Khajraj, As-syaikh Yang namanya tidak asing ditelinga para santri ini datang
menuntut ilmu ke Mesir, tepatnya di Univesitas terbesar Mesir Al-Azar, ketika
berusia 18th.
kemesir hingga akhir hayatnya , telah diceritakan kepada murit kesayangannya
Syekh Sya’roni.
perjalanan hidupku mulai awal hingga akhir, supaya keilmuanmu menjadi dalam
sehingga tercatat dalam benakmu seolah-olah kamu hidup bersamaku sejak awal
hidupku?”
Syekh Sya’roni
Al-Azhar, saat itu aku adalah pemuda yang lugu, belum ada tempat yang aku
singgahi dan tak seorangpun memperhatikanku”
hikayah hidupnya kepada Syekh Sya’roni.
membuatku surut untuk memperdalam ilmu keislaman.Ibarat orang minum air laut,
semakin aku meminumnya aku semakin haus dan seperti mau meraih semuanya”.
sejatinya.
terjadi, aku keluar mengambil kulit semangka yang tergeletak hina di samping
tempat wudlu. Aku mencucinya dan makan rizki yang bagiku itu sangat berarti.
Rupanya kebiasaan orang miskin yang aku jalani ini diketahui oleh seseorang
yang kemudian aku ketahui bekerja di tempat penggilingan gandum. Mungkin karena
iba dengan nasibku, tapi yang pasti beliau sangat baik dan berjasa dalam hidupku,
orang itu membelikan aku semua kebutuhanku dari buku-buku dan pakaian.”
sesuatu kepada siapapun. Apapun yang kamu perlukan akan aku penuhi”
ketika di malam yang sepi, ketika orang-orang sedang tidur, tiba-tiba sang
dermawan itu mendatangiku
berhenti di suatu tangga tempat bahan bakar. Tangga itu lumayan tinggi. Di
tengah pikiranku yang berkecamukmengapa aku dibawa ke tempat ini tiba-tiba
orang mulia itu berkata kepadaku:
berpikir apa makna semua ini. Orang tua asuhku itu terus bilang, “Ayo
terus naik, terus “.
semua kawan sezamanmu telah mati. Kamu akan unggul melebihi semua ulama Mesir.
Murid-muridmu akan menjadi guru-guru besar. Inilah yang terjadi dalam
kehidupanmu hingga tertutup penglihatanmu”.
buta?”
dalam benakku terucap…
membrondong dekup dadaku..
suratan wajib bagimu”.
lagi, ujar cerita Imam Besar ini kepada santri kesayangannya Syekh Sya’oni.
di Al-Azhar, Beliau mendengarkan pengajian para Ulama, para Ahli fikih serta
para Ahli tasawwuf secara khusus.
central fikih dan tasawwuf. Bagi sufi agung ini waktu mempunyai arti yang
sangat besar. Dalam hal ini, Syekh Sya’roni berkata:
selama 20 tahun. Sungguh saya tidak pernah mendapatkan dirinya lupa sedikitpun.
Beliau tidak pernah melakukan suatu pekerjaan yang tidak ada artinya, baik
siang maupun malam”.
sunnah secara sempurna. Beliau berkata:
kembali menjadi seorang pemalas”.
banyak omongnya, beliau akan langsung berkata:
kita”.
menyempatkan diri untuk berdiam diri dalam sebuah Khanqah saidus suada’ (tempat
berkontemplasi dan bertafakurnya Para Sufi).
Thariqah kaum sufi. Kesibukanku selalu aku isi dengan membaca buku-buku mereka
dan mengambil pelajaran dari tingkah laku mereka, serta berkumpul dengan para
ahli tasawwuf” demikian Syekh Zakaria berujar
kepada Syekh Sya’roni suatu ketika.
Dalam Khanqah ini beliau selalu berkumpul dengan
Para Ahli sufi untuk mengambil manfaat dari ilmu mereka. Demikian juga mereka
mengambil manfaat ilmu beliau dalam fikih dan syariat. Kehidupan beliau di
dalam Khonqoh banyak mempengaruhi beberapa karyatulis beliau, seperti Syarah
Risalah Al-Qusyairy ( dalam ilmu Tasawwuf), Qowaid sufiah ( dalamm kaedah-kaedah
para Sufi), serta catatan pinggir/ Hayiah beliau dalam kitab Tafsir Baidlowi.
Kiranya sangat bermanfaat di sini untuk mengetahui sejarah khanqah saidus
suada’.
Mesir. Sekaligus merupakan tempat untuk berkontemplasi Syekh Zakaria untuk
waktu yang lama. Syekh Zakaria telah mempersiapkan dirinya di khanqah saidus
suada’ untuk menulis beberapa karangannya yang besar, sebut saja misalnya:
muridnya Syekh Sya’roni untuk membantu menulis.
seolah-olah saya duduk dengan para raja yang shalih yang arif. Mufti besar
Mesir, para Pangeran dan Pembesar ketika duduk di hadapan beliau seperti
anak-anak kecil dihadapan orangtuanya”.
peristiwa. Ketika dia tahu akan kedatangan Syekh Zakariya untuk menyelesaikan
masalah ini, dia memerintahkan supaya di depan rumahnya dipasang rantai. Ketika
Syekh Zakariya melihat ada rantai, beliau memotong rantai tadi dengan kertas
yang ada di tanganya. Selanjutnya beliau masuk bersama para penduduk. Tertulis
dalam biografi beliau, bahwa permulaan “Kasyf” (tersingkapnya rahasia
ilahi) muncul setelah beliau mengarang Kitab Syarah Bahjah, di mana orang-orang
tercengan seakan berkata tidak mengakui bahwa itu merupakan karangan beliau.
Mereka menulis kitab Al-A’ma wal Bashir sebagai komentar dan celaan terhadap
beliau. Dalam kitab ini Syekh Zakaria bercerita :
selalu dikabulkan. Setiap aku mendoakan seseorang,maka doa permohonan itu pasti
diterima”.
sepuluh hari terakhir bulan ramadhan di Masjid al-Azhar, demikian beliau
melanjutkan kisah Kasyaf –nya, tiba-tiba aku didatangi seorang pedagang dari
Negeri Syam.
memulai kata-katanya,
agar datang kepadamu wahai Syekh, doakan saya supaya penglihatan saya
dikembalikan”
penglihatannya dikembalikan.
dikembalikan, kamu harus meninggalkan negeri ini”. Begitu aku katakan
kepadanya,
hari, karena aku takut jika dia sembuh di Mesir, dia akan cerita pada orang
banyak. Maka pergilah pedagang tersebut dan dikembalikan penglihatannya di Gaza
(Palestina).
membalasnya.
maka kamu akan buta lagi”,
sampai akhirnya mati dalam keadaan tidak buta.
beliau Syarh Bukhori. Di tengah-tengah aku membaca, beliau berkata padaku.
“Cukup, ceritakan padaku mimpimu malam ini”.
Zakaria dalam suatu kapal yang layarnya dari sutra, tampar dan permadaninya
dari sutra hijau tipis, ada banyak balai-balai dan bantal dari sutra. Di situ
aku melihat Imam Syafi’i duduk dan Syekh Zakaria di sampingnya. Kapal ini terus
berjalan dan berhenti di pulau bak hati ikan yang sangat Indah. Ada perkebunan,
buah buahan dan wanita-wanita cantik.
aku akan dimakamkan di samping Imam Syafi’i radiallahu ‘anhu.”
telah menyiapkan makam untuk beliau di Bab Nasr, lalu kawan Sya’roni yang tahu
tentang mimpinya barkata:
Khair Bik (wakil raja) sambil berkata:
mampu datang ke sini. Raja memerintahkan kalian untuk membawa Syekh Zakaria ke
medan Qal’ah untuk dishalati di sana”.
pemakaman Syekh Najmuddin Al-Khayusyani di depan makam Imam Syafi’i”.
kerahmatulloh pada bulan Dzulhijjah tahun 926 H.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.