Siti baru berumur 4 tahun ketika sang mama meninggal dunia, dia masih bocah dan belum terlalu mengerti bahwa mamanya telah tiada. Berbagai cara dilakukan keluarganya agar Siti tidak terlalu kehilangan dan merindukan mamanya, mulai dari mengajaknya saat pemakaman, memberikan pengertian bahwa ibunya telah di surga, dan berbagai cara lainnya yang diajarkan keluarganya hanya demi menjaga perasaan bocah kecil itu.
Satu minggu setelah kepergian mamanya, Siti dijaga oleh ayahnya dan tidak dilepaskan dari pandangannya. Sejak bangun tidur hingga malam hari, ayahnya selalu setia menjaga Siti dan menghiburnya agar tidak mencari mamanya yang telah tiada.
Namun sang ayah tentu harus bekerja dan melanjutkan hidupnya hingga akhirnya Siti dititipkan kepada nenek dan saudaranya agar diasuh dan dihibur supaya tidak sedih karena mencari mamanya yang telah tiada.
Sore itu hujan turun dengan derasnya, sang ayah yang sedang bekerja kaget ketika tiba-tiba saudaranya datang ke tempat kerja dan memintanya untuk segera pulang karena Siti hilang. Sang ayah langsung pulang dengan perasaan cemas, apalagi saat itu sedang marak isu penculikan anak di tempat tinggalnya.
Hujan deras, angin kencang, petir menyambar, dan listrik padam tak menghalangi keluarga Siti untuk mencari keberadaan bocah 4 tahun itu. Dari rumah tetangga satu per satu mereka datangi, namun masih tidak ketemu, bahkan sampai ke desa sebelah dan tempat lain yang sering didatangi Siti namun tetap saja tidak ketemu.
Entah siapa yang membisiki sang ayah, dia kemudianberfikir bahwa Siti mungkin ada di makam. Meski saudaranya tidak percaya, namun sang ayah bersama mertuanya mendatangi kuburan sang istri guna mencari anak semata wayangnya itu.
Benar saja! Siti sedang duduk di samping makam ibunya dengan memegang daun talas untuk menutupi kepalanya, sementara dia berusaha menutupi makam ibunya dengan rumput dan daun yang ada di sekitarnya.
Sang ayah langsung memeluk Siti dan menangis sejadi-jadinya karena bahagia telah menemukan anaknya yang hilang, namun dia juga merasa sangat sedih karena merasakan kehilangan yang dirasakan oleh Siti, anak kecilnya yang dia sayangi itu.
Siti dibawa pulang, pakaiannya yang basah diganti dan dipeluk erat ayahnya agar hangat. Sambil dipeluk dan dihibur, Siti berkata : “Yah tadi waktu Siti lagi tidur eh kebangun dan kangen mama jadi Siti datang ke sana (makam), sampai disana Siti manggil mama tapi gak dijawab. Siti takut waktu hujan, mau pulang gak berani tapi Siti kedinginan, jadi Siti ambil daun buat nutupin kepala. Siti juga nutupin tempat tidur mama loh yah.”
Mendengar ucapan bocah kecil itu, sang ayah tak bisa menahan tangisnya lagi, beberapa kerabat yang ada juga ikut menangis merasakan kesedihan anak polos yang merindukan mamanya itu.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.