Apa sih arti kata “insecure” atau “insecurity”? Kalau hal ini tidak baik buat diri kita sendiri, lalu apa yang perlu kita lakukan? Bagaimana kita bisa mengatasi atau menyembuhkan (healing) dari hal itu?
Sering ditanya tapi jarang bisa dijawab dengan tepat. Tulisan ini bertujuan untuk memberi pencerahan dan pendalaman tentang makna atau arti kata insecure dan bagaimana kita bisa menyembuhkan diri dari sifat insecure yang berlebihan ini.
Arti Kata “Insecure” atau “Insecurity”
Kata insecure atau insecurity berasal dari bahasa Inggris yang menurut kamus Cambridge dijelaskan, insecure people have little confidence and are uncertain about their own abilities or if other people really like them.
Orang yang insecure memiliki sedikit kepercayaan diri dan merasa tidak yakin tentang kemampuan mereka atau jika orang lain benar-benar menyukai mereka.
Insecure juga berarti tidak aman (in-secure). Rasa tidak aman yang terkandung dalam konteks kata ini lebih erat kaitannya ke hubungan kita dengan diri sendiri, seperti kemampuan, citra, dan kepercayaan pada diri sendiri (Intrapersonal) yang kemudian ikut tergambar dalam hubungan pada orang lain (Interpersonal).
Maka, penting bagi kita untuk menyadari rasa insecure berlebih jika kita ingin memiliki hidup dan hubungan (keluarga, pertemanan, profesional, maupun asmara) yang bermakna, berwarna, berkuaitas, dan bahagia.
Kenapa Insecure Berlebihan itu Tidak Baik?
Sebelumnya, sudah dijelaskan ciri-ciri orang insecure yang bisa kamu baca di sini. Apa kamu menemukan banyak ciri-ciri itu dalam dirimu?
Segala hal yang berlebihan itu tidak baik. Termasuk rasa insecure. Ketika seseorang merasa insecure secara berlebihan ada banyak sekali perbuatan buruk yang mereka lakukan.
Rasa insecure berlebih, bisa mendorong seseorang melakukan hal-hal jahat, hal yang tidak etis seperti melanggar hukum dan moral. Rasa insecure berlebihan, juga membuat seseorang melakukan sesuatu yang merugikan orang lain, menyabotase diri sendiri, orang lain, atau situasi.
Contohnya sifat Narsistik atau Narsisme, yang sering menjatuhkan orang lain (dengan gosip atau rumor, fitnah dan tuduhan) karena berpikir hal itu bisa meninggikan nilai dirinya, padahal tidak. Yang ada, perilaku yang seperti itu, justru membuat seseorang rugi banyak.
Orang yang narsistik takut dikritik, tidak mau mengakui kesalahan (sehingga jarang merasa perlu memperbaiki diri), dan cenderung memanipulasi orang lain atau situasi demi kepentingan pribadinya.
Jadi, rugi yang bagaimana aja? Misalnya, kualitas dari kepribadiannya jadi dipertanyakan, tidak bijak saat membuat keputusan, rela melakukan apa pun supaya bisa pamer, dan karena sering playing victim, sebagai manusia pun, dia akan kesulitan berkembang atau bertumbuh.
Sifat narsistik sebenarnya lahir dari kepercayaan diri yang rendah (insecure). Erat sekali kaitan antara insecure dan gangguan kepribadian narsistik. Narsis itu kebalikan dari rasa percaya diri yang muncul dari keyakinan atas kemampuan dan keahlian yang dimiliki oleh seseorang.
Sebelumnya, sudah dijelaskan apa itu arti percaya diri yang sesungguhnya bisa kamu baca di sini. Apa yang kamu temukan dalam artikel itu? Apa selama ini kamu termasuk orang percaya diri atau ternyata narsis?
Insecure Kolektif Jadi Penyebab Indonesia Seperti Sekarang
Gejala ini dialami secara kolektif oleh masyarakat Indonesia. Hal ini lah yang merusak mental bangsa kita. Karena terlalu lama dijajah oleh bangsa lain dan bangsa sendiri, maka wajar saja jika Indonesia butuh pengakuan (over-proud dan narsistik) karena merasa insecure.
Kita bisa menemukan banyak contoh dan praktiknya dimana-mana. Gejala paling kelihatan adalah fenomena over-proud, Nepo Babies, radikalisme, lahirnya penulis haus pengakuan namun dangkal pikirannya, dan korupsi yang merajalela.
Mereka cenderung menjatuhkan orang lain supaya terlihat seperti korban (playing victim) atau supaya terlihat lebih baik, rela melakukan apa saja supaya bisa pamer, mereka tidak suka dikritik, dan… apa lagi? Apa kamu bisa menemukan bungki kongkrit lain?
Bahaya banget kan, kalau hal ini tidak disadari dari diri kita sendiri. Nah, gimana caranya menyembuhkan diri dari sifat korosif seperti insecure ini?
Cara Healing dari Rasa Insecure Berlebihan
Pastinya, kalau kita merasa insecure diri kita sudah berlebihan, maka sebaiknya kita berbicara dengan ahli atau profesional dalam bidang psikologi. Misalnya, Psikolog atau Psikiater.
Pastinya juga, tidak mungkin mengobati rasa insecure berlebih hanya dalam semalam. Pasti butuh proses dan konsitensi. Kadang bisa relapse (atau kumat) tapi itu wajar, sebab kita manusia.
Berikut ini juga ada beberapa 3 langkah praktis yang dapat kita lakukan;
- Perkuat value personal kita, yaitu nilai-nilai personal yang ingin kita anut dalam hidup. Untuk menemukannya, kita bisa bertanya pada diri sendiri, “apa sih yang kita rasa penting dalam hidup kita?” Penjelasan lebih lanjut, bisa kamu temukan [di sini].
- Menentukan prioritas berdasarkan value kita. Setelah menemukan dan menentukan personal value kita, akan lebih mudah untuk mengatur prioritas dalam hidup. Misalnya, jika kamu memberi value atau nilai pada proses, maka kamu tidak akan cepat menyerah jika hasil pekerjaan pertama tidak sebagus yang kamu inginkan. Kamu akan memprioritaskan pertumbuhan dan perkembangan kemampuanmu dari waktu ke waktu.
- Miliki komunitas yang sehat. Ini saya udah sering banget ngomong sampai pegel rahangku. Dikelilingi oleh orang-orang positif, benar-benar peduli dan sayang pada kita sangatlah penting. Kamu tidak harus berasal dari keluarga yang sempurna untuk bisa jadi baik. Kamu bisa menemukan keluarga baru di luar rumah, misalnya teman-teman atau komunitas hobi. Bergaulah dengan orang-orang yang sehat, supaya kamu ikut jadi sehat.
Jadi seperti itu ya, teman-teman. Semoga artikel ini bermanfaat dan hidup kita bisa penuh makna. Jika teman-teman punya saran lain atau sekedar ingin curhat, kolom komentar selalu terbuka.