Uncategorized

KALEISDOSKOP 2016: MENGULAS KEMBALI KEBIJAKAN DAN KEJADIAN ALAM DI TAHUN 2016


Hai SobatEH! Tidak terasa saat ini kita sudah berada di
penghujung
tahun 2016 dan tinggal
beberapa hari lagi kita akan menginjak tahun baru.
Jika
kita merefleksikan kembali di tahun 2016, tentu banyak kejadian yang sering
menjadi trending topic, terlebih isu-isu
lingkungan yang sering diangkat dan menjadi suatu pertanda kerusakan yang lebih
serius di tahun mendatang. Isu lingkungan
ini mencakup tentang kebijakan
dan kejadian alam yang disebabkan karena ulah manusia. Isu lingkungan ini
merupakan tombak bagi manusia agar manusia sadar bahwa karena perilakunya
terjadi dampak lingkungan yang cukup serius.
Nah,
untuk info lebih lanjut, marilah kita simak ulasan
beberapa isu lingkungan yang happening
di tahun 2016:

KABUT ASAP

Kabut Asap di Riau
{Sumber: bbc.com} 
Kabut asap pernah
terjadi di tahun 2016 di sepanjang Bulan Juli hingga Agustus. Kabut asap
terjadi di Riau hingga Singapura.
Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandar Udara Sultan Mahmud
Badaruddin II mencatat jarak pandang di bandara internasional itu turun hingga
500 meter dari biasanya lebih dari 10.000 meter.
BMKG juga mengategorikan kabut
asap yang terjadi di tahun ini sebagai kabut asap yang pekat. Hal ini terjadi
karena kasus pembakaran lahan di Bulan Juli melonjak drastis sehingga
menyebabkan asap yang tak kunjung padam ditambah dengan terkenanya angin yang
berhembus hingga Sumatera dan Kalimantan.
Dari peristiwa ini, masyarakat menggunakan masker
dalam beraktivitas agar tidak mengakibatkan penyakit yang serius.

BANJIR

Banjir yang menjadi
sorotan baik media maupun publik di tahun 2016 adalah
banjir yang terjadi di
Garut, Jawa Tengah pada tanggal 20 September 2016,
banjir Bandung, Jawa Barat yang terjadi pada tanggal 9
November 2016 dan banjir Bima, Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada tanggal 21
dan 24 Desember 2016.


BANJIR GARUT, JAWA
TENGAH

Banjir Bandang di Garut
{Sumber: bbc.com}
Pada banjir yang terjadi di
daerah Garut, mengakibatkan 19 orang tewas dan sejumlah orang dikabarkan
hilang.
Universitas Gajah Mada (UGM) melalui hasil kajiannya mengatakan bahwa
penyebab
banjir Garut yaitu selain faktor alam dikarenakan juga adanya perubahan tata guna lahan
yang tidak sesuai dengan kondisi alamnya. Banjir bandang bisa terjadi karena
daerah Garut layaknya sebuah mangkok yang dikelilingi oleh tujuh gunung api
sehingga air bermuara pada suatu titik.
Selain itu, kondisi ini diperparah dengan daerah aliran sungai
(DAS) Cimanuk yang mengalami pendangkalan. Sehingga dengan curah hujan yang
tinggi mengakibatkan
banjir bandang terjadi.
(Sumber: Kompasiana.com dan Regional.kompas.com)
BANJIR BANDUNG, JAWA BARAT

Banjir yang terjadi di Bandung
{Sumber: BandungKita.net}

Banjir bandang yang terjadi pada daerah Bandung
ini diakibatkan karena hujan yang mengguyur deras pada kota Bandung. Titik
lokasi terparah dari banjir ini terletak pada Jalan Pagarasih, Bandung. Akibat
derasnya luapan air, terdapat dua mobil yang terbawa arus. Sekiranya ketinggian
air pada banjir tersebut sebesar 1 meter. Selain daerah Pagarasih, banjir juga
menerjang titik lokasi Pasteur, Sukagalih dan Cimindi. Tetapi pada titik
tersebut ketinggian air tidak lebih tinggi dari kawasan Pagarasih, diperkirakan
ketinggian air pada ketiga titik tersebut sepaha orang dewasa.
(Sumber: regional.liputan6.com dan
pikiranrakyat.com)



BANJIR BIMA, NUSA TENGGARA
BARAT

Banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat
{Sumber: bbc.com}

Banjir yang terjadi pada daerah Bima, Nusa
Tenggara Barat terjadi dua kali pada bulan Desember 2016. Pada banjir yang
pertama, diperkirakan 100 orang menjadi korban dari banjir yang menerjang
pertama, lalu 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang dan 16.226 rumah
rusak ringan. Pada banjir yang kedua, tidak sebesar pada banjir yang pertama.
Daerah yang kembali terlanda banjir adalah Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung
dan Dara. Masyarakat yang sudah kembali dari pengungsian, memutuskan untuk
kembali lagi. Lokasi pengungsian yang paling banyak didatangi adalah Masjid
Baitul Hamid dan Masjid Agung Kota Bima.
(Sumber: BBC.com dan Global.liputan6.com)

PENCEMARAN SUNGAI

Kondisi Sungai Cilamaya yang mengalami pencemaran
{Sumber: cidahu.com}
Desa Situdam Kecamatan Jatisari mengalami gatal – gatal yang setelah
diusut diketahui bahwa penyebabnya dikarenakan pencemaran air pada Sungai
Cilamaya. Kondisi fisik air Sungai Cilamaya berwarna hitam dan baunya
menyengat. Dampak lain adalah para petani mulai khawatir dikarenakan air sungai
yang mengalir ke area persawahan bisa berdampak pada kualitas hasil panen.
Diperkirakan sumber dari pencemaran ini berasal dari Subang dan Purwakarta,
karena Sungai Cilamaya mendapatkan limpahan air sungai dari kedua kota tersebut
yang bertemu di Bendung Barugbug. Terdapat pengalaman sebelumnya yang mengarah
bahwa sumber pencemaran berasal kalau tidak dari Subang atau Purwakarta.
Kemungkinan lain menyatakan bahwa terdapat perusahaan di Subang atau Purwakarta
yang nakal untuk membuang limbah sembarangan sehingga dampaknya ke Sungai
Cilamaya.
(Sumber: daerah.sindonews.com)

LONGSOR

Tanah longsor di Desa Clapar, Kabupaten Banjarnegara
{Sumber: blog.act.id}
Kejadian longsor sepertinya masih belum bisa ditanggulangi pada musim
hujan. Pada tahun ini, terjadi longsor di Daerah Banjarnegara Desa Clapar,
Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara pada tanggal 24 Maret 2016. Pada
daerah Banjarnegara memang rawan longsor karena kondisi topografi tanah pada
daerah tersebut yang kurang baik. Dampak dari longsor ini adalah sebanyak 158
orang mengungsi, 9 rumah rusak berat, 3 rumah rusak sedang, 2 rumah rusak
ringan dan 29 rumah terancam longsor susulan. Faktor penyebab terjadinya
longsor ada 2 faktor aktif dan faktor pasif, Faktor aktif adalah faktor pemicu
terjadinya longsor yang disebabkan karena aktivitas manusia dalam penggunaan
lahan dan faktor iklim. Menurut dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Unsoed,
kebun salak adalah salah satu faktor penyebab terjadinya longsor. Karena akar
serabut yang dimiliki oleh pohon salak akan melemahkan daya ikat tanah sehingga
akan mengganggu kestabilan tanah dan kemudian akan terjadi longsor
(Sumber: blog.act.id.com dan tribunnews.com)

REKLAMASI

Reklamasi Teluk Jakarta
{Sumber: bbc.com}

Menurut Undang Undang No. 27
Tahun 2007, reklamasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
orang dalam rangka
meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan
sosial ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan lahan atau drainase. Salah satu reklamasi yang
banyak diperbincangkan yakni Reklamasi Teluk Jakarta. Reklamasi ini telah
diwacanakan oleh Pemprov DKI Jakarta sejak tahun
1985
untuk mengatasi permasalahan lingkungan dan lahan di Pantai Utara Jakarta. Dan
permulaan diberlakukannya izin reklamasi oleh Gubernur DKI Jakarta tahun 2014
memicu permasalahan yang panjang hingga di tahun 2016. 

Nelayan melakukan gugatan menolak reklamasi Teluk Jakarta
{Sumber: bbc.com}

Puncak permasalahan
terjadi pada tanggal 21 Januari 2016, Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
(KNTI) menggugat SK Gubernur terkait pemberian izin reklamasi Pulau F, I dan K.
Dan gugatan dari KNTI pun dikabulkan, namun tak berlangsung lama ketika terjadi
pergantian menteri Reklamasi berjalan kembali. Tidak hanya itu, Menteri
Kelautan dan Perikanan juga menggugat beb
erapa perusahaan yang mengembangkan
proyek reklamasi karena melanggar tata aturan Lingkungan Hidup sehingga
mengakibatkan pencemaran dan juga keurangnya ketersediaan air bersih.
(Sumber:
Kompasiana.com)

KANTONG PLASTIK BERBAYAR

Ridwan Kamil turut serta mendukung kebijakan kantong plastik berbayar
{Sumber: nasional.kompas.com}

Kebijakan ini dilakukan
mulai tanggal 21 Februari 2016 saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional.
Melalui
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta berdasarkan Surat Edaran Nomor
SE-06/PSLB3-PS/2015 tentang Langkah Antisipasi Penerapan Kebijakan Kantong
Plastik Berbayar pada Usaha Ritel Modern, pemerintah secara resmi menerapkan
kebijakan kantong plastik berbayar di pasar-pasar modern di Indonesia
. Hal ini ditujukan untuk
mengurangi sampah plastik, dan saat itu diberlakukan di 22 kota di Indonesia.
Saat itu, kebijakan ini menjadi trending
topic
karena kebijakan ini dianggap efesien untuk
mengurangi perilaku konsumtif melalui plastik berbayar, selain untuk menguragi
sampah plastik yang sulit terurai.
Dengan diberlakukannya
kantong plastik berbayar, diharapkan semua lapisan masyarakat mampu menggunakan
barang secara bijak dan melakukan Beli Yang Baik.
Tetapi
kebijakan kantong plastik berbayar ini hanya berlaku selama beberapa bulan
saja.
Hal ini dibuktikan melalui situs web Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) dimana kebijakan yang sekarang tidak berjalan lagi telah dicantumkan
agenda lanjutan dari uji coba kebijakan plastik berbayar. Selain itu,
Dirjen PLSB3 telah menyampaikan surat edaran yang
ditujukan kepada pelaku usaha dan pemerintah daerah, tertanggal 31 Mei 2016. Bagi
pelaku usaha, surat edaran itu berisi imbauan untuk turut melaksanakan uji coba
plastik berbayar.  Di situ disebutkan, uji coba lanjutan akan
dilakukan selama 2016 hingga terbit regulasi yang mengatur secara teknis dan
rinci tentang kebijakan plastik berbayar.
Namun, surat edaran terkait
pemberlakuan kebijakan dinilai kurang efektif karena penerapan hanya
diberlakukan di awal saja oleh toko ritel yang mengikuti uji coba dan tidak ada
keberlanjutan lagi dalam penerapan plastik berbayar.

(Sumber: Kompasiana.com)

KOTA MALANG MEMBAWA
PULANG PIALA ADIPURA KIRANA 2016

Walikota dan Wakil Walikota Malang ditengah pengarakan memenangkan Piala Adipura Kirana
{Sumber: malangkota.go.id}

Dari
kota Malang sendiri, pada tahun 2016 ini membawa prestasi dari sektor
lingkungan. yaitu Piala Adipura Kirana yang diberikan dari Kementrian
Lingkungan Hidup. Pemberian piala ini adalah bentuk apresiasi dari kondisi
lingkungan Kota Malang yang terkelola baik dan taman yang bersih. 

Walikota Malang menerima Piala Adipura Kirani dari Wapres Indonesia dan Menteri KLH

Selain itu,
pemberian Adipura Kirana juga dikarenakan pengolahan sampah pada Kota Malang
dapat dikatakan cukup baik. Dengan pengelolaan sampah dapat meningkatkan sektor
perekonomian. Penghargaan lainnya yang diterima Kota Malang yaitu Taman Terbaik
Tingkat Nasional yang diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup, Siti
Nurbaya Bakar.
(Sumber:
malangvoice.com dan malangkota.go.id)

Itulah rangkuman beberapa isu lingkungan yang menjadi trending topic di tahun 2016. Dengan
adanya kejadian yang terjadi di tahun ini, diharapkan di tahun 2017 dan
tahun-tahun berikutnya, kita bisa lebih mencintai lingkungan untuk meminimalkan
terjadinya bencana yang tidak kita inginkan. Meskipun alam menjadi faktor
penyebab, namun faktor manusialah yang juga mendorong terjadinya bencana. Oleh
karena itu, berAksilah meskipun sederhana
hal
tersebut akan berguna
untuk menyelamatkan lingkungan kita bersama.



Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top