Penulis: Shafira Salwa Salsabil
Penyakit tekanan darah tinggi pada manusia telah lama diketahui masyarakat.
Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa anjing dan kucing juga dapat menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Gambar 1. Pengukuran tekanan darah pada kucing [3]
Hipertensi, atau yang biasa disebut sebagai tekanan darah tinggi, terjadi ketika kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh terlalu besar [1].
Keadaan ini dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu hipertensi primer, sekunder, dan situasional.
1. Hipertensi sekunder
Kebanyakan kasus hipertensi pada anjing dan kucing masuk ke dalam kasus hipertensi sekunder yang disebabkan karena bawaan dari penyakit lainnya [2,4].
Penyakit-penyakit yang biasanya berhubungan dengan peningkatan tekanan darah antara lain: penyakit ginjal kronis, hipertiroid, hyperadrenocorticism, diabetes mellitus, pheochromocytoma, obesitas dan hyperaldosteron [2,3].
Selain itu, hipertensi sekunder juga dapat terjadi akibat pemberian terapi (efek samping obat-obatan) atau agen-agen toksik yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah [2].
2. Hipertensi situasional
Hipertensi situasional disebabkan oleh perubahan sistem saraf otonom yang timbul dari efek kegembiraan atau kecemasan pada pusat sistem saraf pusat yang lebih tinggi [2].
Oleh karena itu, hipertensi situasional terjadi akibat adanya stresor dari lingkungan, genetik, dan gaya hidup [2].
3. Hipertensi idiopatik/primer
Hipertensi primer merupakan kasus peningkatan tekanan darah yang terjadi tanpa adanya penyakit bawaan ataupun pengaruh lingkungan lainnya [2].
Hewan dapat dicurigai mengidap hipertensi primer ketika pengukuran tekanan darah menunjukkan peningkatan yang berkelanjutan, bersamaan dengan hasil pemeriksaan darah dan urin yang normal [2].
Kasus hipertensi primer lebih banyak terjadi pada kucing, terhitung terdapat 13%-20% kasus hipertensi primer pada kucing. [2].
Pada manusia, hipertensi terjadi ketika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
Sedangkan, menurut Veterinary Blood Pressure Society, hewan tergolong hipertensi apabila tekanan darah lebih dari 150/95 mmHg [4].
Hipertensi pada anjing dan kucing berbahaya apabila didiamkan dalam waktu yang lama, karena peningkatan tekanan darah yang berkelanjutan dapat menyebabkan cedera pada jaringan, khususnya pada organ seperti: mata, ginjal, otak, jantung, dan pembuluh darah [2].
Oleh karena itu, pastikan anabulmu sehat selalu, memiliki lingkungan dan gaya hidup yang baik dengan rutin berkonsultasi dengan dokter hewan, ya!
Referensi:
[1] WHO. 2021. Hypertension. Diakses pada 3 September 2022 di https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
[2] Acierno MJ, Brown S, Coleman AE, Jepson RE, Papich M, Stepien RL, Syme HM. 2018. ACVIM consensus statement: Guidelines for the identification, evaluation, and management of systemic hypertension in dogs and cats. Journal of Veterinary Internal Medicine. 32:1803-18022.
[3] Dixon-Jimenez A, Rapoport G, Brown SA. 2011. Systemic Hypertension in Dogs and Cats. Today’s Veterinary Practice.
[4] Montoya JA, Morris PJ, Bautista I, Juste MC, Suarez L, Pena C, Hackett RM, dan Rawlings J. 2011. Hypertension: A Risk Factor Associated with Weight Status in Dogs. J. Nutr. 136.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.