaadu alla ilaaha
illa-Allah Wa Asyhaadu anna muhaammadan rasuulullah.
(Aku bersaksi
bahwasanya tiada Tuhan selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah utusan
Allah”

kata “Allah” sendiri sudah paten menjadi nama Tuhan bagi
Agama Islam. Dr.Adian Husaini, dalam bukunya ‘Kerukunan Beragama dan
Kontroversi penggunaan kata Allah dalam Agama Kristen’, mengartikan makna “Allah”
menurut pendapat beberapa ulama. “Sejumlah Ulama seperti Imam Syafi’i, Imam
Haromain, Imam Ghazali, dan sebagainya bahkan mengatakan bahwa lafal “Allah”
adalah isim jamid dan tidak memiliki akar kata. Menurut para ulama ini, kata
Allah bukan Mustaq (turunan dari kata asal). Salah satu bukti bahwa
lafal Allah bukan Musytaq adalah jika ditambahkan huruf nida (huruf
panggilan, seperti yaa nida), maka tidak berubah menjadi Ya Ilah,
tetapi tetap Ya Allah. Adapun jika huruf Nida ditambahkan pada
kata ar-Rahman, misalnya, maka akan berubah menjadi Yaa rahman (perangkat
ta’rifnya hilang).[2]

Berbeda dengan Makhluq-Nya
Allah mempunyai sifat mukhaalafatu lil hawaditsi (berbeda
dengan makhluknya). Jadi Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluknya,
walaupun secara makna sama. Dalam kitab ’40 Prinsip dasar Agama, karya Imam
al-Ghazali, disebutkan dalam prinsip dasar ke-2 bab Taqdis,  “sifat-sifat-Nya berbeda dengan makhluk-Nya.
Tidak ada sesuatu yang lain di dalam Dzat-Nya dan Dzat-Nya tidak berada dalam
sesuatu selain Dia. Allah suci dari perubahan dan perpindahan. Tidak ditempati
makhluk dan tidak pula dipengaruhi fenomena. Akan tetapi Dia senantiasa dalam
keagungan sifat-sifat-Nya yang lepas dari pergeseran dan senantiasa dalam
kesempurnaan sifat-siat-Nya yang tidak memerlukan tambahan penyempurnaan.”[3]

Dalam bukunya ‘Aqiidadatu al-awaam’, Syeikh Ahmad bin
Muhammad al-Marzuki al-Maliki menulisakn disalah satu baitnya “fa-Allahu
maujuudun qodiimun baaqi, mukhoolifun li al-kholqi bi al-itlaaq”.[4]

Yang artinya “Allah wujud, qidam dulu, baqa kekal, tak serupa
dengan makhluk yang kekal”. Mukholaafatu lil hawaadits disini adalah
tidak sama dengan makhluknya. Dan tidak ada pula yang menyamai Allah SWT. Allah
berfirman, “tidak ada satupun yang menyamainya” (QS.al-Ikhlas : 4)
Seperti halnya Allah mempunyai sifat sama’, bashar, kalaam,
qudroh, iroodah, wujuud, qidaam,
dan lain sebagainya. Namun semua sifat
tersebut berbeda dengan sifat yang dimiliki oleh makhluk-Nya. Dan jangan kita
sekali kali menyerupai sifat Allah dengan makhluk-Nya. Jangan kita bayangkan
dan angan-angankan (bilaa kaifa walaa tasybiih).

Dimana Allah ?
Ini adalah pertanyaan mendasar bagi mereka yang meragukan akan wujud
Allah. Untuk sekelas anak kecil, hal seperti ini sangatlah wajar untuk
dipertanyakan. Seorang mufassir di Indonesia, Quraish Sihab menjawab pertanyaan
seorang anak kecil bernama Azka rachmat Fasya, yang berumur 5 tahun. Ia bertanya
“dimana Allah?”. Ust Quraish Sihab menjelasknnya dengan dalil naqli sebagai
berikut, “Allah wujud (ada) di mana-mana dan setiap saat. Memang kita tidak
dapat melihatnya, tetapi bukti-bukti wujud-Nya dapat kita lihat. Kalau kamu
mendengar suara kucing, tanpa melihatnya, apakah kamu akan berkata “kucing
tidak ada”?. Tentu tidak bukan. Demikian juga Allah, kita tidak melihat Allah,
tetapi “hasil kerja-Nya” kita lihat dimana-mana Langit, Bumi, bintang dan
binatang, semua adalah hasil ciptaan-Nya. Kita tidak melihat-Nya bukan karena
tidak ada, tapi kemampuan mata kita sangat terbatas.”[5]

Imam Ghazali pun juga menjelaskan tentang keberadaan Allah di Dalam
buku ’40 Prinsip dasar Agama’, “Allah SWT bersemayam di Atas Arsy sebagaimana
yang difiirmankan-Nya dengan makna yang dikehendaki-Nya. Persemayaman yang
terlepas dari konotasi persentuhan dan penetapan, tidak pula berkedudukan,
tidak pla berpindah. ….Mekipun begitu, Dia dekat dengan segala sesuatu yang
ada, bahkan kedekatan-Nya dengan hamba-Nya lebih dekat daripada urat leher
hamba itu sendiri. Dia maha menyaksikan segala sesuatu. Karena kedekatan-Nya
tidak menyerupai kedekatan secara fisik sebagaimana Dzat-Nya tidak menyerupai
fisik. Dia tidak berada di dalam sesuatu yang disingghai oleh sesuatu.”[6]

Penutup
            Maka benar yang dikatakan oleh Ust Akmal, bahwasanya
kepercayaan seseorang terhadap Tuhannya sangat mempengaruhi worldview/cara
berfikir seseorang. Semoga kita termasuk orang-orang yang terus berada di Jalan
Allah SWT, dan selalu diberikan hidayah serta Rahmat-Nya. Waallahu a’lam bi
as-showab.
                                                                                                Depok, Senin, 28 Maret 2016



[1] Tulisan
ini dibuat untuk memenuhi tugas karya tulisan ilmiah ke-3 di sekolah Pemikiran
Islam (SPI) Fatahillah, (Depok : Senin, 28 Maret 2016)
[2] Adian
Husaini, Kerukunan Beragama dan Kontroversi Penggunaan kata Allah dalam Agama
Kristen, (Gema Insani, Jakarta:2015), hal.114
[3] Imam
Al-Ghazali, 40 Prinsip dasar Agama, (Pustaka Amani, Jakarta-2000), hal.7
[4] Ahmad
bin Muhammad al-Marzuki al-Maliki, Manzuumatu Aqiidatu al-awaam, (Dar
al-kutub al-islaamiyyah : 2012) hal.7
[5] Quraish
Sihab, Quraish Sihab menjawab pertanyaan anak tentang Islam, (Lentera hati,
Tanggerang : 2014), hal. 11-12
[6] Imam
Al-Ghazali, 40 Prinsip dasar Agama, (Pustaka Amani, Jakarta-2000), hal.6-7

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top