EHR “SpiroSmart”
A. Pengertian EHR
Rekam Kesehatan Elektronik atau Electronic Health Record sering disingkat EHR. EHR merupakan kegiatan mengkomputerisasikan isi rekam kesehatan dan proses yang berhubungan dengannya. Pada awalnya rekam kesehatan di Indonesia masih dikenal dengan istilah rekam medis yang sampai saat inipun sebagian rumah sakit di Indonesia masih menggunakan istilah yang sama.
Rekam medis yang memuat informasi evaluasi keadaan fisik dan riwayat penyakit pasien amat penting dalam perencanaan dan koordinasi pelayanan pasien, bagi evaluasi lanjut serta menjamin kontinuitas pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu kelengkapan, keakuratan dan ketepatan waktu pengisian harus diupayakan dalam organisasi kesehatan karena amat penting bagi kelayakan tindakan pelayanan dan rujukan.
EHR bukanlah sistem informasi yang dapat dibeli dan diinstall seperti paket word-processing atau sistem informasi pembayaran dan laboratorium yang secara langsung dapat dihubungkan dengan sistem informasi lain dan alat yang sesuai dalam lingkungan tertentu.
B. Penggunaan Teknologi EHR Dalam Keperawatan
• Data pasien terintegrasi
• Dukungan keputusan klinik
• Pemasukan perintah klinikus
• Akses terhadap sumber pengetahuan
• Dukungan komunikasi terpadu
• Data pasien terintegrasi
• Dukungan keputusan klinik
• Pemasukan perintah klinikus
• Akses terhadap sumber pengetahuan
• Dukungan komunikasi terpadu
C. Tantangan EHR
Tantangan pelayanan kesehatan dalam konversi paper based menuju EHR yang besar antara lain :
• Biaya yang meningkat/besar
• Perubahan teknologi yang tiba-tiba/cepat
• Variasi kemampuan komputer dari sumber daya manusia
• Ketidaktertarikan/keengganan beberapa staf klinik
• Persentase yang besar dari staf medis yang bukan pegawai tetap RS
D. Pengembangan EHR
Faktor yang mendukung adopsi EHR di Sarana Pelayanan Kesehatan (saryankes):
Faktor yang mendukung adopsi EHR di Sarana Pelayanan Kesehatan (saryankes):
• Perubahan ekonomi kesehatan dengan adanya trend untuk melakukan penghematan.
• Peningkatan komputer literacy dalam populasi umum, termasuk generasi baru klinikus,
• Perubahan kebijakan pemerintah,
• Peningkatan dukungan terhadap komputasi klinik.
• Perubahan kebijakan pemerintah,
• Peningkatan dukungan terhadap komputasi klinik.
Faktor-faktor yang menghambat adopsi EHR:
1. Pihak Manajemen RS
· Ketidakmatangan teknologi, termasuk disparitas antara tingkat pertumbuhan kapasitas perangkat keras dengan tingkat produktivitas pengembangan perangkat lunak
· Butuh modal awal untuk investasi
· Penyelesaian dan instalasi perangkat lunak seringkali terlambat dari yang direncanakan
· Perbaikan untuk implementasi butuh tambahan biaya besar dan waktu yang lama
· Permasalahan pada pengembangan perangkat lunak meningkatkan resistensi lokal dan menurunkan produktivitas klininikus.
E. KERUGIAN EHR
· Aplikasi tidak ramah pada pengguna,
· Fokus utama administrator kesehatan tertuju pada sistem keuangan,
· Membutuhkan waktu yang lama untuk penanganan pasien khususnya dalam pengisian data
· Sistem EHR meningkatkan dokter menyelesaikan pengumpulan informasi secara intensif, tetapi sulit memfokuskan perhatian pada aspek komunikasi lain dengan pasien,
· EHR memerlukan terlalu banyak langkah untu menyelesaikan tugas sederhana,
· EHR tidak efektif mengakomodasi dengan masalah berganda,
· Dekstop di ruang periksa mengganggu arah posisi duduk dokter dan pasien,
· Keamanan desktop di ruang periksa tidak terjamin jika pengunjung membawa anak-anak yang sangat aktif.
Berdasarkan beberapa hal yang diketahui dalam implementasi EHR, maka diperlukan standar EHR untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan kebijakan kesehatan, yaitu (1) Mengurangi biaya pengembangan, (2) Meningkatkan keterpaduan data, (3) Memfasilitasi pengumpulan data agregat yang bermakna.
Berdasarkan beberapa hal yang diketahui dalam implementasi EHR, maka diperlukan standar EHR untuk meningkatkan kualitas dan pengembangan kebijakan kesehatan, yaitu (1) Mengurangi biaya pengembangan, (2) Meningkatkan keterpaduan data, (3) Memfasilitasi pengumpulan data agregat yang bermakna.
F. Keuntungan EHR
Penyelenggaraan EHR di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas. keuntungan peralihan dari paper-based pada EHR adalah menjamin kualitas perawatan (quality of care) dan memicu produktivitas, antara lain:
• Mereduksi duplikasi pengujian
• Mereduksi kesalahan medis (medication errors)
• Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan
• Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis
• Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu
• Mereduksi kerja dengan kertas
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan,
• Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
• Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih lama
• EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
• Meningkatkan produktivitas bekerja
• Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan
• Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui
• Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
berfokus pada pemberian asuhan
• Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi
Penyelenggaraan EHR di rumah sakit sejalan dengan adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkualitas. keuntungan peralihan dari paper-based pada EHR adalah menjamin kualitas perawatan (quality of care) dan memicu produktivitas, antara lain:
• Mereduksi duplikasi pengujian
• Mereduksi kesalahan medis (medication errors)
• Mencegah efek kerugian dari konflik materi pengobatan/perawatan
• Mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pasien dan tenaga medis dalam menunggu order medis, hasil test, diagnosa yang akurat, intervensi medis
• Mengeliminasi pengulangan visit yang tidak perlu
• Mereduksi kerja dengan kertas
• Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan,
• Tidak memerlukan gudang yang besar dalam penyimpanan arsip
• Penyimpanan data (record) pasien menjadi lebih lama
• EHR yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan
• Meningkatkan produktivitas bekerja
• Mengurangi kesalahan dalam menginterprestasikan pencatatan
• Standarisasi, terdapat pelaporan data klinik yang standar yang mudah dan cepat diketahui
• Meningkatkan kualitas informasi klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat
berfokus pada pemberian asuhan
• Accessibility, legibility, artinya mudah dalam membaca dan mendapat informasi klinik tentang semua pasien dan suatu lokasi
G. Alat Pendukung EHR
SpiroSmart
1. Pengertian
Spirosmart adalah aplikasi smartphone yang dapat meramalkan fungsi paru-paru dengan menggunakan mikrofon yang terdapat pada smartphone. Ketika pengguna menghirup dan mengembuskan napas ke smartphone, aplikasi ini akan memperkirakan pengukuran fungsi paru-paru melalui serangkaian algoritma rumit yang melibatkan frekuensi resonansi saluran vokal pengguna.
2. Tujuan
Pada dasarnya spirosmart ini dibuat untuk menggantikan spirometer lama dan memudahkan dalam melakukan pemeriksaan terhadap paru-paru dengan mengunakan smartphone sehingga dapat melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara intensive
3. Fungsi
Perangkat ini digunakan untuk mengawasi kondisi paru-paru, penyakit paru-paru umumnya sulit dideteksi dan baru ketahuan setelah gejalanya bertambah parah. Untuk mengecek kondisi paru-paru dapat dilakukan dengan cara mudah, yaitu menghembuskan napas ke handphone.
4. Prinsip
Cara kerjanya adalah udara pernapasan yang masuk diukur di dalam tabung yang dilengkapi turbin kecil. Pasien diminta mengambil napas dalam-dalam, lalu membuang napas sekeras dan secepat mungkin. Spirometer akan mengukur seberapa banyak dan seberapa cepat napas yang dihembuskan. Hasil bacaannya digunakan untuk memberitahu apakah saluran udara pasien menyempit atau penuh dengan lendir.
Para peneliti lantas membuat model saluran napas untuk menggantikan spirometer. Dengan menganalisis frekuensi gelombang suara, kondisi paru-paru bisa terdeteksi saat napas beresonansi.
5. Keuntungan
a. Alat ini bisa digunakan dengan mudah
b. Dengan mikrofon yang cukup baik untuk merekam suara dan memiliki kemampuan komputasi yang dapat memberikan hasil dengan segera.
c. Hasil yang didapatkan memiliki akurasi yang tinggi
d. Hasil yang didapatkan akan dihasilkan dalam bentuk analisi gelombang sehingga memudahkan dokumentasi
e. Terhubung dengan jaringan rumah sakit sehingga memudahkan pemantauan
6. Kerugian
a. Hanya smartphone besutan Apple alias iPhone saja yang bisa menggunakannya.
b. Harga smartphone ini memiliki harga yang cukup mahal
c. Hasil dari spirosmart ini masih dalam perkembangan
7. Perkembangan
Para peneliti di University of Washington membuat model saluran pernapasan manusia lalu menyusun algoritma yang dapat menganalisa gema suara napas di dalam paru-paru. Dengan cara tersebut, perubahan suara dan resonansi aliran udara yang terganggu dapat dideteksi lewat sebuah aplikasi.
Kedepan teknologi spirosmart dapat dikembangkan lagi dan digunakan secara menyeluruh di setiap rumah sakit pada belahan dunia, dengan kemajuan teknologi ini diharapkan pemantauan dan pengumpulan data terhadap pasien penyakit paru menjadi lebih mudah dan efektif. Terlebih lagi dapat digunakan sebagai alat klinis untuk mendiagnosa dan memantau fungsi paru-paru pasien yang menderita penyakit paru-paru seperti paru obstruktif kronik, asma dan cystic fibrosis.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.