detail arsitektur

Soekarno Memorial Space: Menyorot Detail Ruang



Hasil beberapa
jepretan pada detail ruang bangunan Soekarno Memorial Space memberi banyak
pelajaran tentang sikap modernitas dalam arsitektur.


naungan atap yang terkesan melayang di atas dinding.
dok arsitekemarinsore 2021

Di dalam
kawasan ini terdapat dua bangunan; yang pertama di bagian depan yang berfungsi sebagai
museum dan perpustakaan sekaligus enterance, menuju area bangunan di
belakangnya yakni makam Bung Karno yang difasilitasi fungsi penunjang di sisi
kanan dan kiri depan.

Perhatian saya
tertuju pada detail-detail pada ruang seperti bidang dinding, bukaan maupun
lantai dan ceiling. Di area pemakaman yang terkesan menjaga suasana kekhusyuan,
atap tajuk dan limasan diterapkan dengan kepatuhan. Sementara elemen-elemen
ruang yang disebutkan tadi mencari jalan bentuknya untuk tidak terjebak dalam
kebekuan bangunan tradisional.

celah antar dua dinding pada sudut bangunan.
dok arsitekemarinsore 2021

Di bawah atap
limasan bangunan penunjang seperti galeri dan toilet di sisi timur area
pemakaman utama menunjukkan detail-detail ruang yang menarik meskipun
ruang-ruang itu ditempatkan barang-barang pameran yang tidak tertata. Perhatian
saya tertuju pada penyelesaian sudut dinding bangunan, yakni dinding sisi
samping dan belakang yang ‘dipisahkan’ atau ‘dijarak’ pada pertemuan kolom atau
tiang kayu selebar kurang lebih 40 cm. Celah di ujung dinding itu diisi oleh bingkai
jendela kusen berkaca setinggi kedua dinding. Dari bagian belakang bangunan terlihat
detail jendela dan kusennya ini menonjol keluar dari garis luar dinding seolah
ingin mengekspos detail kusen jendela itu sendiri.

Lalu lihat
lagi bidang-bidang dinding vertikal yang mengelilingi galeri ini; bagian ambang
atasnya pun tidak menyentuh bidang ceiling atau langit-langit yang dilapisi
kayu-kayu panil. Ceiling yang tak terputus oleh dinding pembatas (ruang luar
dan dalam) ini menciptakan rasa ruang yang ternaungi oleh elemen horisontal
atap yang terkesan melayang.

Lihat lagi
bidang-bidang dinding yang terbelah-belah habis dari atas ke bawah untuk
bukaan-bukaan pintu-pintu toilet dan pintu jendela. Bahkan bidang-bidang yang
bagus ini ada yang tidak terlihat dari depan. Dinding yang tebalnya sekitar 30
cm ini menciptakan efek-efek kedalaman pada belahan-belahan pintu. Warna gelap pintu
dan terang pada dinding memperkuat kesan kedalaman dan bagian individu dari belahan-belahan
permukaan dinding dengan panjang yang berbeda-beda sehingga menciptakan irama.

efek kedalaman dinding yang disebabkan daun pintu yang masuk

dinding yang terbelah oleh bukaan-bukaan pintu.
dok arsitekemarinsore 2021

Sebuah dinding
tebal bermotif roaster menjadi sebuah detail juga karena penempatannya yang
berbeda. Berfungsi sebagai pembatas pandangan ke area servis secara fisik
dinding ini terpisah dari masa utamanya tapi menyatu secara fungsi. Ia seperti
elemen satelit yang melayang sendiri di dekat masa utama. Penempatannya diperhatikan
pula benar-benar secara arsitektural. Garis dinding ini lebih panjang dari
batas dinding bangunan utamanya. Memberikan kesan individual yang fungsional
menciptakan detail-detail ruang yang menarik.

dinding ‘melayang’ pembatas ruang servis.
dok arsitekemarinsore 2021

Aku melihat
elemen-elemen ruang ini dengan puas. Kejelasan detail dan tujuan atau
setidaknya efek ruang yang dapat dirasakan oleh yang mau melihat. Karena detail
ini eksis tanpa berkoar-koar, hey you,
look at me
. Dari pengolahan detail ini menjadi pembelajaran bahwa
bidang-bidang ruang yang modern dapat diramu dengan pendekatan bangunan tradisional
(atap limasan dan konstruksi kayu) secara elegan, yakni dalam perlakuan yang proporsional.

 


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top