Inspirasi Bisnis dari Sang Pencetus Wisata Kampung Inspirasi

Harus diakui, untuk memulai suatu usaha
atau bisnis itu bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak hal yang harus dipersiapkan,
mulai dari modal, ide dan rencana bisnisnya seperti apa, target pasarnya siapa,
risiko yang harus dihadapi, hingga strategi bisnis yang akan diterapkan agar
bisnis tersebut dapat berjalan sesuai rencana.

Jangankan yang merintis usaha dari nol,
mereka yang melanjutkan usaha dari orang tua atau pemilik usaha sebelumnya saja
masih harus berusaha dan mempunyai strategi bisnis yang mumpuni agar bisnis
yang dipegangnya bisa tetap bertahan, dan bahkan kalau bisa lebih maju lagi
dari sebelumnya.

Saat ingin mulai berbisnis itu, kita
harus punya strategi, serta keberanian dan mental yang kuat. Baru saja merintis
usaha, tak bisa lantas ujug-ujug berhasil. Jatuh bangun dalam usaha itu
sudah biasa, yang penting jangan pernah menyerah. Setiap pengusaha sukses pun pernah
kok mengalaminya. Banyak dari mereka yang menceritakan pengalamannya, bahwa
kesuksesan yang mereka peroleh tidak didapatkan dengan cara yang instan. Butuh
perjuangan panjang hingga mereka bisa sampai ke puncak kesuksesan.   

Lalu faktor apa saja yang menghambat seseorang untuk memulai suatu usaha
atau bisnis? 

Mindset Memulai Bisnis Itu Sulit

Hal pertama yang menghambat seseorang
untuk merintis suatu usaha adalah mindset bahwa untuk memulai atau
merintis bisnis itu adalah hal yang sulit dilakukan. Padahal segala sesuatu
yang dikerjakan, termasuk bisnis apapun itu jenisnya, memiliki tingkat kesulitannya
masing-masing. Mindset seperti ini harus diubah dan bahkan harus dihilangkan
jika ingin memulai usaha.

Sikap pesimis, bahkan sebelum mencoba
membuka bisnis bukanlah hal yang baik dalam bisnis. Sikap ini hanya menggunakan
pemikiran negatif terhadap sesuatu yang belum tentu terjadi. Jika memang
berniat untuk memulai suatu usaha, hilangkanlah sikap ini. Bersikaplah optimis,
dengan melihat tantangan sebagai peluang, dan fokus pada solusi dari pada meratapi
masalah yang datang menghadang. Yuk, kamu bisa yuk!  

Bingung untuk Memulai

Ini salah satu dari banyak pertanyaan
yang diajukan seseorang saat ingin memulai suatu usaha, bingung dan tidak tahu harus
memulainya darimana. Untuk saran pertama adalah sebaiknya usaha di mulai dari
sesuatu yang kamu sukai, yang jadi passion-mu, dengan tentunya jangan
lupa untuk melihat juga bagaimana minat pasar terhadap bisnis tersebut. Jangan
sampai kamu membuka usaha yang kamu senangi, namun sepi peminat. Riset dan
strategi sangat dibutuhkan dalam hal ini.

Yang kedua adalah dengan menggali ilmu
bisnis. Ilmu tersebut bisa diperoleh dari berbagai sumber, seperti dari
internet, buku, atau seminar dan belajar langsung dari mereka yang sudah
berpengalaman dalam dunia bisnis. Dengan banyak masukan ilmu dan saran dari para
pebisnis sukses, tentunya kamu tak akan bingung lagi untuk mulai membuka suatu usaha.
 

Tak Bisa Mengatur Waktu

Waktu juga menjadi faktor penting dalam
berbisnis. Seorang pebisnis harus memiliki manajemen waktu yang baik. Harus
bisa memilah kegiatan apa yang harus diprioritaskan, serta mana yang tidak
begitu penting dan bisa dikerjakan nanti. Jangan sampai bisnis terganggu karena
tidak bisa mengatur waktu dengan baik.

Satu lagi yang terpenting, dalam
berbisnis pastikan waktumu benar-benar tercurah pada bisnis tersebut. Jangan
sampai bisnis terbengkalai karena sibuk dengan kegiatan lainnya, yang
menyebabkan bisnis akhirnya harus gulung tikar. Untuk itu, pastikan sebelum
memulai bisnis, kamu yakin akan fokus pada bisnis yang kamu rintis, dan mampu
mengatur waktu dengan baik.   

Takut Menghadapi Risiko

Tak ada bisnis yang tak berisiko. Semua
bisnis, apapun itu jenisnya, pasti ada risiko yang harus dihadapi. Seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya, jangan takut terhadap risiko yang datang. Cobalah
untuk terus tegar berdiri, belajar dari kegagalan atau kesalahan sebelumnya, fokus
pada solusi, dan bangkit lagi.

Jangan sampai langkah terhenti hanya
karena ada masalah. Berhenti berjuang merupakan keputusan yang salah. Ingat, kegagalan
bukanlah akhir dari dunia. Jadikan itu sebagai kenangan manis di saat nanti
kamu sudah berada di puncak kesuksesan, yang akan kamu ceritakan pada anak cucu,
dan juga orang-orang yang terinspirasi dengan kisahmu.

Terhalang Usia  

Usia bukanlah penghalang bagi siapapun
untuk memulai usaha. Stigma bahwa memulai usaha sebaiknya dilakukan saat berusia
matang, tak selalu benar adanya. Banyak kok pengusaha yang berhasil sukses dengan
usahanya di usia mereka yang masih terbilang muda.  

Memulai usaha di usia muda bahkan dapat
menjadi pengalaman yang berharga. Mereka memiliki banyak waktu untuk mencoba
berbagai jenis usaha hingga akhirnya berhasil dan mantap dengan bisnisnya
tersebut. Salah satu contoh anak muda yang berhasil sukses dengan usahanya
adalah Sulthan Alfathir, seorang pemuda asal Lamongan, Jawa Timur.

Sukses dengan Wisata
Kampung Inspirasi, Ini Rahasianya

Sulthan Alfathir atau yang akrab disapa
Fathir, merupakan seorang anak muda yang berhasil membangun sebuah usaha wisata
edukasi yang diberinya nama Kampung Inspirasi. Fathir telah membangun usahanya
ini sejak tahun 2019. Ia bersama dengan sang istri, Anik Haryanti merintis
usaha tersebut dari nol.

Untuk diketahui, pasangan ini sama-sama lulusan
Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang. Mereka menginisiasi berdirinya
Kampung Inspirasi setahun setelah usia pernikahan mereka, tepatnya mereka
menikah pada bulan Agustus 2018. Keduanya sama-sama memiliki visi dan misi untuk
terus berbagi dan menginspirasi masyarakat dalam hal positif, baik tentang
kehidupan maupun tentang keluarga.

Suksesnya usaha Wisata Edukasi Kampung
Inspirasi yang pasangan ini dirikan tak semudah yang orang-orang bayangkan.
Fathir, Sang Founder harus berjuang dan melalui perjalanannya yang cukup panjang
hingga bisa sampai di titik puncak kesuksesan.     

Sebelum membuka usaha Wisata Edukasi
Kampung Inspirasi, Fathir pernah berbisnis keripik keong mas, sambal pedas
instan, ikan asap instan, hingga beberapa usaha lainnya. Namun usaha tersebut tak
ada yang berhasil. Hingga akhirnya ia menikah, dan kemudian bersama dengan
istrinya mulai merintis usaha wisata edukasi tersebut.

Di awal, Fathir memulai semuanya sendiri,
mulai dari mengecat, hingga memandu para pelanggan yang datang berkunjung.
Usahanya sangat sepi saat itu. Masyarakat masih belum menghiraukan keberadaan
wisata edukasi tersebut. Bahkan tak ada anak muda yang mau dilatih dan diajak
bergabung dengan usahanya. Namun Fathir tak kenal kata menyerah.

“Siapapun bisa
jadi apapun, asalkan punya tujuan dan mau bertahan terhadap tujuan itu,”

–Sulthan Alfathir, Founder Kampung Inspirasi (dikutip
dari pwmu.co)-

Fathir pun memberikan beberapa tips
sukses berbisnis berdasarkan pengalamannya. Hal pertama adalah dengan membuka
usaha yang bisa melibatkan masyarakat. Uang bukanlah satu-satunya tujuannya
dalam berbisnis. Menurutnya, selain mendapatkan keuntungan, berbisnis itu juga
harus berkah.

Tips kedua adalah pantang menyerah. Jatuh
dalam bisnis, jangan lupa untuk bangun dan bangkit lagi. Belajar dari kesalahan.
Itu yang dilakukan Fathir, belajar dari kesalahan yang dilakukan di masa lalu,
yang membuat usahanya gagal. Waktu itu ia hanya membuka usaha secara
asal-asalan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Ia lupa melihat minat
pasar. Di saat masyarakat lagi butuh apa, maka ia pun harusnya memiliki
kemampuan untuk memenuhi apa yang dibutuhkan masyarakat, bukannya kebutuhannya
sendiri.

Dalam berbisnis, seorang pengusaha juga
harus paham apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh masyarakat atau pasar. Untuk
mengetahui itu, pengusaha harus melakukan riset dan wawancara. Seperti saat
merintis usaha Kampung Inspirasi, Fathir menanyakan ke sekolah-sekolah, apa
yang dibutuhkan sekolah terhadap wisata edukasinya. Saat itu beberapa sekolah terkendala
dengan budget yang terbatas. Lalu ia pun mencari solusi untuk menyelesaikan
masalah tersebut, dengan menghadirkan paket wisata yang harganya cukup
terjangkau.

Tips selanjutnya adalah dengan
memanfaatkan teknologi. Jika ingin memperluas pangsa pasar, maka teknologi
adalah kuncinya. Kampung Inspirasi sendiri memanfaatkan media sosial untuk
menjangkau konsumen yang lebih luas lagi. Dari yang dulunya hanya sekitar sepuluh
sekolah yang datang berkunjung, sekarang sudah puluhan ribu sekolah dari
berbagai daerah yang datang ke Wisata Edukasi Kampung Inspirasi.

Sopan dan selalu ramah kepada konsumen
merupakan tips selanjutnya dari Fathir. Selalu melayani konsumen dengan ramah
dan sopan akan memberikan kesan yang baik terhadap bisnis. Konsumen yang puas biasanya
akan kembali lagi, dan bahkan akan merekomendasikan bisnis kita kepada keluarga
dan teman-temannya. Ini bisa menjadi strategi juga dalam mempromosikan bisnis.

Tips terakhir adalah mengenai modal usaha
yang terbatas. Hal ini yang biasanya sering menjadi kendala bagi seseorang untuk
memulai bisnis. Fathir pun sebenarnya memulai bisnisnya dari modal yang
terbatas. Ia dulu mengawali usahanya dengan sisa uang tabungan kuliah.

Fathir kemudian menyarankan untuk memulai
usaha sesuai dengan kemampuan, berangkat dari apa yang kita bisa. Jangan pernah
memulainya dengan utang pinjaman, karena akan berat untuk mencicilnya nanti. Ia
sendiri dulu saat merintis usaha mendapat dukungan dari ayahnya.

“Untuk memulai
usaha perlu memiliki ekosistem yang baik dari diri sendiri, termasuk dari
keluarga.”

–Sulthan Alfathir,
Founder Kampung Inspirasi (dikutip dari pwmu.co)

Untuk diketahui, Wisata Edukasi Kampung
Inspirasi ini terletak di Jl. Sumargo Gang Flamboyan No. 29, Kelurahan Tlogoanyar,
Kecamatan/ Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di lahan yang cukup luas tersebut
terdapat berbagai wahana yang bisa dijadikan sarana pembelajaran, seperti
teknik menanam tanaman hidroponik, praktik bercocok tanam padi, peternakan kelinci,
serta berbagai sarana bermain lainnya, seperti kolam renang lengkap dengan
bola-bola plastik, ayunan, jungkat-jungkit, dan lain-lain.

Pengunjung bisa menikmati berbagai fasilitas
tersebut dengan tarif masuk seharga Rp15.0000 saja, dan bisa dikunjungi setiap
hari mulai dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Kampung Inspirasi juga menawarkan
berbagai macam wisata edukasi, mulai dari wisata sejarah, wisata edukasi kereta
api, wisata empat agama, wisata polisi, outbound, dan wisata edukasi lainnya.

Kampung Inspirasi memberikan pengalaman belajar
dan kegiatan sosial budaya yang menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, kehadiran
Kampung Inspirasi juga sangat menginspirasi karena memberikan dampak positif
bagi masyarakat sekitar, maupun anggota komunitas.

Tak heran jika Kampung Inspirasi
mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Fathir pernah dinobatkan
sebagai Juara 1 Wirausaha Berprestasi Tingkat Nasional, serta Juara 1 Pasangan
Muda Inspiratif dan Berprestasi Tingkat Nasional dari Kemenpora RI, Penghargaan
Pemuda Utama Terbaik Jawa Timur di Bidang Pemberdayaan Ekonomi dari Gubernur
Jawa Timur, hingga penghargaan Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023.

Apresiasi SATU Indonesia Awards merupakan
ajang penghargaan yang rutin digelar oleh Astra sejak tahun 2010. Untuk
diketahui, SATU Indonesia Awards ini diselenggarakan Astra untuk memberikan
apresiasi pada anak bangsa yang telah berkontribusi untuk menciptakan kehidupan
yang berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan,
Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili lima
bidang tersebut.

Dalam Apresiasi SATU Indonesia Awards
2023 tersebut Fathir berhasil meraih penghargaan untuk Individu dalam kategori
Lingkungan. Tak hanya memiliki kemampuan berbisnis yang baik, keberhasilan
Fathir bersama sang istri, dengan Wisata Edukasi Kampung Inspirasi tak lepas
dari dukungan keluarga, masyarakat Lamongan, pemkab, stakeholder, serta
puluhan mitra kerjanya. Kisah Fathir diharapkan dapat menginspirasi masyarakat,
terutama generasi muda untuk berani berbisnis, serta memberikan dampak positif juga
ke lingkungan sekitar.

Referensi:

Sumber data dan gambar: E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia
Awards 2023, Canva, akun Instagram @alfathirsulthan, @anik.haryanti,
@kampung.inspirasi, lamongantourism.com, pwmu.co, merdeka.com, detik.com/jatim,
harian.disway.id, limadetik.com.