NGAJI BARENG SURAH AL-MULK (2)
Ayat 1-2
Surah ini Makkiyah (turun di Makkah), ke-77 dalam tartib nuzuli
(urutan penurunan) dan ke-67 dalam tartib mushhafi (urutan
pencantuman dalam mushhaf Al-Quran), berisi 30 ayat.
(urutan penurunan) dan ke-67 dalam tartib mushhafi (urutan
pencantuman dalam mushhaf Al-Quran), berisi 30 ayat.
Ayat 1-2
تَبَارَكَ الَّذِي
بِيَدِهِ الْمُلْكُ
وَهُوَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيْءٍ
قَدِير (1) الَّذِي خَلَقَ
الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلًا
ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْغَفُورُ (2)
بِيَدِهِ الْمُلْكُ
وَهُوَ عَلَىٰ
كُلِّ شَيْءٍ
قَدِير (1) الَّذِي خَلَقَ
الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلًا
ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ
الْغَفُورُ (2)
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan,
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.”
dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya
Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha
Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Di antara yang kita petik darinya:
Dalam Al-Quran, ayat di permulaan surah biasanya menjadi pengikat tema
dari ayat-ayat selanjutnya; meski tidak selalu begitu. Al-Quran itu khas,
disusun tidak seperti buku-buku karangan manusia. Seluruh surah ini akan
menegaskan apa yang dinyatakan pada permulaannya.
dari ayat-ayat selanjutnya; meski tidak selalu begitu. Al-Quran itu khas,
disusun tidak seperti buku-buku karangan manusia. Seluruh surah ini akan
menegaskan apa yang dinyatakan pada permulaannya.
“Tabaaroka” memiliki beberapa makna: maha suci, maha tinggi, pemberi
barokah. Ketiganya merupakan sifat Allah.
barokah. Ketiganya merupakan sifat Allah.
Seluruh kerajaan semesta ada di tangan-Nya. Segenap kekuasaan manusia,
dalam level mana pun, pada dasarnya ada dalam kuasa-Nya. Allah-lah yang
menaikkan dan menurunkan, menjatuhkan dan menampilkan. Tidak ada yang lepas
dari kuasa dan kehendak-Nya.
dalam level mana pun, pada dasarnya ada dalam kuasa-Nya. Allah-lah yang
menaikkan dan menurunkan, menjatuhkan dan menampilkan. Tidak ada yang lepas
dari kuasa dan kehendak-Nya.
Kuasa Allah mencakup segala sesuatu, efektif tanpa batasan apa pun, beda
dengan kuasa kita. Kuasa dan wibawa presiden suatu negara bisa tidak berarti
apa-apa di hadapan suku terasing yang tidak mengenalnya, atau di luar wilayah
negaranya. Perintah bos bisa efektif di bidangnya, tapi ketika di parkiran ia
tunduk kepada aba-aba tukang parkir. Kita bisa saja kehilangan kuasa
samasekali, tetapi Allah tidak.
dengan kuasa kita. Kuasa dan wibawa presiden suatu negara bisa tidak berarti
apa-apa di hadapan suku terasing yang tidak mengenalnya, atau di luar wilayah
negaranya. Perintah bos bisa efektif di bidangnya, tapi ketika di parkiran ia
tunduk kepada aba-aba tukang parkir. Kita bisa saja kehilangan kuasa
samasekali, tetapi Allah tidak.
“Dia menciptakan kematian dan kehidupan…”, di sini kematian disebut lebih
dahulu karena hanya kematian yang bisa membuat manusia takut dan mempersiapkan
akhirat. Adapun perasaan bahwa kehidupan masih panjang dan lapang, seringkali
membuatnya lalai.
dahulu karena hanya kematian yang bisa membuat manusia takut dan mempersiapkan
akhirat. Adapun perasaan bahwa kehidupan masih panjang dan lapang, seringkali
membuatnya lalai.
Makna lain: Allah menciptakan kehidupan untuk menguji kalian, dan
menciptakan kematian untuk membalas amal perbuatan kalian semasa hidup. Pernyataan
“supaya Dia menguji kamu” di sini terkait kehidupan. Bahwa, hidup ini
ujian, bukan pesta kelulusan. Ada orang-orang yang gagal paham atas realitas
ini. Mereka tidak sibuk “mengerjakan soal-soal ujiannya” atau
“belajar untuk menyiapkan diri menyongsong ujian”, akan tetapi malah
sibuk berpesta-pora seperti orang yang telah lulus ujian. Inilah yang disebut
“ghurur” (ketertipuan) dan “ghoflah” (kelalaian). Kelak,
mereka akan terkejut mendapati lembar nilainya kosong dan catatan rapornya
penuh pelanggaran dan angka merah! Na’udzu billah.
menciptakan kematian untuk membalas amal perbuatan kalian semasa hidup. Pernyataan
“supaya Dia menguji kamu” di sini terkait kehidupan. Bahwa, hidup ini
ujian, bukan pesta kelulusan. Ada orang-orang yang gagal paham atas realitas
ini. Mereka tidak sibuk “mengerjakan soal-soal ujiannya” atau
“belajar untuk menyiapkan diri menyongsong ujian”, akan tetapi malah
sibuk berpesta-pora seperti orang yang telah lulus ujian. Inilah yang disebut
“ghurur” (ketertipuan) dan “ghoflah” (kelalaian). Kelak,
mereka akan terkejut mendapati lembar nilainya kosong dan catatan rapornya
penuh pelanggaran dan angka merah! Na’udzu billah.
“Siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya”, adalah kalimat tanya yang
menggantung. Jawabannya ada di tangan kita, para peserta ujian kehidupan ini.
Allah tidak memastikan orang per orang, tapi hanya menggambarkan sifat orang
yang lulus dan merinci kriteria-kriterianya. Ujian hidup ini fair, tanpa
kecurangan dan tidak bisa direkayasa. Kisi-kisi soalnya sudah disebarkan
melalui Al-Quran, dan bimbingan belajarnya sudah diberikan oleh tentor terbaik,
Nabi Muhammad, melalui Sunnahnya. Kurang apa lagi?
menggantung. Jawabannya ada di tangan kita, para peserta ujian kehidupan ini.
Allah tidak memastikan orang per orang, tapi hanya menggambarkan sifat orang
yang lulus dan merinci kriteria-kriterianya. Ujian hidup ini fair, tanpa
kecurangan dan tidak bisa direkayasa. Kisi-kisi soalnya sudah disebarkan
melalui Al-Quran, dan bimbingan belajarnya sudah diberikan oleh tentor terbaik,
Nabi Muhammad, melalui Sunnahnya. Kurang apa lagi?
“Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”, merupakan warning sekaligus
hiburan. Seimbangkanlah keduanya di dalam hati. Di satu sisi, kita
diperingatkan agar tidak sembrono di hadapan seluruh kuasa dan keperkasaan-Nya.
Jangan mimpi bisa melawan dan menipu Allah. Di sisi lain, kita dihibur dengan
ampunan-Nya yang teramat lapang. Allah tahu kelemahan dan kebodohan kita,
sehingga sering patah semangat dan malas, bahkan ambruk dan terjerumus dosa.
Kembalilah ke jalan Allah, karena pintu ampunan-Nya begitu luas.
hiburan. Seimbangkanlah keduanya di dalam hati. Di satu sisi, kita
diperingatkan agar tidak sembrono di hadapan seluruh kuasa dan keperkasaan-Nya.
Jangan mimpi bisa melawan dan menipu Allah. Di sisi lain, kita dihibur dengan
ampunan-Nya yang teramat lapang. Allah tahu kelemahan dan kebodohan kita,
sehingga sering patah semangat dan malas, bahkan ambruk dan terjerumus dosa.
Kembalilah ke jalan Allah, karena pintu ampunan-Nya begitu luas.
Wallahu a’lam.
Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.