covid-19

Sebuah Gagasan Layout Hunian Tanggap Pandemik




Sementara
penemuan vaksin penyembuh covid-19 membutuhkan waktu yang tidak singkat, dan daya
tampung fasilitas kesehatan yang terbatas, penanganan wabah pandemik yang
dinilai efektif adalah dengan mengisolasi diri di dalam rumah. Peran rumah
tinggal pun menjadi semakin penting karena menjadi ‘instrumen’ pencegah
penyebaran sekaligus penyembuhan.


Namun
yang perlu kita tanyakan, apakah rumah tinggal yang kita huni sebenarnya tanggap
menghadapi situasi pandemik dan new normal seperti saat ini? Apakah ke depan perlu
adanya tipe rumah untuk menghadapi pandemik?


Menurut
saya kita tidak mesti merancang sebuah tipe hunian khusus atau hunian yang sama
sekali berbeda dari umumnya. Tapi yang perlu kita coba adalah memikirkan kembali
susunan pola ruang yang akan mempengaruhi aktifitas pergerakan dan interaksi
penghuni di dalam rumah di saat pandemik.


Pemikiran
ulang pola ruang ini kiranya dibutuhkan pada hunian modern. Terutama pada permukiman
perkotaan yang situasi lahannya hanya memungkinkan akses dari sisi depan. Akses
atau pintu masuk adalah salah satu fokus ruang yang perlu beradaptasi dalam situasi
new normal.


Semua
dimulai dari pintu masuk


Pintu
adalah bagian rumah yang memisahkan ruang dalam dengan ruang luar. Area pintu
masuk memerlukan perhatian lebih karena menjadi lokasi terakhir potensi virus masuk
lebih jauh ke dalam rumah.


Rumah
dengan lebih dari satu pintu masuk, yakni pintu utama dan pintu samping dapat memberikan
pilihan akses. Hal ini karena pintu utama yang menuju ruang tamu biasanya
menyambung dengan ruang tengah, yakni tempat berkumpulnya keluarga. Karena
beresiko virus mudah menyebar maka pintu samping menjadi alternatif akses yang
lebih aman.


Sebagaimana
biasanya, pintu samping merupakan akses menuju ke ruang servis, seperti dapur. Area
ini sangat mendukung untuk menjadi area disinfektasi virus dari luar. Namun
sebelum ke dapur, area ini sebaiknya disediakan ruang cuci tangan dan bahkan kamar
mandi/toilet yang posisinya lebih dekat. Ini adalah area ‘transisi’ dimana
penghuni yang datang dari luar bisa menyimpan pakaian kotornya di ruang cuci dan
mengganti dengan pakaian bersih dari lemari atau rak yang disediakan. Sehingga ketika
masuk ke ruang keluarga penghuni sudah mandi dan berpakaian bersih.


Pola ruang
melingkar


Bagaimana
ketika rumah hanya memungkinkan satu pintu masuk saja? Apakah bisa dibuat
menyesuaikan pola hidup new normal?


Ruang
foyer bisa diterapkan di rumah dengan satu pintu masuk. Foyer adalah ruang
transisi yang terletak setelah pintu utama di antara teras luar dan ruang tamu.
Ruang foyer lebih umum di barat atau negara 4 musim. Sementara di tempat kita
teras luar umumnya langsung terhubung dengan ruang tamu.


Namun
kita bisa mengadopsi fungsi foyer sebagai ruang transisi. Selain untuk menyimpan
sepatu dan menggantung jaket, yang terpenting adalah fungsi foyer dapat membagi
akses ke dalam hunian menjadi dua arah, yakni ke ruang tamu atau langsung ke ruang
servis.


Memasukkan
foyer menjadikan susunan dan pola ruang di dalam hunian berubah. Ruang servis
yang biasanya di belakang menjadi di depan, namun agak tersembunyi dari ruang
tamu. Hunian yang biasanya berpola linier menjadi melingkar. Artinya dalam
situasi pandemik ketika penghuni harus membersihkan diri ke kamar mandi, tidak
perlu melewati ruang-ruang inti yang akan beresiko terpapar virus. Dari pintu
depan penghuni bisa langsung ‘tembus’ menuju area servis melalui foyer. Pola
ruang melingkar ini menguntungkan bagi kesehatan penghuni. Selain karena sirkulasi
menjadi fleksibel, sirkulasi yang bersih pun menjadi terpisah dengan sirkulasi
yang kotor.


Faktor
pandemik membutuhkan zonasi ruang yang lebih ketat dengan urutan ruang yang
ditata sedemikian rupa untuk mengurangi potensi masuknya virus ke dalam rumah.
Jika tahapan disinfektasi ini ditampilkan melalui gradasi warna pada denah,
maka dimulai dari teras sebagai zona merah (potensi tertinggi), foyer sebagai
zona oranye, wastafel/cuci tangan dan ruang cuci/pakaian kotor sebagai zona
kuning, kamar mandi/ruang ganti sebagai zona kuning-hijau, dapur dan ruang
makan sebagai zona hijau-biru (potensi terendah).


Diagram layout hunian tanggap pandemik

Menuju
rumah yang tanggap pandemik

Sejak
kejadian gempa rumah kembali dibangun dengan memperhatikan standar konstruksi
yang aman terhadap gempa. Demikan pula lewat situasi pandemik ini, yang perlu
kita ambil pelajaran adalah bagaimana hunian juga tanggap terhadap pandemik
mulai sejak awal direncanakan. Susunan pola ruang di atas mungkin tidak umum
saat ini, tapi bisa  saja menjadi normal
ke depannya.


Selain
susunan ruang, aspek kesehatan dan kenyamanan juga perlu menjadi pertimbangan. Semua
pertimbangan ini diperlukan agar kita ingat ketika nanti akan membangun,
merenovasi atau membeli rumah, bahwa kita pernah melewati situasi pendemik yang
mungkin akan terulang lagi.


Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Paling Populer

To Top