Pertumbuhan manusia
yang kian pesat tiap tahunnya memberikan dampak bagi berbagai hal. Sifat
manusia yang terus bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya berdampak
kepada alat yang digunakan, yakni kendaraan. Jumlah kendaraan bermotor di
Indonesia menurut data Korps Lalu Lintas Polri pada tahun 2014 mencapai 104,211
juta unit. Jumlah ini meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Populasi
kendaraan bermotor terbanyak masih dipegang oleh sepeda motor dengan jumlah
85,253 juta unit atau meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan
jumlah kendaraan mobil penumpang yakni 10,54 juta unit, meningkat 11 persen
dari tahun sebelumnya.
yang kian pesat tiap tahunnya memberikan dampak bagi berbagai hal. Sifat
manusia yang terus bergerak dari suatu tempat ke tempat lainnya berdampak
kepada alat yang digunakan, yakni kendaraan. Jumlah kendaraan bermotor di
Indonesia menurut data Korps Lalu Lintas Polri pada tahun 2014 mencapai 104,211
juta unit. Jumlah ini meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Populasi
kendaraan bermotor terbanyak masih dipegang oleh sepeda motor dengan jumlah
85,253 juta unit atau meningkat 11 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan
jumlah kendaraan mobil penumpang yakni 10,54 juta unit, meningkat 11 persen
dari tahun sebelumnya.
Tidak hanya secara
nasional, pertumbuhan kendaraan bermotor secara besar juga terjadi di Kota
Malang. Data Satuan Lalu Linta Polres Malang Kota pada September 2014 mencatat,
selama lima tahun terakhir pertumbuhan sepeda motor di Malang mencapai 175.000
unit dan 25.000 unit untuk roda empat. Setidaknya, 3000 sepeda motor baru dan
500 mobil baru memasuki Kota Malang setiap bulannya. Hal ini terjadi
dikarenakan Malang yang juga sebagai kota pendidikan, dimana setiap tahunnya
ribuan mahasiswa baru berkuliah di Malang dan membutuhkan kendaraan sebagai
alat transportasi. Hal ini dipicu juga dengan mudahnya masyarakat untuk membeli
kendaraan melalui dealer. Dealer pun juga memberikan kemudahan berupa kredit
pembayaran yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, Malang juga
termasuk salah satu destinasi wisata pilihan masyarakat dikala musim libur
sehingga turut menambah jumlah kendaraan di Kota Malang.
nasional, pertumbuhan kendaraan bermotor secara besar juga terjadi di Kota
Malang. Data Satuan Lalu Linta Polres Malang Kota pada September 2014 mencatat,
selama lima tahun terakhir pertumbuhan sepeda motor di Malang mencapai 175.000
unit dan 25.000 unit untuk roda empat. Setidaknya, 3000 sepeda motor baru dan
500 mobil baru memasuki Kota Malang setiap bulannya. Hal ini terjadi
dikarenakan Malang yang juga sebagai kota pendidikan, dimana setiap tahunnya
ribuan mahasiswa baru berkuliah di Malang dan membutuhkan kendaraan sebagai
alat transportasi. Hal ini dipicu juga dengan mudahnya masyarakat untuk membeli
kendaraan melalui dealer. Dealer pun juga memberikan kemudahan berupa kredit
pembayaran yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Selain itu, Malang juga
termasuk salah satu destinasi wisata pilihan masyarakat dikala musim libur
sehingga turut menambah jumlah kendaraan di Kota Malang.
Hal ini menimbulkan
terjadinya kemacetan di beberapa tempat di kota Malang. Apalagi, setiap
menjelang sore hari dikala banyak pelajar maupun mahasiswa pulang. Transportasi
umum yang diharapkan dapat mengatasi masalah melimpahnya kendaraan bermotor
serta kemacetan, terasa kurang ampuh. Ironis, jumlah angkutan umum di kota
Malang justru mengalami penurunan. Pada tahun 2014, jumlah angkutan kota di
Malang menurun 1000 unit dari 2500 menjadi 1500 unit yang masih beroperasi.
Kondisi ini terjadi akibat sepinya pengguna angkutan kota, yang justru beralih
menggunakan kendaraan pribadi dalam bepergian. Hal ini juga diperparah dengan
ketidaklayakan angkutan kota yang ada. Dari 1500 unit yang ada, hanya 70 persen
yang layak jalan.
terjadinya kemacetan di beberapa tempat di kota Malang. Apalagi, setiap
menjelang sore hari dikala banyak pelajar maupun mahasiswa pulang. Transportasi
umum yang diharapkan dapat mengatasi masalah melimpahnya kendaraan bermotor
serta kemacetan, terasa kurang ampuh. Ironis, jumlah angkutan umum di kota
Malang justru mengalami penurunan. Pada tahun 2014, jumlah angkutan kota di
Malang menurun 1000 unit dari 2500 menjadi 1500 unit yang masih beroperasi.
Kondisi ini terjadi akibat sepinya pengguna angkutan kota, yang justru beralih
menggunakan kendaraan pribadi dalam bepergian. Hal ini juga diperparah dengan
ketidaklayakan angkutan kota yang ada. Dari 1500 unit yang ada, hanya 70 persen
yang layak jalan.
Pemerintah Kota
Malang nampaknya harus berpikir keras untuk mengurangi jumlah kendaraan
bermotor yang ada di Malang. Menambah kendaraan angkutan kota, menjadi salah
satu cara untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Tidak hanya
diperbanyak, kondisi angkutan kota yang kurang layak juga harus menjadi
perhatian. Dengan kondisi kendaraan yang layak dan nyaman, masyarakat tentu
akan merasa aman ketika menggunakan angkutan kota. Salah satu inovasi yang ada
saat ini adalah Bus Halokes alias bis sekolah. Bus ini ditujukan untuk para
pelajar di kota Malang. Namun, jumlah armada bus yang ada nampaknya terlalu
sedikit dibandingkan dengan kebutuhan. Nampaknya, pemerintah harus menambah
jumlah bus sekolah agar mengurangi pelajar menggunakan kendaraan pribadi ketika
pergi ke sekolah.
Malang nampaknya harus berpikir keras untuk mengurangi jumlah kendaraan
bermotor yang ada di Malang. Menambah kendaraan angkutan kota, menjadi salah
satu cara untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Tidak hanya
diperbanyak, kondisi angkutan kota yang kurang layak juga harus menjadi
perhatian. Dengan kondisi kendaraan yang layak dan nyaman, masyarakat tentu
akan merasa aman ketika menggunakan angkutan kota. Salah satu inovasi yang ada
saat ini adalah Bus Halokes alias bis sekolah. Bus ini ditujukan untuk para
pelajar di kota Malang. Namun, jumlah armada bus yang ada nampaknya terlalu
sedikit dibandingkan dengan kebutuhan. Nampaknya, pemerintah harus menambah
jumlah bus sekolah agar mengurangi pelajar menggunakan kendaraan pribadi ketika
pergi ke sekolah.
Disamping itu, Malang
mungkin bisa meniru suksesnya Jakarta, Yogyakarta, dan Solo dalam menggunakan
bus rapid transit menjadi transportasi umum yang diminati oleh masyarakatnya.
Dengan menggunakan bus, jumlah penumpang yang terangkut juga makin banyak.
Selain itu, kondisi bus yang nyaman dan tarif yang lebih murah dapat membuat
masyarakat beralih menggunakan kendaraan tersebut. Memang, diperlukan lagi
biaya untuk membangun fasilitas penunjangnya seperti halte, maupun lajur khusus
dan separator. Selain itu, perlu adanya keseriusan pemerintah agar moda
kendaraan umum berbasis bus ini dapat bertahan lama dan tetap diminati
masyarakat.
mungkin bisa meniru suksesnya Jakarta, Yogyakarta, dan Solo dalam menggunakan
bus rapid transit menjadi transportasi umum yang diminati oleh masyarakatnya.
Dengan menggunakan bus, jumlah penumpang yang terangkut juga makin banyak.
Selain itu, kondisi bus yang nyaman dan tarif yang lebih murah dapat membuat
masyarakat beralih menggunakan kendaraan tersebut. Memang, diperlukan lagi
biaya untuk membangun fasilitas penunjangnya seperti halte, maupun lajur khusus
dan separator. Selain itu, perlu adanya keseriusan pemerintah agar moda
kendaraan umum berbasis bus ini dapat bertahan lama dan tetap diminati
masyarakat.
Sumber:

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.