PAI

20 Sifat Mustahil Allah SWT Dengan Penjelasannya Lengkap!


 Sifat Mustahil Allah SWT 

20 Sifat Mustahil Allah SWT
20 Sifat Mustahil Allah SWT 


“Sifat Mustahil Allah” merujuk pada sifat-sifat yang tidak mungkin atau tidak layak untuk dimiliki oleh Allah dalam konsep teologi Islam. Dalam ajaran Islam, Allah dianggap Maha Suci dan Maha Kuasa, sehingga ada beberapa sifat yang dianggap tidak mungkin atau tidak pantas untuk dimiliki oleh-Nya. Berikut adalah beberapa contoh sifat-sifat mustahil Allah:

  1. Keterbatasan: Allah dianggap Maha Kuasa dan Maha Luas, sehingga memiliki keterbatasan dalam hal apapun dianggap sebagai sifat yang tidak mungkin bagi-Nya.
  2. Kematian: Allah dianggap sebagai Yang Maha Hidup dan tidak dapat mati. Konsep kematian adalah sifat yang mustahil bagi-Nya.
  3. Lahir dan Mati: Allah dianggap tidak dilahirkan dan tidak mati. Konsep kelahiran dan kematian adalah sifat yang tidak dapat melekat pada-Nya.
  4. Berubah: Allah dianggap tidak berubah dalam sifat-sifat-Nya. Konsep perubahan adalah mustahil bagi-Nya.
  5. Tergantung: Allah dianggap tidak membutuhkan sesuatu atau seseorang. Sifat ketergantungan dianggap tidak mungkin bagi-Nya.
  6. Diperoleh Ilmu: Allah dianggap Maha Mengetahui dengan ilmu yang mutlak dan tidak terbatas. Diperolehnya ilmu atau pengetahuan oleh Allah dianggap mustahil.
  7. Tidak Adil: Allah dianggap sebagai Zat yang Maha Adil. Oleh karena itu, sifat tidak adil dianggap mustahil bagi-Nya.
  8. Lupa: Allah dianggap Maha Ingat dan tidak mungkin melupakan sesuatu. Sifat lupa dianggap tidak mungkin bagi-Nya.

Sifat-sifat mustahil Allah ini diterima dalam ajaran Islam sebagai bagian dari konsep keilahian dan keagungan-Nya. Penolakan terhadap sifat-sifat ini merupakan bagian dari konsep tauhid (keyakinan akan keesaan Allah) dalam Islam.

20 Sifat Mustahil Allah SWT 

1. Adam – ﻋَﺪَﻡْ : Tiada

Allah SWT  tidak mungkin tidak ada dalam segala hal kehidupan, Allah adalah Sang Pencipta dari alam semesta ini.

Allah punya sifat Wujud yang artinya ada, maka mustahil allah memiliki sifat adalm atau tiada.

2. Huduts – ﺣُﺪُﻭْﺙْ : Baru

Allah SWT ada sebelum segala sesuatunya ada dan tercipta dengan sifat wajib Allah yakni qidam yang berarti terdahulu.

Allah SWT merupakan permulaan dan mendahului segala yang ada dan kemudian menciptakan segala hal atas kehendakny.

3. Fana – ﻓَﻨَﺎﺀِ : Berubah-ubah (akan binasa)

Allah tidak mungkin binasa karena Allah itu kekal dalam keabadian.

Kehadiran Allah SWT tak ada permulaan dan tak ada akhir atau kematian atau kebinasaan karena Allah SWT kekal selama-lamanya. 

Allah memiliki sifat Baqa yang mana kekal atas segala keagungan dan kebesarannya.

4. Mumatsalatuhu lilhawadits – ﻣُﻤَﺎﺛَﻠَﺘُﻪُ ﻟِﻠْﺤَﻮَﺍﺩِﺙِ : Sama dengan makhluk-Nya

Allah SWT tak mungkin serupa atau sama seperti makhluk-makhluk ciptaannya.

Allah sudah pasti berbeda dengan makhluk ciptaannya.

5. Qiamuhu bighairih – ﻗِﻴَﺎﻣُﻪُ ﺑِﻐَﻴْﺮِﻩِ : Berdiri-Nya dengan yang lain

Allah SWT tidak mungkin bergantung pada makhluk lain karena ia memiliki kekuasaan di atas segala alam dan seisinya.

Allah itu Maha Agung dan Maha berdiri sendiri sehingga tak butuh pertolongan dari siapa pun.

Sifat mustahil ini berkebalikan dengan sifat Allah yakni Qiyamuhu Binafsihi.

6. Ta’addud – ﺗَﻌَﺪُّﺩِ : Lebih dari satu (berbilang)

Allah tak terbilang karena ia Maha Esa yakni dzat tunggal atas kebesarannya.

Mustahil bagi Allah SWT memiliki sifat ta’adud yang berarti lebih dari satu dan tak bersekutu atau beranak pinak.

7. Ajzun – ﻋَﺟْﺰٌ : Lemah

Allah SWT tak mungkin memiliki kelemahan sedikit pun atas apa apa kehendak dan segala kekuasannya.

Sifat mustahil Adzun ini berkebalikan dengan sifat Allah SWT qudrat yang mana Maha Kuasa atas segala kekuatan yang begitu sempurna.

8. Karahah – ﻛَﺮَﺍﻫَﻪْ : Tidak berkemauan (terpaksa)

Allah SWT tak terpaksa dalam melakukan apa yang sudah dikehendakinya.

Ini karena allah bersifat Iradat yang mana berkehendak atas segala Sesuatu di alam semesta dan seisinya.

9. Jahlun – ﺟَﻬْﻞٌ : Bodoh

Alah tak mungkin bersifat bodoh karena Allah Tahu segalanya di alam semesta ini.

Sifat jahlun ini berkebalikan dengan Ilmun yakni menguasai pengetahuan dengan segala keagungan dan kekuasannya.

10. Al-Maut – ﺍَﻟْﻤَﻮْﺕ : Mati

Allah tak mungkin mati atau binasa karena ia memiliki dzatnya kekal abadi atas kekuatannya yang begitu sempurna.

Sifat Al Maut ini berkebalikan dengan Sifat Allah yang hayat yakni kekal.

11. Shummum – ﺍﻟصُمُّمْ : Tuli

Allah SWT tak mungkin tidak mendengar karena Allah Maha Mendengar segala sesuatu apa-apa yang terjadi di alam semesta.

Sifat mustahil shamamun bekebalikan dengan maha mendengar.

12. Al-Umyu – ﺍﻟْﻌُﻤْﻲُ : Buta

Allah SWT tak mungkin buta atau tak bisa melihat apa-apa yang terjadi, bahkan kasat mata sekallipun Allah bisa melihatnya.

13. Al-Bukmu – ُﺍﻟْﺑُﻜْﻢ : Bisu

Allah SWT tak mungkin bisu atau diam, ini karena Allah SWT bersifat kalam, yakni berfirman bagi keselamatan dan tuntutan hidup bagi manusia.

Mustahil bagi Allah SWT tidak berkata-kata atas segala yang telah terjadi dan tercipta atas kekuasaannya.

14. Ajizan – ﻋَﺎﺟِﺰًﺍ :lemah

Allah SWT tak mungkin lemah karena dia memiliki kekuatan dan kekuasaan yang sempurna bagi kebesaran alam semesta dan isinya.

15. Mukrahan – مُكْرَهًا : tidak menentukan (terpaksa)

Allah SWT tak mungkin terpaksa atas segala ciptaannya, karena Ia memiliki kekuasaan dan berkehendak atas segala sesuatunya.

Tak ada satupun makluk Allah yang bisa menghentikan kehendak Allah karena Allah Maha Menghendaki.

16. Jahilan – ﺟَﺎﻫِﻼً : yang bodoh

Allah SWT tak mungkin bodoh atau tak berpengetahuan.

Segala pengetahuan, keilmuan adalah Ciptaan Allah SWT sehingga mustahil jika Ia bersifat bodoh.

Allah bersifat Aliman yakni Maha Mengetahui segala hal.

17. Mayitan – َََﻣَﻴِّتا : Keadaan-Nya yang mati

Allah SWT tak mungkin mati, binasa, hilang, dan tergantikan oleh apapun karena Allah SWT kekal abadi dalam kesempurnaan kekuatannya.

Mustahil untuk Allah tidur atau istirahat dan dalam keadaan.

Kaunuhu Mayitan ini berkebalikan dengan sifat Allah yang hayyan yakni Maha Hidup.

18. Ashamma – ﺃَﺻَﻢَّ : tuli

Allah tidak mungkin tuli atau tak mendengar.

Ia selalu mendengar doa para umat karena dia maha mendengar segala sesuatunya.

19. A’maa – ﺃَﻋْﻤَﻰ : Keadaan-Nya yang buta

Allah SWT tak mungkin buta atau tak bisa melihat.

Allah SWT mengawasi makhluk-makhluk dan tidak ada yang bisa lepas dari penglihatan Allah SWT.

20. Abkam – ﺃَﺑْﻜَﻢْ : bisu

Allah SWT tak mungkin bisa sejalan dengan sifat mustahil Allah SWT bakamun.

Sifat ini berkebalikan dengan sifat Allah yang mutakaliman yakni Maha Berkata atau Berfirman.


Sekian 20 Sifat Mustahil Allah SWT Dengan Penjelasannya Lengkap! semoga dapat bermanfaat dan membantu pemahamanmu mengenai Sifat Mustahil Allah SWT.

Baca Juga Artikel PAI lainnya:


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top