Akhwat

INI SELFIE KU, MANA SELFIE MU??


INI SELFIE.KU MANA SELFIE.MU??

(Oleh: Ust Abdullah al Jakarty hafizhahullah)


Kebiasaan orang untuk berselfie makin menjamur. Bahkan, tidak jarang hanya karena ingin mendapatkan foto yang bagus ditempat atau di momen tertentu, mereka rela pergi jauh, penuh perjuangan sampai mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Sebagian mereka juga rela berselfie di tempat-tempat berbahaya, pada akhirnya benar-benar membahayakan diri sendiri.
Ada yang terjatuh dari ketinggian, ada yang tertabrak kereta, dan ada yang tertimpa bahaya lain ketika sedang asyik ber-selfie.
Kebiasaan selfie ini tidak hanya dilakukan remaja, tetapi juga digandrungi anak-anak hingga orang dewasa.

Apa sie SELFIE itu???

Disebutkan dibeberapa sumber bahwa makna Selfie adalah mengambil foto diri sendiri menggunakan kamera digital atau telepon kamera kemudian menggugahnya ke media sosial.
Kebiasaan berselfie mempunyai dampak jelek yang sangat banyak, diantaranya:

1. MEMBUAT GAMBAR MAKHLUK BERNYAWA YANG DIHARAMKAN DALAM AGAMA KITA.
Agama kita melarang menggambar makhluk bernyawa, baik dengan tangan maupun dengan alat fotografi.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﺃﺷﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻏﺪﺍﺑﺎ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﺬ ﻳﻦ ﻳﻀﺎ ﻫﻮﻥ ﺑﺨﻠﻖ ﺍﻟﻠﺔ
“Orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang membuat penyerupaan dengan ciptaan Allah.”
(HR. al Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
ﺇﻥ ﺍﺷﺪ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻋﺬﺍﺑﺎ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺍﻟﻤﺼﻮﺭﻭﻥ
“Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya pada hari kiamat adalah mereka yang membuat gambar (makhluk bernyawa)”
(HR. al Bukhari dan Muslim)
ﻣﻦ ﺻﻮﺭ ﺻﻮﺭﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺪ ﻧﻴﺎ ﻛﻠﻒ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﺃﻥ ﻳﻨﻔﺦ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺮﻭﺡ ﻭﻟﻴﺲ ﺑﻨﺎﻓﺦ👉🏼
“Barang siapa yang membuat gambar (makhluk bernyawa) di dunia, dia akan dibebani pada hari kiamat untuk meniupkan ruh ke dalamnya, tetapi dia tidak sanggup.”
(HR. al Bukhari dan Muslim)
ﻛﻞ ﻣﺼﻮﺭ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻳﺠﻌﻞ ﻟﻪ ﺑﻜﻞ ﺻﻮﺭﺓ ﺻﻮﺭﻫﺎ ﻧﻔﺲ ﻓﺘﻌﺬﺑﻪ ﻓﻲ ﺧﻬﻨﻢ👉🏼
“Setiap pembuat gambar (makhluk bernyawa) di dalam neraka. Gambar yang dia buat akan diberi ruh untuk menyiksanya di Jahanam.”
(HR. al Bukhari dan Muslim)
Asy Syaikh Shalih al-Fauzan berkata:
“Faedah (pelajaran) yang dapat diambil dari hadits tersebut adalah:
📌** Pengharaman membuat gambar termasuk dosa besar
📌** Pengharaman membuat gambar dengan segala macamnya, termasuk patung dan ukiran, baik dibuat dengan tangan maupun diambil dengan kamera, apabila gambar tersebut adalah gambar makhluk bernyawa, kecuali dalam kondisi darurat (seperti foto untuk KTP atau PASPORT, red)
📌** Pengharaman gambar dengan maksud apapun, kecuali jika kondisi darurat…”
(al Mulakhkhash fi Syarhi Kitab at Tauhid hlm 378)

2. MENGGUMBAR AURAT
Di antara musibah terbesar akibat selfie adalah banyaknya wanita yang memfoto dirinya dengan memperlihatkan auratnya lalu menggugahnya ke media sosial.
Foto selfie sendiri haram, ditambah foto diri dengan memperlihatkan aurat.
Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda: 
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا: قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُوْنَ بِهَا النَّاسَ، وَنِسَاءٌ كاَسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيْلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُؤُوْسُهُنَّ كَأَسْنَمَةِ الْبُخْتِ الْمَائلَةِ، لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيْحَهَا، وَإِنَّ رِيْحَهَا لَيُوْجَدُ مِنْ مَسِيْرَةِ كَذَا وَكَذَا
“Ada dua golongan penduduk neraka yang belum pernah kulihat, yaitu suatu kaum yang memegang cambuk seperti ekor sapi, yang mereka gunakan untuk mencambuk manusia, dan para wanita yang berpakaian, tetapi telanjang. Para wanita itu berjalan sambil berlenggak-lenggok (berjalan dengan menimbulkan fitnah). Kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium wanginya surga dan tidak dapat mencium bau harum syurga, padahal baunya tercium dari jarak demikian-demikian.”
(HR. Muslim no. 5704)

3. MENIMBULKAN FITNAH (GODAAN) BAGI KAUM PRIA
Banyaknya wanita yang berselfie dengan menampakkan aurat berdampak jelek bagi kaum pria.
Para wanita tersebut menjadi fitnah besar yang merusak para pria muslim.
Rasulullah shallalahu alaihi wasallam bersabda:
مَا تَرَكْتُ بَعْدِيْ فِتْنَةً  أَضَرُّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“Aku tidak meninggalkan pada umatku sepeninggalku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi pria daripada fitnah (godaan) wanita.” 
(HR. al-Bukhari no. 5096 dan Muslim no. 7121)

4. TERSEBARNYA PERBUATAN KEJI
Setelah memperlihatkan aurat, tentu para wanita berupaya untuk ber-selfie semenarik mungkin. Hal ini menjadi sebab tersebarnya berbagai perbuatan keji di tengah-tengah kaum muslimin. Akhirnya, terjadi banyak kasus pelecehan seksual, perbuatan zina dan sebagainya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَىٰ ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا
“Dan janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya zina itu suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk.”
(QS al-Isra : 32)
Asy Syaikh al-‘Allamah ‘Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah berkata:
” Larangan mendekati zina lebih mengena daripada sekedar larangan berbuat zina. Sebab, larangan mendekati zina mencakup larangan dari segala sesuatu yang mengantarkan kepada zina dan yang mendekatkannya.”
(Taisirul Karimir Rahman)

5. MEMBAHAYAKAN DIRI SENDIRI
Ketika wanita ber-selfie berusaha tampil sebaik, secantik, dan semenarik mungkin, hal ini justru sangat membahayakan diri sendiri. 
Selfie yang dia sebar di media sosial dilihat oleh banyak orang. Tidak tertutup kemungkinan ada orang yang memang dari awal mempunyai niat jahat, atau timbul niat jahat ketika melihat fotonya yang cantik, imut-imut atau menarik.
Bukankah tidak jarang kita mendengar berita seorang wanita dibawa kabur atau diperkosa pria yang baru dia kenal lewat media sosial?
Dari mana pria itu tahu bahwa wanita tersebut cantik kalau bukan dari foto dirinya?
Gara-gara foto dirinya sendiri, wanita tersebut menjadi target rencana jahat pria tersebut.

6. BISA TERJATUH PADA RIYA’
Sebagaimana orang ber-selfie ketika sedang melakukan ibadah dan amalan shaleh. Ada yang ber-selfie ketika umrah, ada yang berselfie ketika mengadakan bakti sosial dan lain-lain.
Hal ini sangat dikhawatirkan menyebabkannya terjatuh pada riya’. Apalagi ketika foto dirinya di media sosial dipuji banyak orang.
Setan selalu berupaya keras agar manusia terjatuh pada perbuatan riya’ sehingga rusaklah amalan-amalan salehnya.
Allah subhanahu wata’ala berfirman menceritakan Iblis,
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ
“Iblis berkata, ‘Ya Rabbku, karena engkau memutuskan bahwa aku tersesat, pasti aku menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semua.”
(QS. al-Hijr: 39)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَا الشِّرْكُ الأَصْغَرُ قَالَ الرِّيَاءُ
“Sesungguhnya hal yang paling kutakutkan atas kalian adalah syirik kecil.” Para shahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, apa syirik kecil itu?” Beliau menjawab, “Riya'”
(HR. al-Imam Ahmad dari Mahmud bin Labid)

7. MENIMBULKAN UJUB ATAU BANGGA DIRI
Diantara dampak buruk selfie adalah timbulnya rasa ujub. Ketika dia berusaha selfie secantik, sekeren dan semenarik mungkin, lalu ternyata hasil jepretannya sesuai dengan apa yang dia inginkan -terlihat cantik, ganteng, menarik atau cool- dan banyak orang yang memuji fotonya di media sosial, hal ini dikhawatirkan menimbulkan ujub.
Dia merasa bangga dengan ketampanan atau kecantikan, kekayaan, atau kelebihan lain yang dia lihat ada pada dirinya.

8. TERTIPU OLEH PENAMPILAN LAHIRIAH
Mereka berfikir bahwa kelebihan sisi lahiriah meraka adalah bentuk kesempurnaan. Mereka tidak melihat sedikut pun apa yang ada di hati dan yang diamalkan. 
Mereka tertipu oleh lahiriah mereka dan menganggapnya segala-galanya walaupun hati dan amalan mereka rusak. Ini diantara dampak buruk selfie.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk rupa dan harta kalian, tapi Allah melihat kepada hati (niat) dan amal-amal kalian.”
(HR. Muslim no. 2564)

9. SENANTIASA MENGHARAPKAN PUJIAN ORANG
Foto selfie yang menuai pujian orang akan melahirkan jiwa-jiwa yang haus pujian. Dia akan berusaha untuk senantiasa ber-selfie sebaik-baiknya agar mendapat apresiasi atau pujian dari orang lain. Tentu hal ini adalah sebuah kejelekan.


•••••
Ini diantara dampak-dampak jelek selfie yang seharusnya dijauhi, apalagi oleh seorang muslimah.
adi, jangan pernah berucap, 
“Ini selfie-ku. Mana selfie-mu?”
〰〰〰〰〰〰〰〰
Alhamdulillah kami sadur dari Majalah QONITAH edisi 25/Vol.03/1437H-2015M

syarhus sunnah lin nisaa`

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top