Hmmm libur-libur gini di kosan mending belajar dan ngerjakan tugas, ahahahaha. Yakali cuma bengong doang. Oke kali ini gue akan membagi pengetahuan tentang beberapa framework atau best practice mengenai manajemen resiko seperti ISO 31000, ERM COSO serta ISO 270001.
Siapa tau ada yang butuh, disini gue sudah merangkumnya dari berbagai sumber, so semoga membantu kamu-kamu yang sama-sama dapat tugas ini kelak hehe…
Berikut ini penjelasan beberapa framework atau best practices seperti ISO 31000, ERM COSO, dan ISO 27001
Framework / Best Practice
|
ISO 31000
|
What
|
ISO 31000 merupakan sebuah panduan atau best practice yang diterbitkan oleh International Organization for Standarization yang ditujukan
untuk dapat diterapkan dan disesuaikan untuk semua jenis organisasi dengan memberikan struktur dan pedoman terhadap semua operasi yang terkait dengan manajemen risiko. |
Why
|
ISO
31000 dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuan organisasi dengan dapat mengidentifikasi peluang serta ancaman serta secara efektif dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk menangani resiko. |
When
|
ISO
31000 diterapkan pada organisasi disaat suatu organisasi membandingkan praktik manajemen resiko terhadap tolak ukur yang diakui secara internasional, rinciannya ISO 31000 ini digunakan disaat 3 tahapan :
|
How
|
Di
dalam ISO 31000 terdapat beberapa prinsip yang harus dijalankan oleh organisasi untuk menerapkan manajemen resiko secara efektif, diantaranya :
|
Referensi ISO 31000:
Framework / Best Practice
|
ERM COSO
|
What
|
ERM COSO merupakan panduan yang dibuat oleh The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission
untuk internal organisasi dalam praktek terintegrasi dengan pengaturan dan pelakasanaan pengelolaan resiko dalam menciptakan, memelihara dan mewujudkan nilai-nilai tujuan perusahaan. |
Why
|
Organiasasi
beroperasi dalam lingkungan di mana faktor-faktor seperti globalisasi, teknologi, restrukturisasi, perubahan pasar, persaingan, dan regulasi menciptakan ketidakpastian. Ketidakpastian ini menciptakan risiko. ERM memungkinkan organisasi untuk mengelola risiko dalam risk appetite (suatu keadaan di mana organisasi memilih untuk menerima, memantau, mempertahankan diri, atau memaksimalkan diri melalui peluang-peluang yang ada). Akibatnya, organisasi yang mampu memberikan nilai maksimum kepada stakeholder dengan jaminan yang wajar bahwa risiko di luar risk appetite mereka akan dicegah. ERM akan membantu mencegah kegagalan bisnis masa depan dan skandal yang ada. Juga, sebuah perusahaan yang memanfaatkan ERM akan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Sarbanes-Oxley Act mengenai pengadaan kontrol internal laporan keuangan. |
When
|
ERM
COSO ini dipakai oleh organisasi disaat organisasi tersebut ingin menghadapi ketidakpastian dengan cara meciptakan nilai dari resiko atau peluang yang ada. ERM COSO ini digunakan disaat manajemen mengkaji dan memonitor risiko dari tingkat tinggi, atau melihat portofolio. Hal ini memungkinkan manajemen untuk pertama mengidentifikasi risiko dan kemudian menganalisis resiko yang mempengaruhi perusahaan. Dalam kerangka COSO, ERM digunakan dengan diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diatur dalam empat kategori:
Mengelola risiko dalam empat kategori dalam risk appetite entitas akan membantu dalam penciptaan nilai stakeholder.
|
How
|
ERM versi COSO terdiri dari 8 komponen
yang saling terkait. Kedelapan komponen ini diturunkan dari bagaimana manajemen menjalankan perusahaan dan diintegrasikan dengan proses manajemen. Kedelapan komponen ini diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan, baik tujuan strategis, operasional, pelaporan keuangan, maupun kepatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan. Komponen-komponen tersebut adalah:
Penerapan
komponen dalam berbagai tujuan tersebut dapat dilakukan pada entity-level, divisional, unit bisnis, dan/atau subsidiary. Hubungan antara ketiganya digambarkan oleh COSO dalam kubus tiga dimensi sebagai berikut: |
Referensi ERM COSO :
Framework / Best Practice
|
ISO 27001
|
What
|
ISO
27001 merupakan suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kemanan Informasi (SMKI) sebagian besar sebelumnya diangkat berdasarkan BS 7799 yang umum digunakan sejak tahun 1995 mengenai pengelolaan keamanan informasi. ISO 27001 lebih dikenal dengan nama ISMS (Information Security Management Systems) dan merupakan standard yang banyak dipakai untuk melakukan tata kelola keamanan informasi pada sebuah organisasi. ISO 27001 menyediakan kerangka kerja untuk netralitas penggunaan tehnologi, netralitas sistem manajemen pengelolaan rekanan yang memungkinkan suatu organisasi memastikan bahwa pengukuran keamanan informasi adalah efektif. Hal ini termasuk kemampuan mengakses data secara berkelanjutan, adanya kerahasiaan dan integritas atas informasi yang dimilikinya dan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan demikian pula dengan kesesuaian hukum. |
Why
|
Penerapan ISO 27001 sebagai jawaban atas persyaratan hukum dan kemungkinan besar ancaman keamanan seperti:
ISO
27001 disusun agar mudah saling melengkapi dengan standar sistem manajemen lainnya seperti ISO 9001 dan ISO 14001. Meskipun beberapa klausula tertentu berbeda, secara umum elemen-elemen yang ada termasuk dokumentasi, persyaratan audit dan tinjauan manajemen, memungkinkan suatu organisasi mengembangkan secara lebih luas integrasi sistem manajemen. Meskipun komunikasi moderen memerlukan suatu perantara berarti bahwa sebagian terbesar sistem ISMS diutamakan pada ICT, ISO 27001 adalah penerapan yang seimbang pada bentuk-bentuk informasi, seperti catatancatatan, gambar-gambar, dan percakapan-percakapan yang tersaji dalam bentuk kertas. |
When
|
Penggunaan ISO 27001 digunakan disaat ada pendekatan dalam pengamanan informasi yang merupakan suatu proses perlindungan terhadap informasi untuk memastikan beberapa hal berikut ini:
Pengamanan
informasi tersebut dapat dicapai dengan melakukan suatu kontrol yang terdiri dari kebijakan, proses, prosedur, struktur organisasi, serta fungsi-fungsi infrastruktur TI. |
How
|
Perusahan-perusahaan
yang akan mengimplementasikan konsep keamanan informasi sesuai ISO 27001 dapat berpedoman pada 14 aspek (menurut ISO 27001:2013), yang diantaranya adalah :
Pasal-pasal ISO 27001:2013
Annex A: List of controls and their objectives.
|
Referensi ISO 27001:
-
Semoga membantu yaaaa 😃😃😃😃😃😃😃😃
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.