Artikel

Memetik seribu hikmah dari bencana


Ilustrasi bencana

bersamaislam.com – Akhir-akhir ini bencana alam terjadi dimana-mana dan tak menentu kapan tiba dan usainya, semuanya terjadi karena kehendak yang Maha kuasa. Semuua terjadi karena ada sebabnya, saat ini banyak umat Islam yang terperosok ke jurang yang sesat, bahkan jauh dari nilai-nilai tauhid. Dimana, mereka telah melupakan prinsip اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ. Hanya kepada Engkau saja (Ya Allah) kami menyembah dan hanya kepada Engkau pula kami memohon pertolongan.” (Al-Fatihah: 5). Loyalitas mereka tidak lagi kepada Allah SWT melainkan kepada musuh-musuhnya.


Mereka yang notabene paham dan yakin atas keislaman justru mereka yang seolah tidak kenal lagi dengan sunnah Rasulullah SAW. Dilihat dari gerak-geriknya yang lebih menonjolkan kepribadian dan style orang barat dibanding sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah. Juga para generasi muda, mereka menghabiskan waktunya dengan berbondong-bondong mengunjungi tempat-tempat hiburan, klub-klub, dan kafe-kafe sambil menikmati hiburan dengan kemaksiatan.
Alat teknologi yang sangat canggih yang seharusnya mereka gunakan untuk berdakwah, justru dilampiaskan memenuhi kesenangannya semata. Sangat memungkinkan mengundang murka Allah.

Ini semua terjadi di tengah kehidupan umat sekarang ini, salah satu penyebabnya adalah kurangnya ketakwaan kepada Allah dan besarnya tipu daya yang tampak indah dimata namun lebih besar mudharatnya jika pelakunya salah bertindak.
Saatnyalah generasi muda bertindak sebagai calon-calon ulama untuk menumbuhkan kembali kesuburan akidah di tengah-tengah zaman yang telah gersang. Dengan modal ilmu dan jiwa raga yang masih tegap, tidak ada alasan untuk tidak bertindak.
Jika pemuda bersikap acuh tak acuh dengan kondisi umat ini, maka itulah bencana sesungguhnya. Selanjutnya, ada beberapa hakikat yang perlu kita perhatikan agar terhindar dari bencana yang maha berat:
1). Tidaklah Allah menurunkan suatu bencana melainkan untuk orang yang beriman maupun tidak beriman, maka yang membedakannya adalah dari segi kesabaran, maka bersabarlah.
2). Hampanya akidah bersumber dari kurangnya ketawakkalan kepada Allah, tidak teguhnya keyakinan terhadap qadha dan qadar-Nya, bahkan mencari pelindung selain-Nya.
3). Jangan sampai peran kita dalam menghadapi bencana ini hanya sebatas bicara saja, namun harus terjun langsung dan bertindak memperbaiki keadaan umat.
4). Hendaklah kita menyadari bahwa kekafiran itu betapapun bentuknya adalah sama, dan betapapun indahnya adalah tetap musuh kita.
5). Kematian adalah sebaik-baik nasihat. Maka ingatlah kematian disaat engkau terlena dengan kenikmatan dunia sehingga segera kembali mempersiapkan bekal yang sesungguhnya.
6). Jadikanlah kesetiaan kita hanya kepada orang-orang yang taat kepada Allah, dan permusuhan kita hanya kepada mereka yang membenci Allah.
Selama Allah SWT belum menggoncangkan sedunia dan seisinya, berarti masih ada kesempatan memperbaiki diri dan menjadikan bencana yang terjadi sebagai pelajaran bahwa ini adalah suatu teguran dari-Nya.

Terimakasih telah membaca di Aopok.com, semoga bermanfaat mulai lah buat iklan gratis di Iklans.com dan lihat juga di situs berkualitas dan paling populer Piool.com, peluang bisnis online Topbisnisonline.com dan join di komunitas Topoin.com.


Comments

Paling Populer

To Top