http://.or.id/profesor-ridwan-nasir-luncurkan-biografi-menyongsong-takdir-meniti-asa/
Surabaya — Sabtu pagi (6/5), di aula pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, biografi Prof. Dr. H. Ridlwan Nasir MA dilucurkan. Buku setebal 370 halaman ini merupakan karya persembahan ulang tahunnya yang ke-66. Dalam peluncuran buku tersebut, selain dihadiri sang penulis, tampak pula para kolega dan murid profesor kelahiran Tegal ini.
Prof. Ridlwan, samenuturkan apabila biografi dirinya ini ditulis untuk pengingat bagi anak-cucu serta para muridnya. “Setidaknya dari buku ini keturunan saya bisa belajar banyak dari kehidupan saya selama ini.” kata pria yang pernah menjabat Rektor UIN Sunan Ampel selama dua periode dalam sambutannya.
Menurut Wakil Rais PWNU Jatim tersebut, melalui buku ada berbagai pelajaran hidup yang bisa dipetik dari perjalanannya. Hal ini berbeda apabila hanya disampaikan melalui lisan yang daya jangkau, durasinya lebih pendek, dan gampang dilupakan. Melalui buku, siapapun bisa belajar, kapan pun dan di manapun.
Buku yang ditulis Chafid Wahyudi, Wasid Mansyur, Rijal Mumazziq Z, Ali Hasan Siswanto serta Ach. Syaiful A’la ini mengupas perjalana hidup Prof. Ridlwan sejak menjadi yatim di usia 40 hari, belajar di Pondok Tebuireng, menapak karir sebagai aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII, menjabat sebagai rektor, Direktur Pascasarjana UINSA hingga ketua tim seleksi Ketua KPU Nasional.
Rentang perjalanan panjang inilah yang membuat tim penulis sepakat membukukan biografi Prof. Ridlwan. Sedangkan Prof. Masdar Hilmy, Ph.D yang merupakan Wakil Direktur Pascasarjana UINSA menjelaskan apabila buku “Menyongsong Takdir, Meniti Asa” adalah hamparan perjalanan yang pantas diapresiasi dalam sebuah buku. Dia menuturkan perjumpaan awalnya dengan Prof. Ridlwan dan bagaimana metode sang profesor dalam mengatur waktu, menjalin relasi, hingga menjadi organisatoris yang baik. “Apalagi beliau ini punya banyak ijazah amalan dari para kiai, yang juga diijazahkan kepada murid-muridnya.” kata Prof. Masdar.
Rentang perjalanan panjang inilah yang membuat tim penulis sepakat membukukan biografi Prof. Ridlwan. Sedangkan Prof. Masdar Hilmy, Ph.D yang merupakan Wakil Direktur Pascasarjana UINSA menjelaskan apabila buku “Menyongsong Takdir, Meniti Asa” adalah hamparan perjalanan yang pantas diapresiasi dalam sebuah buku. Dia menuturkan perjumpaan awalnya dengan Prof. Ridlwan dan bagaimana metode sang profesor dalam mengatur waktu, menjalin relasi, hingga menjadi organisatoris yang baik. “Apalagi beliau ini punya banyak ijazah amalan dari para kiai, yang juga diijazahkan kepada murid-muridnya.” kata Prof. Masdar.
Di antara amalan rutin yang dilakukan Prof. Ridlwan adalah Shalawat Badawiyah yang dia dapatkan melalui KH. Adlan Aly, Pengasuh PP. Walisongo Cukir Jombang. Amalan inilah yang biasanya dia ijazahkan untuk para mahasiswanya.
Sedangkan Prof. Ali Aziz, MA, salah satu koleganya, menjuluki Prof. Rodlwan sebagai Doctor Humoris Causa karena koleksi humornya yang berlimpah. “Di manapun Mas Ridlwan ini ada, pasti ada humor terbaru. Makanya beliau ini awet muda dan tampaknya nggak pernah susah,” kata dai yang baru saja pulang dari berdakwah di Amerika ini. (Rij/s@if)
ditulis oleh Rijal Mumazziq Z
Posted by Penerbit imtiyaz,http://imtiyaz-publisher.blogspot.com/
Penerbit Buku Buku Islam.
Oleh: Rijal Mumazziq Z
(Ketua Lembaga Ta’lif wa Nasyr PCNU Kota Surabaya)
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.