Halaqah 92 ~ Persaksian Bahwa Seseorang Penduduk Surga Atau Neraka Bag 02
📘 Halaqah Silsilah Ushulus Sunnah
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن وله
Beliau mengatakan,
وَمَنْ لَقِيَ اَللَّهَ بِذَنْبٍ يَجِبُ لَهُ بِهِ اَلنَّارُ تَائِبًا غَيْرَ مُصِـرٍّ عَلَيْهِ فَإِنَّ اَللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ، وَيَقْبَلُ اَلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ، وَيَعْفُو عَنْ اَلسَّيِّئَاتِ،
Kemudian beliau memperinci keadaan orang-orang yang berdosa
وَمَنْ لَقِيَ اَللَّهَ
Barangsiapa yang bertemu dengan Allāh dihari Kiamat dengan membawa dosa, yang sebenarnya dengan dosa tadi bisa masuk ke dalam Neraka, tapi dia datang kepada Allāh dalam keadaan bertaubat sudah dengan dari dosa-dosa tadi,
غَيْرَ مُصِـرٍّ عَلَيْهِ
Dan dia tidak terus-menerus melakukan dosanya bertemu kepada Allāh di hari kiamat dalam keadaan bertaubat, meninggal dalam keadaan dia sudah bertobat dari dosa-dosanya.
فَإِنَّ اَللَّهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ،
Maka Allāh ﷻ akan memberikan taubat kepada orang tersebut dan menerima taubat, Allāh subhanahu wa ta’ala menerima tobat dari hamba-hambaNya dan memaafkan dari kejelekan².
Sebagaimana firman Allāh
وَهُوَ ٱلَّذِى يَقْبَلُ ٱلتَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِۦ وَيَعْفُوا۟ عَنِ ٱلسَّيِّـَٔاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ
[QS Asy-syura 25]
Dialah Allāh subhanahu wa ta’ala yang menerima taubat dari hamba-hambaNya dan Dialah yang memaafkan dari berbagai kesalahan.
Dan Allah subhanahu wa ta’ala mengatakan,
إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ..
[QS An Nisa 17]
Sesungguhnya taubat yang Allāh berikan kepada seseorang adalah diberikan kepada orang-orang yang melakukan kemaksiatan karena kebodohan dia kemudian dia segera bertobat kepada Allāh.
Maka orang yang demikian bertobat kepada Allāh, Allāh subhanahu wa ta’ala akan mengampuni dosa, jadi orang yang kita lihat dia berbuat maksiat tadi ada kemungkinan dia termasuk golongan yang satu ini, bagaimana kita mengatakan bahwasanya dia adalah penduduk Neraka,
وَمَنْ لَقِيَهُ وَقَدْ أُقِيمَ عَلَيْهِ حَدُّ ذَلِكَ اَلذَّنْبِ فِي اَلدُّنْيَا،
Dan barangsiapa yang bertemu dengan Allāh dan sudah ditegakkan hukuman terhadap dosa tadi didunia yang berdosa dia mencuri tapi sudah dipotong tangannya dia membunuh dan sudah dibunuh, dia berzina dan sudah dirajam
، فَهُوَ كَفَّارَتُهُ
Maka yang demikian adalah kafarah.
Hukuman tadi itu adalah sebagai kafarah, hilang dosanya dengan sebab hukuman tadi
كَمَا جَاءَ فِي اَلْخَبَرِ عَنْ رَسُولِ اَللَّهِ
Sebagaimana telah datang kabar dari Rasulullah ﷺ.
yaitu kabar tentang orang yang diampuni dosanya ketika dia ditegakkan baginya hukuman didunia. sebagaimana dalam hadits Ketika Nabi ﷺ mengabarkan tentang orang yang melakukan dosa-dosa yang disebutkan dalam sebuah baiat Ubadah bin As-samit Kemudian menceritakan kami bersama Rasulullah ﷺ didalam sebuah majelis Kemudian beliau mengatakan kalian baiat aku untuk tidak menyekutukan Allāh
وَلَا تَزْنُوا
dan supaya kalian tidak berzina supaya kalian tidak mencuri supaya kalian tidak membunuh jiwa yang Allāh haramkan kecuali dengan hak,
فَمَنْ وَفَى مِنْكُمْ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ
Barangsiapa yang menyempurnakan itu semuanya / Baiat ini maka pahalanya adalah atas Allāh, Allāh yang akan memberikan pahala
وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ
Barangsiapa yang melakukan sebagian dari dosa-dosa tadi mencuri atau membunuh atau berzina
فَعُوقِبَ بِهِ
Kemudian dia dihukum rajam atau dipotong tangannya atau di qisas/ dibunuh
فَهُوَ لَهُ كَفَّارَةٌ
Maka itu adalah kafarah bagi orang tersebut.
Itu adalah penebus dosa, dia kalau sudah dipotong tangannya didunia maka tidak di adzab oleh Allāh karena mencuri di akhirat kelak.
Kalau dia sudah dirazam di dunia maka tidak akan dianggap oleh Allah dengan sebab perzinahan tadi di akhirat kelak.
وَمَنْ أَصَابَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئًا فَسَتَرَهُ اللَّهُ فَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ
Dan barangsiapa yang melakukan salah satu di antara dosa-dosa tadi kemudian Allāh tutupi, enggak ada yang tahu dia yang berzina dan Allāh tutupi dia, tidak ada yang tahu dan tidak sampai perkaranya kepada penguasa, maka orang yang demikian urusannya adalah kepada Allāh kalau Allāh subhanahu wa taala menghendaki maka Allāh mengampuni dia dan memaafkan dia dan kalau Allāh menghendaki maka Allāh akan mengadzabnya artinya meninggal dunia belum bertobat dan enggak ada orang yang tahu, dia yang tahu di berzina dan tidak sampai urusannya kepada penguasa tidak sampai ditangkap tidak ada orang yang tahu kalau dia meninggal dunia dalam keadaan belum bertobat kalau yang bertobat diampuni oleh Allāh, sementara orang ini belum bertaubat maka itu dikembalikan kepada Allāh ﷻ kalau Allāh menghendaki maka Allāh mengampuni kalau Allāh menghendaki maka akan Allāh mengazabnya hadits ini muttafaqun alaihi riwayatkan oleh Bukhari dan juga muslim.
Kemudian beliau mengatakan,
وَمَنْ لَقِيَهُ مُصِـرًّا غَيْرَ تَائِبٍ مِنْ اَلذُّنُوبِ اَلَّتِي قَدْ اِسْتَوْجَبَ بِهَا اَلْعُقُوبَةَ فَأَمْرُهُ إِلَى اَللَّهِ، إِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ، وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُ،
Dan Barangsiapa yang bertemu kepada Allāh dalam keadaan terus melakukan dosa tidak bertobat kepada Allāh dari dosa tadi, dosa-dosa yang mengharuskan hukuman di dunia yaitu ada hukuman yang seperti itu hukuman fisik dipotong tangan atau dirajam atau dibunuh
فَأَمْرُهُ إِلَى اَللَّهِ
maka urusannya adalah kepada Allāh kalau Allāh menghendaki Allāh akan mengadzabnya dan kalau Allāh menghendaki maka Allāh akan mengampuni dosanya, sebagaimana dalam hadits Ubadah bin As-samit yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim
وَمِنْ لَقِيَهُ وَهُوَ كَافِرٌ
Dan barangsiapa yang bertemu dengan Allāh dalam keadaan dia Kafir (kalau tadi kan Muslim), kalau dia bertemu dengan Allāh dalam keadaan dia kafir
عَذَّبَهُ وَلَمْ يَغْفِرْ لَهُ.
Maka Allāh subhanahu wa ta’ala akan mengazabnya dan tidak akan mengampuni dosanya .
Jadi kalau muslim masih ada harapan untuk diampuni, tapi kalau yang meninggal adalah orang kafir maka Allāh subhanahu wa ta’ala akan mengazabnya dan tidak akan mengampuni dosa dia akan diadzab didalam Neraka selama-lamanya
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ
[QS Al Bayyinah 6]
Orang-orang yang kafir dari kalangan ahli kitab dan juga orang-orang musyrikin mereka didalam Jahanam kekal didalamnya
وَلَمْ يَغْفِرْ لَهُ.
Dan Allāh tidak akan mengampuni dosa-dosanya.
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ
Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik.
Yaitu orang yang meninggal dunia dalam keadaan syirik maka Allah tidak akan mengampuni dosa syirik tersebut.
وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ
Dan Allāh masih mengampuni dosa yang lain bagi siapa yang Allāh kehendaki.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqoh kali ini semoga bermanfaat dan sampai bertemu kembali pada halaqoh selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.